Good News

Rabu, 12 November 2014

Makna Kebangkitan Bagi Orang Percaya By Hengki Wijaya



Tema Khotbah     :  Makna Kebangkitan Bagi Orang Percaya
Tanggal                :  12 Mei 2015
Nats                     :  1 Korintus 15:12-23
Tujuan                 :  mengajarkan jemaat tentang makna kebangkitan bagi orang percaya supaya jemaat dapat memaknai kebangkitan dalam implementasi kehidupan orang percaya

Kematian yang memungkinkan adanya kebangkitan dan kebangkitan dimungkinkan adanya kematian. Peristiwa kematian merupakan peristiwa penaburan dan peristiwa kebangkitan merupakan peristiwa pertumbuhan. Kebenaran inilah yang diungkapkan Tuhan Yesus ketika Ia berkata: “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja, tetapi jika ia mati, ia kan menghasilkan banyak buah.” Bertitik tolak pada nats I Kor 15:12-58 kita akan mempelajari beberapa makna kebangkitan bagi orang percaya yaitu:
Pertama, kebangkitan memberi dasar/arti kepada kepercayaan kita (15:14,17-18). Kepercayaan Kristus adalah kepercayaan yang didasarkan di atas batu karang, yaitu kepercayaan yang didasarkan kepada batu hidup, bukan kepada Kristus yang mati. Kedua, kebangkitan memberi kuasa/dinamika kepada kesaksian kita (ay. 14-15).Kebangkitan-Nyalah, bukan kematian-Nya yang meneguhkan dan memateraikan penyelamatan-Nya. Kubur yang kosong bukan salib, yang membuktikan keMesiasan dan keAllahan-Nya. Kesaksian Kristen adalah kesaksian yang mengandung kehidupan dan kuasa (Ibrani 4:12; Yes. 55:11). Ketiga, kebangkitan memberi isi kepada pengharapan kita. Bertitik tolak dari nats ini, Paulus menyuguhkan 2 macam isi pengharapan Kristen yaitu: 1) kebangkitan tubuh. “Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari yang telah meninggal (ay. 20). Jika seorang dinamakan sulung berarti dia beradik. Kalau dikatakan bahwa Yesus dibangkitkan sebagai yang sulung, berarti ada saudara-saudaranya yang akan menyusul yaitu orang percaya (ay.23). Pada saat kedatangan Yesus yang kedua kalinya semua kubur orang percaya akan menjadi kosong; 2) kemuliaan tubuh. Darah dan daging tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan yang binasa tidak mendapt bagian dalam apa yang yang tidak binasa. Maksudnya manusia tidak akan masuk surga dengan tubuh yang dimiliki selama di dunia ini. Dalam ayat 35-37 dijelaskan bahwa tubuh yang kita miliki sekarang adalah tubuh kebinasaan, tubuh yang lemah, tubuh alamiah, tubuh yang bersal dari tubuh tanah dan tubuh jasmani.[1]


[1] Maurits Silalahi, Siraman Rohani: Kumpulan Khotbah Ekspositori (Makassar: Lembaga Penerbitan STT Jaffray, 2007), 37-40.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar