Sistem demokrasi dunia memberikan kesempatan kepada rakyat untuk menyuarakan isi hatinya kepada pemerintah. Namun banyak orang melanggar aturan demokrasi dengan menyatakan kebenaran sekelompok orang untuk menyatakan kebenaran pribadi mereka. Dengan mengatasnamakan rakyat, walaupun tidak semua rakyat mendukung hal tersebut. Demokrasi juga dipengaruhi oleh pengambilan keputusan dengan suara yang terbanyak. Jadi hal itu menjadi subjektif ketika demokrasi terbeli oleh oknum yang berkuasa atau pengaruh besar dari segelintir orang. Bagaimana kalau kita menerapkan sistem kerajaan? Sistem kerajaan Inggris misalnya adalah sistem yang ada di dunia yang memiliki aturan/protokol yang ketat yang masih ada di muka bumi ini. Masih teringat dalam pikiran kita bahwa Pangeran Charles hingga kini (saat ini akhir tahun 2014) belum naik takhta. Apa penyebabnya?
Seorang pangeran menikahi istri dari kalangan awan. apakah itu salah? Sama sekali tidak. Tetapi apakah orang awam itu dapat mengikuti protokol kerajaan Inggris? Hal inilah yang tidak diperhitungkan oleh Pangeran Charles dalam memilih istri. Akhirnya terjadi perselingkuhan. Jadi sangat perlu mematuhi aturan kerajaan. Perselingkuhan adalah hal yang memalukan bagi kerajaan. Hal yang kedua karena pangeran Charles seorang "pembangkang" maka tentunya berselisih paham dengan Ratu Elizabeth. Kisah di bawah ini adalah kisahnya.
Pangeran Chales, Raja "Pembangkang" Inggris Mendatang London. Ratu
merayakan hari ulang tahunnya yang ke-80, Jumat, sebaliknya Charles,
kini 57 tahun, terus mengembangkan perannya sebagai calon raja. Hubungan
antara Ratu Elizabeth dan pewaris utama tahta Kerajaan Inggris,
Pangeran Charles, sudah sejak lama dalam kondisi pelik, namun demikian
para pakar mengenai keluarga kerajaan menilai hubungan ibu dan anak
tertuanya tampaknya semakin akrab ketimbang masa sebelumnya.
Sikap
mereka terhadap masalah-masalah pemerintahan sangat berbeda. Sejarah
sudah membedakan mereka: Elizabeth menjadi ratu pada usia 25 tahun,
sebaliknya Charles kemungkinan akan menjadi monarki Inggris tertua yang
naik tahta, mengalahkan rekor William IV yang menjadi raja pada umur 64
tahun pada 1830.
Ratu, sebagaimana ketentuan protokol, tetap
berdiam diri dan tidak mau campur dalam berbagai isu hangat yang
menyangkut kepentingan umum. Charles akan mengirimkan surat kepada
menteri di pemerintahan dan mencampuri berbagai persoalan yang memicu
rasa tidak senangnya, seperti arsitektur, daerah pedalaman dan
lingkungan, dengan melanggar ketentuan tidak tertulis bahwa keluarga
kerajaan berada di atas soal politik yang vulgar.
"Kini hubungan
mereka tentu saja lebih baik," namun Charles mempunyai "hubungan yang
jelek sekali dengan ibunya," kata Ingrid Seward, pemimpin redaksi
majalah Majesty. "Berbagai kesulitan dengan ibunya berasal dari masa
kanak-kanaknya, sebab ratu jauh darinya," katanya kepada AFP.
"Saya
kira ratu bersikap demikian teruma sekali akibat kewajibannya,
sekalipun dia lebih dekat dengan Putri Anne," putri satu-satunya, yang
lahir dua tahun setelah Charles pada 1950.
Pengaruh cinta Camilla
Menurut
perhitungan Seward, hubungan ratu dengan putra sulungnya telah membaik
sejak ia menikahi pacar lamanya, Camilla Parker Bowles, setahun lalu.
"Ia menikah dengan hati riang dan ia semakin percaya diri sebab cinta
Camilla," katanya.
Masih harus dilihat apa yang dipikirkan Ratu
Elizabeth tentang perkawinan kedua Charles, sehubungan dia tidak
menyebutkan perkawinan itu dalam pesan Natal-nya kepada Persemakmuran
pada tahun lalu. Charles, bertolak belakang dengan ibunya, dilaporkan
sangat akrab dengan kedua anaknya, Pangeran William dan Pangeran Harry.
Ketika
ibu kedua pangeran, Putri Diana, tewas dalam kecelakaan mobil di Paris
pada Agustus 1997, Charles memperlihatkan caranya yang menarik bagaimana
perannya sebagai seorang ayah terhadap protokol kerajaan. Ia memutuskan
buat meninggalkan tempat tetirah musim panas kerajaan di Puri Balmoral,
Skotlandia, dan mendampingi jenazah Diana kembali ke Inggris dari
Perancis, tidak seperti yang dianjurkan pihak istana.
Ratu tetap
berada di Balmoral bersama William dan Harry, sehingga mendapat kecaman
dari pers akibat sikap berdiam dirinya atas kematian Diana.
Pembangkang sejati
Pangeran Chales diyakini merupakan seorang "pembangkang" yang bekerja
menentang mufakat politik yang berlangsung sekarang ini, demikian
menurut Mark Bolland, mantan asisten dan wakil sekretaris pribadinya.
Filsuf
Julian Baggini memandang Charkes sebagai pemberontak sejati kerajaan.
"Bisakah anda menjadi seorang pembalelo saat anda merasa terkungkung
sekali dalam kemapanan dengan hanya satu wanita tua menghalangi anda di
depan?" ia menulis dalam koran Guardian.
Kisah tersebut diatas mengingatkan penulis bahwa sekalipun sistem kerajaan Inggris ini sangat baik terhadap koloninya/persemakmuran seperti negara Australia di mana negara ini juga mengikuti protokol kerajaan Inggris merasakan dampak yang positif dari kerajaan, namu sekali lagi kerajaan Inggris adalah kerjaan yang dipimpin oleh manusia yang dapat digoncangkan suatu kali ketika, tetapi ada kerajaan yang tidak tergoncangkan yaitu kerajaan surga di mana Yesus adalah raja segala raja yang rela menyerahkan nyawanya bagi rakyatnya. Tidak ada raja atau ratu di dunia yang rela kehilangan nyawanya bagi rakyatnya. Yesus adalah raja yang dipilih oleh Bapa sendiri bukan manusia sehingga waktu Yesus hidup rakyat Israel menginginkan Dia menjadi raja tetapi kehendak Bapa menginginkan Dia menyerahkan nyawa-Nya dengan mati di atas kayu salib. Sistem kerajaan surga adalah etika Kerajaan surga yaitu carilah dahulu
kerajaan Allah dan kebenaran maka yang berikutnya akan ditambahkan yang
lainnya. Doa Bapa kami mencerminkan "datanglah kerajaan-Mu dan jadilah
kehendak-Mu di bumi seperti di surga." Pimpin kami melakukan seperti yang Bapa inginkan dalam hidup kita. Kerajaan surga hanya mau kita taat melakukan seperti yang diinginkan Bapa melalui firman-Nya. Lihatlah Daud belajar dari sistem kerajaan surga sementara anaknya bertindak berdasarkan karunia hikmat yang diberikan.
Protokol Kerajaan surga sangat berbeda dengan kerajaan dunia. Kerajaan dunia bertindak seperti yang dianggap aturan kerajaan baik dan benar sementara kerajaan surga berdasarkan kehendak Bapa. Kerajaan surga berdasarkan kebenaran Allah yang ada dalam Alkitab dan perjumpaan dan bergaul karib dengan Allah. Artinya berjalan bersama di dalam Dia, Yesus untuk menemukan jalan kebenaran itu. Ucapan Mother Teresa berkata, "Aku hanyalah pensil di tangan-Nya apabila Dia berhenti maka akupun berhenti dan bila Dia tetap menuliskan di atas secarik kertas putih, maka akupun berjalan bersamanya." Penulis mengingatkan kita bahwa apa yang dikhotbahkan di atas bukit oleh Yesus Kristus adalah protokol Kerajaan surga. Apa yang kamu orang lain lakukan kepadamu, lakukanlah terlebih dahulu kepada orang lain. Kiranya Anda dan semua orang percaya mengikuti protokol kerajaan Allah/surga dalam menjalani hidup kekristenan yang penuh dengan godaan, tantangan dan keinginan duniawi yang menjerumuskan dan menyesatkan. Setialah dengan aturan kerajaan surga, bukan kerajaan dunia apalagi demokrasi yang bersumber dari manusia. Carilah perkenaan Tuhan dan janganlah perkenan manusia. (Lihat Matius 6:33; Matius 7:12;Matius 5:3-16).
Pangeran Chales, Raja "Pembangkang" Inggris Mendatang Copyright Antara News 2006, April 2006.Dapat dilihat juga
Pangeran Chales, Raja "Pembangkang" Inggris Mendatang London
Tidak ada komentar:
Posting Komentar