Good News

Minggu, 23 November 2014

Protokol Kerajaan Surga berbeda jauh dengan sistem demokrasi by Hengki wijaya

Sistem demokrasi dunia memberikan kesempatan kepada rakyat untuk menyuarakan isi hatinya kepada pemerintah. Namun banyak orang melanggar aturan demokrasi dengan menyatakan kebenaran sekelompok orang untuk menyatakan kebenaran pribadi mereka. Dengan mengatasnamakan rakyat, walaupun tidak semua rakyat mendukung hal tersebut. Demokrasi juga dipengaruhi oleh pengambilan keputusan dengan suara yang terbanyak. Jadi hal itu menjadi subjektif ketika demokrasi terbeli oleh oknum yang berkuasa atau pengaruh besar dari segelintir orang. Bagaimana kalau kita menerapkan sistem kerajaan? Sistem kerajaan Inggris misalnya adalah sistem yang ada di dunia yang memiliki aturan/protokol yang ketat yang masih ada di muka bumi ini. Masih teringat dalam pikiran kita bahwa Pangeran Charles hingga kini (saat ini akhir tahun 2014) belum naik takhta. Apa penyebabnya?
Seorang pangeran menikahi istri dari kalangan awan. apakah itu salah? Sama sekali tidak. Tetapi apakah orang awam itu dapat mengikuti protokol kerajaan Inggris? Hal inilah yang tidak diperhitungkan oleh Pangeran Charles dalam memilih istri. Akhirnya terjadi perselingkuhan. Jadi sangat perlu mematuhi aturan kerajaan. Perselingkuhan adalah hal yang memalukan bagi kerajaan. Hal yang kedua karena pangeran Charles seorang "pembangkang" maka tentunya berselisih paham dengan Ratu Elizabeth. Kisah di bawah ini adalah kisahnya.

Pangeran Chales, Raja "Pembangkang" Inggris Mendatang London. Ratu merayakan hari ulang tahunnya yang ke-80, Jumat, sebaliknya Charles, kini 57 tahun, terus mengembangkan perannya sebagai calon raja. Hubungan antara Ratu Elizabeth dan pewaris utama tahta Kerajaan Inggris, Pangeran Charles, sudah sejak lama dalam kondisi pelik, namun demikian para pakar mengenai keluarga kerajaan menilai hubungan ibu dan anak tertuanya tampaknya semakin akrab ketimbang masa sebelumnya.
Sikap mereka terhadap masalah-masalah pemerintahan sangat berbeda. Sejarah sudah membedakan mereka: Elizabeth menjadi ratu pada usia 25 tahun, sebaliknya Charles kemungkinan akan menjadi monarki Inggris tertua yang naik tahta, mengalahkan rekor William IV yang menjadi raja pada umur 64 tahun pada 1830.
Ratu, sebagaimana ketentuan protokol, tetap berdiam diri dan tidak mau campur dalam berbagai isu hangat yang menyangkut kepentingan umum. Charles akan mengirimkan surat kepada menteri di pemerintahan dan mencampuri berbagai persoalan yang memicu rasa tidak senangnya, seperti arsitektur, daerah pedalaman dan lingkungan, dengan melanggar ketentuan tidak tertulis bahwa keluarga kerajaan berada di atas soal politik yang vulgar.
"Kini hubungan mereka tentu saja lebih baik," namun Charles mempunyai "hubungan yang jelek sekali dengan ibunya," kata Ingrid Seward, pemimpin redaksi majalah Majesty. "Berbagai kesulitan dengan ibunya berasal dari masa kanak-kanaknya, sebab ratu jauh darinya," katanya kepada AFP.
"Saya kira ratu bersikap demikian teruma sekali akibat kewajibannya, sekalipun dia lebih dekat dengan Putri Anne," putri satu-satunya, yang lahir dua tahun setelah Charles pada 1950.

Pengaruh cinta Camilla

Menurut perhitungan Seward, hubungan ratu dengan putra sulungnya telah membaik sejak ia menikahi pacar lamanya, Camilla Parker Bowles, setahun lalu. "Ia menikah dengan hati riang dan ia semakin percaya diri sebab cinta Camilla," katanya.
Masih harus dilihat apa yang dipikirkan Ratu Elizabeth tentang perkawinan kedua Charles, sehubungan dia tidak menyebutkan perkawinan itu dalam pesan Natal-nya kepada Persemakmuran pada tahun lalu. Charles, bertolak belakang dengan ibunya, dilaporkan sangat akrab dengan kedua anaknya, Pangeran William dan Pangeran Harry.
Ketika ibu kedua pangeran, Putri Diana, tewas dalam kecelakaan mobil di Paris pada Agustus 1997, Charles memperlihatkan caranya yang menarik bagaimana perannya sebagai seorang ayah terhadap protokol kerajaan. Ia memutuskan buat meninggalkan tempat tetirah musim panas kerajaan di Puri Balmoral, Skotlandia, dan mendampingi jenazah Diana kembali ke Inggris dari Perancis, tidak seperti yang dianjurkan pihak istana.
Ratu tetap berada di Balmoral bersama William dan Harry, sehingga mendapat kecaman dari pers akibat sikap berdiam dirinya atas kematian Diana.

Pembangkang sejati Pangeran Chales diyakini merupakan seorang "pembangkang" yang bekerja menentang mufakat politik yang berlangsung sekarang ini, demikian menurut Mark Bolland, mantan asisten dan wakil sekretaris pribadinya.
Filsuf Julian Baggini memandang Charkes sebagai pemberontak sejati kerajaan. "Bisakah anda menjadi seorang pembalelo saat anda merasa terkungkung sekali dalam kemapanan dengan hanya satu wanita tua menghalangi anda di depan?" ia menulis dalam koran Guardian.

Kisah tersebut diatas mengingatkan penulis bahwa sekalipun sistem kerajaan Inggris ini sangat baik terhadap koloninya/persemakmuran seperti negara Australia di mana negara ini juga mengikuti protokol kerajaan Inggris merasakan dampak yang positif dari kerajaan, namu sekali lagi kerajaan Inggris adalah kerjaan yang dipimpin oleh manusia yang dapat digoncangkan suatu kali ketika, tetapi ada kerajaan yang tidak tergoncangkan yaitu kerajaan surga di mana Yesus adalah raja segala raja yang rela menyerahkan nyawanya bagi rakyatnya. Tidak ada raja atau ratu di dunia yang rela kehilangan nyawanya bagi rakyatnya. Yesus adalah raja yang dipilih oleh Bapa sendiri bukan manusia sehingga waktu Yesus hidup rakyat Israel menginginkan Dia menjadi raja tetapi kehendak Bapa menginginkan Dia menyerahkan nyawa-Nya dengan mati di atas kayu salib. Sistem kerajaan surga adalah etika Kerajaan surga yaitu carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran maka yang berikutnya akan ditambahkan yang lainnya. Doa Bapa kami mencerminkan "datanglah kerajaan-Mu dan jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga." Pimpin kami melakukan seperti yang Bapa inginkan dalam hidup kita. Kerajaan surga hanya mau kita taat melakukan seperti yang diinginkan Bapa melalui firman-Nya. Lihatlah Daud belajar dari sistem kerajaan surga sementara anaknya bertindak berdasarkan karunia hikmat yang diberikan. 
Protokol Kerajaan surga sangat berbeda dengan kerajaan dunia. Kerajaan dunia bertindak seperti yang dianggap aturan kerajaan baik dan benar sementara kerajaan surga berdasarkan kehendak Bapa. Kerajaan surga berdasarkan kebenaran Allah yang ada dalam Alkitab dan perjumpaan dan bergaul karib dengan Allah. Artinya berjalan bersama di dalam Dia, Yesus untuk menemukan jalan kebenaran itu. Ucapan Mother Teresa berkata, "Aku hanyalah pensil di tangan-Nya apabila Dia berhenti maka akupun berhenti dan bila Dia tetap menuliskan di atas secarik kertas putih, maka akupun berjalan bersamanya." Penulis mengingatkan kita bahwa apa yang dikhotbahkan di atas bukit oleh Yesus Kristus adalah protokol Kerajaan surga. Apa yang kamu orang lain lakukan kepadamu, lakukanlah terlebih dahulu kepada orang lain. Kiranya Anda dan semua orang percaya mengikuti protokol kerajaan Allah/surga dalam menjalani hidup kekristenan yang penuh dengan godaan, tantangan dan keinginan duniawi yang menjerumuskan dan menyesatkan. Setialah dengan aturan kerajaan surga, bukan kerajaan dunia apalagi demokrasi yang bersumber dari manusia. Carilah perkenaan Tuhan dan janganlah perkenan manusia. (Lihat Matius 6:33; Matius 7:12;Matius 5:3-16).

Pangeran Chales, Raja "Pembangkang" Inggris Mendatang Copyright Antara News 2006, April 2006.Dapat dilihat juga
Pangeran Chales, Raja "Pembangkang" Inggris Mendatang London

Tidak ada komentar:

Posting Komentar