Good News

Rabu, 12 November 2014

Doa “Pertempuran di Tempat Tersembunyi” By Hengki Wijaya



Tema Khotbah     :  Doa “Pertempuran di Tempat Tersembunyi”
Tanggal                 :  08 Februari 2015
Nats                        :  Matius 6:6-7
Tujuan               :  Mengajar jemaat tentang berperang dengan jiwa sendiri untuk berdoa di   hadapan Allah (di tempat tersembunyi) sehingga kita dapat fokus berdoa kepada-Nya.

Yesus  tidak berkata, “Mimpikanlah tentang Bapamu yang ada di tempat tersembunyi,” tetapi Dia berkata, “…berdoalah kepada Bapamu yang ada ditempat tersembunyi.” Doa adalah usaha dari kemauan. Setelah kita memasuki tempat kita yang tersembunyi dan menutup pintu, hal yang tersulit untuk dilakukan adalah berdoa. Kita agaknya tidak dapat mengendalikan pikiran kita untuk berfungsi secara teratur, dan hal pertama yang harus kita perangi ialah pikiran yang melantur. Pertempuran besar dalam doa pribadi ialah pertama, mengatasi masalah pemikiran yang sia-sia dan melantur ini. Kita harus belajar mendisiplin pikiran kita dan memusatkannya dalam doa yang tenang dan tegas. Oleh karena itu, setiap orang yang mau berdoa mempersiapkan hatinya dan memprioritaskan waktu untuk berdoa kepada Allah.[1]

Kedua, untuk itu carilah ruangan pribadi (masukklah ke dalam kamarmu-tempat pribadi) untuk berdoa yang tidak seorang pun dapat mengganggu anda berdoa, tutuplah pintunya dan berbicaralah kepada Bapa secara tersembunyi. Jangan mempunyai motivasi lain, selain hasrat untuk mengenal Bapa surgawi anda. Yesus berkata “tutuplah pintu” anda. Mempunyai ketenangan yang tersembunyi di hadapan Allah berarti dengan sengaja menutup pintu emosi kita dan mengingat Dia. Allah berada dalam “tempat tersembunyi” dan Dia melihat kita dari “tempat tersembunyi”.  Yesus berkata: “Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan” (Matius 6:7). Dan Allah mendengar doa kita bukan karena kita berdoa yang luar biasa. Dia mendengar kita semata-mata atas dasar penebusan. Allah tidak pernah terkesan oleh kesungguhan kita. Ketiga, Yesus mengajarkan bahwa doa ialah memasuki persekutuan dan kesatuan yang sempurna dengan Allah. Segala sesuatu yang kita doakan kepada Bapa, kita percaya Bapa akan membalasnya (Matius 6:6b). Yesus berkata: “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu” (Markus 11:24).



             [1] Oswald Chamber, Pengabdianku untuk KemuliaanNya, cet. Ke-7 (Jakarta: Penerbit Immanuel, 2008). Khotbah ini diadaptasi dari pemikiran Oswald Chamber judulnya Doa “Pertempuran di Tempat Tersembunyi”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar