Resume oleh Hengki Wijaya
Kebaikan yang besar dan kejahatan
yang besar berasal dari cara orang menggunakan media komunikasi sosial. Dalam
hal ini persoalan etika menjadi sangat penting. Media komunikasi ini sangat
berkembang dan mempengaruhi orang yang terlibat langsung mengerjakan media
komunikasi tetapi juga orang-orang yang berusaha menghindari media komunikasi.
Saya setuju bahwa kehidupan ini tidak bisa dilepaskan dari komunikasi bahkan
gereja dan hubungan dengan sesamanya selalu berhubungan komunikasi. Dalam
menghadapi pengaruh komunikasi sosial, saya setuju apabila gereja memiliki
sikap melayani Tuhan dengan media dan bijaksana dalam menggunakan media untuk
memajukan kebahagiaan manusia. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa sistem
ekonomi sosial, politik, budaya, pendidikan dan keagamaan mendapat sumbangan
yang berarti dari media komunikasi.
Dalam hal yang sama media komunikasi
dapat berdampak negatif terhadap moral manusia. Media yang bersifat hiburan
menyampaikan sajian yang merusak dan merendahkan martabat manusia dalam hal
mengeksplorasi seks dan kekerasan. Saya setuju bahwa bahaya yang diakibatkan
media komunikasi adalah penyeragaman budaya artinya kita akan melihat suatu
budaya baru yang diminati oleh semua suku, ras dan bangsa. Dalam hal ini bagi gereja
dan umat-Nya merupakan godaan dan pilihan. Sarana komunikasi sosial, bila
digunakan dengan tepat, dapat m,embantu untuk menciptakan dan mendukung suatu
komunitas manusiawi yang berdasarkan keadilan dan kasih dan sejauh mereka
melakukan hal ini, mereka akan menjadi tanda-tanda pengharapan (Paus Yohanes
Paulus II, Pesan pada hari Komunikasi Sedunia ke 32, 1988).
Relevansinya dalam kehidupan Kristen
dalam pemanfaatan media harus ditinjau dari segi etika yang tentunya tidak
lepas dari kebenaran Tuhan. Ada beberapa contoh yang jelas, misalnya fitnah dan
hujatan, pesan-pesan yang berusaha mengembangkan konflik, hal yang cabul dan
pornografi dan penggambaran kekerasan. Ungkapan kebebasan berkomunikasi
hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip kebenaran,
sikap jujur dan menghormati rahasia.Dalam hal ini para komunikator dan
penerimanya harus bertanggung jawab atas output media komunikasi. Saya
mendapati komunikator handal adalah Yesus sendiri dan dia juga menanggapi
komunikasi itu dengan bijaksana. Yesus mengajarkan bahwa komunikasi merupakan
suatu perbuatan moral: ”Karena yang
diucapkan mulut meluap dari hati orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik
dari perbendaharaan yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang
jahat darui perbendaharaan yang jahat. Tapi Aku berkata kepadamu:Setiap kata
sia-sia harus dipertasnggungjawabkan…
(Matius 12:34-37).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar