Apakah Anda sudah terpanggil bagi Allah? Bila sudah tentunya Anda nantinya mengalami hal-hal yang tidak masuk akal sebagaimana yang dialami oleh Rasul-rasul di zaman Perjanjian Baru. Dalam Kisah Para Rasul kita membaca bagaimana rasul-rasul dipakai Tuhan dengan luar biasa dan akhirnya mereka ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara namun terjadi mukjizat Allah sehingga terlepas dengan ajaib dan akhirnya mereka ke Bait Allah dan ditangkap dan dicambuk. Apa yang terjadi? Motivasi para rasul yang terfokus pada Injil dan kuasa Yesus serta kebenaran kebangkitan. Mereka mengalami kelepasan dari Allah bukan untuk keselamatan fisik atau kenyamanan mereka tetapi dimaksudkan agar firman Allah dapat terus diberitakan dan Allah dimuliakan. Dengan kata lain mereka tidak lari dari masalah tetapi mereka semakin berani masuk ke dalam masalah yang diberikan oleh Allah. [1] Baca buku karangan Andrew Brake, Ph.D, Menjalankan Misi Bersama Yesus (bandung: Kalam Hidup, 2016), 118.
Penderitaan Yesus dialami pula oleh para rasul. Kenyamanan bukan bagian mereka tetapi keselamatan kekal adalah bagian mereka. Adakalanya kita mengalami penderitaan yang tidak masuk akal dari Allah tetapi selalu ada hal yang luar biasa yang tidak dapat diselami dan dimengerti dari kejadian tersebut. Allah turut bekerja dalam segala hal.Dia membela nama-Nya sekali pun terlihat kita mengalami penderitaan tetapi Dia selalu menyertai hamba-hamba-Nya dengan kuasa dan pemeliharaan yang ajaib dari-Nya.
Tanggapan para rasul setelah mereka dibebaskan, setelah mereka dicambuk adalah mereka kembali dengan sukacita karena telah dipandang layak menderita bagi nama Yesus. Ketika kita menjadikan Yesus sebagai pusat kehidupan kita, ketika kita memfokuskan pikiran, keputusan, motivasi, dan tindakan kita kepada Kristus, kita akan mampu melihat dengan sudut pandang rancangan Allah yang paling utama serta tanpa melupakan panggilan-Nya atas kita. Bahkan, itu juga terjadi ketika kita tengah menghadapi berbagai situasi kehidupan yang tidak menyenangkan, membuat kita tidak nyaman, dan menghambat rencana-rencana kita. Semua itu tetap tidak masuk akal bagi kita. Semua terjadi karena Allah masuk akal.
[2]Baca buku karangan Andrew Brake, Ph.D, Menjalankan Misi Bersama Yesus (bandung: Kalam Hidup, 2016), 118-119.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar