Good News

Rabu, 18 Mei 2016

Khotbah: Ambisi Rohani oleh Hengki Wijaya

Apakah ambisi rohani itu berbahaya bagi pertumbuhan rohani kita? Ambisi rohani diartikan sebagai suatu sikap yang tidak pernah puas dengan keadaan rohani yang biasa-biasa saja. percaya kepada Tuhan dengan beriman kepada-Nya tidaklah cukup untuk menyelesaikan dengan tuntas apa yang dikehendaki bagi diri kita di bumi ini. Kita sudah diselamatkan, namun bila kita tidak aktif untuk mendekatinya atau berambisi untuk serupa dengan-Nya maka respons kita terhadap-Nya adalah rendah. Menjadi serupa dengan Dia adalah dengan haus dan lapar akan Dia. Ada suatu dorongan untuk dipuaskan oleh Dia. Mulai berpikir seperti George Whitefield, penginjil besar abad ke delapan belas dan juga guru yang memimpin kebangunan Besar pernah berdoa, "Hari ini saya berdoa kepada Allah agar menjadikan saya orang Kristen yang luar biasa." Namun, ingatlah bahwa iman tidak bertumbuh secara otomatis. Melalui disiplin rohanilah kita tumbuh dalam keluarbiasaan, kedewasaan dan keefektifan. Dalam surat 2 Petrus 1:1-11, Petrus berbicara mengenai iman yang bertumbuh dan terus bertumbuh sejalan dengan rasa haus dan lapar akan kebenaran. Suatu ambisi rohani yang menggairahkan karena kasih dan kebaikan Kristus. Kasih karunia terus bertambah untuk membimbing kita kepada pertumbuhan rohani. Dalam bertumbuh secara rohani ada bagian tanggung jawab yang harus dilakukan untuk menambahkan kepada iman adalah kebajikan pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan dan kesalehan dan akhirnya kasih. Ambisi rohani kita akan berujung pada kasih Allah. Ada kasih Allah maka ambisi rohani itu terwujud.


Kasih karunia yang melimpah memungkinkan untuk giat dan berhasil dalam pengenalan akan Yesus Kristus, Tuhan kita. Kasih karunia yang berlimpah tidak menyebabkan kita buta dan picik rohani. Kasih itu memungkinkan kita untuk mengasihi Dia dan mengalami kehausan dan kelaparan akan Dia melebihi yang pernah Anda rasakan sebelumnya. Iman kite terus bertumbuh akan pengenalan akan Dia. Kesalehan atau kekudusan akan membawa kita semakin intim dengan Dia. Ambisi rohani akan Dia memingkinkan diri kita semakin dekat dengan Dia.

"Pengudusan berarti dijadikan satu dengan Yesus sehingga sifat yang mengendalikan Dia akan mengendalikan kita. Apakah kita benar-benar siap dengan harga yang harus dibayar? Hal itu harus mengorbankan segala sesuatu dalam diri kita yang bukan tentang Allah." Oswald Chambers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar