Good News

Selasa, 03 Mei 2016

Khotbah: Kepastian dalam Kekekalan oleh Hengki Wijaya

Kepastian akan kekekalan bagi orang percaya adalah benar. tetapi apakah di zaman sekarang orang percaya hanya percaya saja ataukah memang benar-benar mereka memercayainya. Marilah kita renungkan kebenaran firman Tuhan dari 1 Petrus 1:1-12. Dalam renungan living life edisi Mei 2016. Bagian ini dibagi menjadi dua bahwa kepastian dalam kekekalan setiap orang percaya kepada Tuhan yesus dibawa masuk ke dalam:

Kepastian dalam Predestinasi (1:1-2).
Rasul Petrus dalam awal suratnya menekankan bahwa orang percaya adalah orang dipilih oleh Allah. Petrus menekankan status orang percaya. Hal ini penting karena saat itu orang percaya sedang dalam penganiayaan. Petrus mau meneguhkan panggilan orang percaya untuk selalu taat kepada Allah dan janji kekekalan tetap berlaku kepada orang percaya yang setia percaya kepada Allah sekali pun dalam lembah kegelapan dan penderitaan akibat penganiayaan. Saat ini begitu banyak godaan, cobaan dan ujian yang dapat menggeser iman kepercayaan kita kepada Yesus Kristus. Dengan mengetahui bahwa kita telah diplih hal ini sebagai awasan dan jangkar bagi jiwa kita untuk selalu kuat dan berjaga-jaga di masa-masa yang sulit. Di tengah-tengah ketidakpastian maka ada kepastian di dalam Yesus dengan darah yang kudus, dan kebangkitan-Nya sehingga ada pengharapan akan hari yang kekal itu tiba bagi setiap orang percaya.


Kepastian dalam kemurnian (1:3-12)
Tema utama yang ditekankan dalam Alkitab adalah panggilan untuk menderita. Penderitaan yang dimaksud adalah menderita karena Kristus sebab Yesus telah menderita bagi kita di atas kayu salib. Dia datang ke dunia untuk menderita bagi kita orang yang dipilih-Nya. Penderitaan adalah bagian untuk memurnikan hati kita. Dalam mengikut Yesus iman kepercayaan kita akan diuji melebihi emas murni. Emas murni melalui berbagai tahap pemurnian dengan panas yang tinggi. Panas inilah yang disebut penderitaan. Namun satu hal yang pasti bagi orang percaya yang berhasil melewati pemurnian adalah keselamatan dan hidup kekal menjadi bagian orang percaya.

Pertanyaan untuk kita renungkan.
Maukah kita diproses Allah melalui penderitaan dan mengizinkan penderitaan itu datang untuk menjadikan hidup kita bagi kemuliaan-Nya?

Pencobaan membakar semua yang kotor, menyisakan iman yang lebih tulus dan murni. Apakah hal-hal kotor yang berusaha Allah hapuskan dari hidup Anda saat ini? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar