Good News

Kamis, 26 Mei 2016

Tantangan Kepemimpinan oleh Hengki Wijaya

Apakah pemimpin hanya berdiam diri ketika melihat domba-domba-Nya tercabik-cabik oleh binatang buas. Menangisi saja karena ketidakmampuannya berbuat dan berkorban bagi domba-domba-Nya? TIDAK. Namun diakui pula bahwa banyak pemimpin telah meminum racun dunia sehingga menjadi jahat dan tidak peduli dalam kepemimpinannya. Apakah kita harus seperti itu? Tentu tidak. Kita harus bangkit dan melawan ketidakadilan dan ketidakbenaran dengan senjata Allah yaitu kebenaran dan keadilan bersama Gembala Agung yang lebih agung dari pada manusia apapun di dunia.

Tantangan kepemimpinan di tengah pluralisme dan keduniawian yang merajalela maka seorang pemimpin ditantang untuk berintegritas dan takut akan Tuhan dan bersedia berkorban bagi domba-domba-Nya. Ancaman akan datang bagaikan godaan padang pasir yang ganas namun uang, kekayaan, kekuasaan, kesombongan serta hawa nafsu serta dosa seksual harus dikalahkan dengan senjata Allah yaitu berikat pinggang kebenaran.

Untuk menghadapi tantangan kepemimpinan maka seorang pemimpin memiliki otoritas di dalam kasih dan bukanlah kekuasaan. Karena kekuasaan, hawa nafsu dan kekerasan bukanlah cara Yesus untuk memenangkan sebuah peperangan tetapi bersandar kepada Bapa-Nya dan memiliki sikap rendah hati dan kelemahlembutan untuk menerima pimpinan Bapa. Melayani Bapa dan sesama adalah kekuatan Yesus untuk menghadapi tantangan kepemimpinan di tengah ancaman integritas-Nya. Lihatlah ujian di padan pasir (Matius 4).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar