Mendengar kata penghakiman bagi orang percaya merupakan berita yang kurang baik atau kabar buruk. Namun penghakiman adalah konsekuensi dari ketidaktaatan. Kata-kata Petrus bahwa penghakiman dimulai dari rumah Allah (1Petrus 4:17). Penghakiman di sini bertujuan untuk memurnikan iman orang percaya apakah mereka tetap setia kepada Allah dan semakin dekat ataukah bahkan mereka menjadi jauh dari tuhan dan tidak lagi memercayainya. Allah menghakimi bangsa Israel di masa lalu untuk membawa mereka kembali kepada Allah yang memiliki mereka. Penghakiman membawa kepada pertobatan bukan sebaliknya. Bila Allah diberi label penghukum bukanlah sifat Allah itu sendiri hanya iblislah yang menghendaki demikian sebab dia pendakwa dan hakim yang tidak adil.
Tujuan penghakiman Allah adalah menjukkan kasih-Nya yang lebih besar lagi karena saat itulah kita menyadari bahwa Allah sungguh ada dan melihat kasih-Nya melalui teguran keras dan nasihat tegas atas apa yang difirmankan-Nya. Allah mengur dengan kasih dan kasih itu beriringan dengan keadilan Allah. keadilan Allah ada di dalam penghukuman-Nya dan penghukuman-Nya adalah adil sebab Dia adalah Allah adil.
Untuk itulah kita harus mengikuti kehendak-Nya sehingga penghakiman Allah tidak pernah datang kepada kita. Bila pun sepertinya ada penghakiman dalam bentuk penderitaan sebagai orang yang hidup dalam kasih-Nya maka itu ditujukan untuk lebih bersandar dan menetapkan pandangan kepada Yesus.
Penghakiman Allah untuk menyatakan bahwa Dia adalah Allah Yang Mahakuasa dan Maha Adil. Dia adalah Allah menciptakan alam semesta dan Dia adalah kreator segala makhluk yang hidup dan ciptaan-Nya tidak dapat melebihi Dia dalam kebaikan-Nya. Ciptaan harus lebih rendah dari pencipta. Penghakiman Allah adalah salah satunya untuk menyatakan diri-Nya lebih besar dari apa pun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar