Good News

Rabu, 18 Mei 2016

Khotbah: Belajar dari kisah Orang Buta Sejak lahir oleh Hengki Wijaya

Nas Injil Yohanes 9:1-43 berbicara tentang orang buta sejak lahir. Dari khotbah atas nas ini ada tiga bagian yang akan dibahas yaitu: 1) apakah orang buta ini yang berdosa atau orang tuanya yang berdosa sehingga menyebabkan keadaannya menjadi buta?; 2) Apakah setelah kebutaannya menjadi terang, maukah dia kembali kepada kegelapan?; dan 3) Apakah ada keberanian bagi orang percaya yang telah mengalami keselamatan dari Tuhan? Apakah mereka berdiam diri ketika sudah diselamatkan atau mereka bergerak dengan keberanian setelah melihat terang?

Keadaan buta menjadi melihat Terang untuk memuliakan Tuhan
Orang buta sejak lahir ini tidak pernah datang kepada Yesus untuk disembuhkan seperti kebanyakan yang terjadi dalam kisah Injil. Namun sebelumnya ada pertanyaan tentang hal yang biasa dialami dalam tradisi Yahudi. Kalau seorang mengalami kebutaan sejak lahir berarti ada dosa yang diperbuat atau yang diperbuat orang tuanya. Hal itu didasarkan pada Perjanjian Lama yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan nenek moyang dapat berdampak kepada keturunannya. Namun Yesus pada situasi tersebut menekankan bahwa apa yang terjadi pada orang buta itu bukan karena dosa, melainkan Allah ingin dinyatakan melalui orang buta tersebut. Hal itu terbukti bagaimana orang buta tersebut menjadi saksi bagi Yesus yang efektif dan juga menghadapi orang Yahudi.


Orang percaya dipulihkan untuk menjadi Utusan
Orang buta menjadi percaya. Percaya kepada Tuhan tidak berarti bahwa kita kembali duduk menjadi pengemis seperti orang buta pada mulanya, tetapi diutus. Oleh karena itu Yesus menyuruhnya untuk membasuh mukanya di kolam SILOAM yang artinya ditus. Orang buta tersebut sudah dipulihkan maka dia pergi untuk bersaksi tentang Yesus kepada orang yang ditemuinya. Bahkan dia pada akhirnya sudah menemukan Mesias yang sebelumnya masih menganggap Yesus adalah nabi saja tetapi dia sekarang menyadarinya bahwa yang ia temui adalah Yesus yang adalah terang yang telah menerangi dia. Kini dia ditus untuk menerangi dunia. Apakh kita masih saja terdiam atau kini kita mau bersaksi bagi Yesus kepada orang lain. Injil harus diberitakan kepada banyak orang yang belum mengenal Dia.

Berani bersaksi bagi Kristus dan menunjukkan identitas di dalam Kristus
Orang buta ini berani bersaksi yang dulunya adalah orang yang lemah dan rendah diri dan mungkin telah menyerah dengan keadaan butanya. Namun kehadiran Yesus telah mengubah pikiran dan hatinya dan percaya bahwa orang yang menyembuhkan dia adalah orang yang luar biasa. Dia dengan berani berdebat dengan orang Yahudi. Tuhan telah memakainya untuk menyatakan kebenaran kepada orang Yahudi. Dia tidak takut dikucilkan sebagaimana orang tuanya takut sehingga berkata bahwa dia sudah dewasa, tanyakanlah kepadanya. Orang yang sudah melihat pastilah bersukacita. Tetapi bagaimana orang yang yakin melihat tetapi tidak bersukacita melihat kejadian itu karena mereka tidak memuliakan Allah dan tidak memercayai karya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar