Good News

Selasa, 01 Maret 2016

Refleksi Living Life: Berhadapan dengan Terang oleh Hengki Wijaya

Refleksi hari ini terambil dari Injil Matius 22:15-22.
Ayat hafalan Minggu ini:
Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkan kamu baca dalam kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal ini terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita" (Matius 21:42).

Living Life membaginya ke dalam dua poin yaitu:

1. Ketulusan Palsu Dibeberkan (22:15-18).
      Pujian yang diberikan kepada kita biasanya adalah "pujian" yang menyayat hati atau istilahnya dipakai untuk menyindir seseorang tersebut dengan pujian palsu. Orang-orang Farisi dan orang-orang Herodian adalah orang-orang yang membenci Yesus. Biasanya bagi kaum intelektual ini bisa juga dikatakan sebagai musuh dalam selimut atau serigala berbulu domba yang siap menerkam atau orang-orang yang siap menikam Yesus dari belakang. Zaman ini dikenal dengan modus politik yaitu tidak terang-terangan membenci, tetapi tujuannya adalah kebencian. Namun Yesus mengetahui sanjungan palsu mereka akrena Dia tahu bahwa ada ciuman seorang musuh yang menipu (Amsal 27:6). Demikian juga, Yesus dapat melihat ketulusan yang palsu kita, sekalipun kita mencoba untuk menutup-nutupi motif jahat kita dengan perkataan yang baik. Ketika Yesus membeberkan berhala dan dosa-dosa kita dan kita melakukan ketulusan palsu untuk menerimanya maka kita adalah orang-orang Farisi dan orang-orang Herodian. Tidak ada bedanya. Jadi mohon untuk tidak menghakimi mereka kalau Anda juga ada di dalamnya. Sekali lagi tidak usah menghakimi mereka. Lebih baik kita mengakui bahwa penyembahan kita sebenarnya tidak tulus di hadapan Tuhan.



2. Juruselamat Palsu Dibeberekan (22;19-22).
      Banyak orang Kristen mau menjadi warga negara yang baik dengan menghormati dan menaati peraturan pemerintah dan tepat waktu dalam membayar pajak. Tetapi sesungguhnya kita lupa bahwa kita lebih menaati aturan negara dibandingkan dengan aturan yang Tuhan telah tetapkan. Yesus bukan sedang membuat pernyataan politik dan ekonomi bagaimana warga negara menjalani kehidupannya di dunia, tetapi mau menyatakan penyembahan yang benar. Yesus menyuruh orang-orang farisi memberikan kepada Kaisar sesuatu yang wajib diberikan kepada Kaisar karena dalam mata uang itu adalah bukti dari penyembahan berhala mereka. Yesus mengetahui rencana mereka untuk menguji Yesus untuk mendapatkan kesalahannya sebagai warga negara di bawah pemerintah Romawi. Yesus melakukan "sindiran" halus kepada mereka untuk menjawab "pujian" mereka dengan menyatakan bahwa mereka sesungguhnya hanya menaati aturan negara dari pada aturan Tuhan sendiri. Yesus membeberkan letak ketidaksetiaan mereka yang sesungguhnya pada kekaisaran Roma dan bukan pada Allah (6:24). Injil membeberkan kesetiaan kita sesungguhnya dan juruselamat yang kita andalkan. Siapa atau apa yang memiliki hatimu? Anda dan saya mengetahui jawabannya?

"Yesus tidak bisa hanya disukai. Penyertaan-Nya membuat kita membunuh-Nya atau memahkotai-Nya" (TIM KELLER).

Perkataan Yesus membongkar kemunafikan kita, tetapi respons kita terhadap-Nya adalah penyembahan benar yang Dia inginkan (PW)

DOA

Bapa, tolong saya untuk selalu tulus dan merendahkan hati di hadapan AEngkau. Selidiki semua sudut dan celah hati saya, serta nyatakanlah dosa-dosaku atau ada yang menjadi juruselamat palsu dalam hidupku selain Engkau. Pimpin saya keluar dari kegelapan malam dan memasuki terang sesungguhnya di dalam Engkau, Yesus Tuhan. Demi nama Yesus Tuhan saya berdoa kepada-Mu Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar