Nas Yehezkiel 26:1-21 menceritakan nubuatan Nabi Yehezkiel setelah menerima firman Allah untuk bangsa Tirus. Bangsa Tirus terkenal sebagai salah satu bangsa terkuat di zaman itu. Bangsa ini telah menindas umat pilihan Allah. Terlihat bahwa kejahatan seketika menang atas umat Allah. Namun itu tidak berlangsung lama. Kalau pun itu menjadi lama dalam sejarah karena umat Allah yang tidak taat kepada Allah. Allah membangkitkan musuh-musuh umat-Nya supaya umat-Nya berbalik kepada-Nya kembali. Allah adalah setia dan adil. Penghukuman dan pengadilan-Nya berjalan beriringan dengan kasih setia-Nya. Allah mengangkat musuh-musuh umat-Nya untuk menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang adil dan supaya bangsa-bangsa mengenal Dia adalah TUHAN atas alam semesta.
Fakta bahwa bangsa Tirus terletak di daerah pesisir yang di tepi laut adalah benar. Merupakan bagian dari Fenesia. Fenesia sendiri bukanlah suatu bangsa kesatuan dengan satu pemerintahan, melainkan terdiri atas sejumlah negara kota yang meliputi kota-kota pesisir Tirus, Sidon, Biblos dan Arwad. Bangsa Tirus dan kota-kotanya adalah bangsa yang kaya akan tanahnya yang subur, banyak kayu dan merupakan pusat perniagaan yang ramai selain ada Yerusalem. Oleh karena daerah Tirus adalah daerah pesisisr maka dalam nubuatan nabi Yehezkiel sangat jelas adanya penghancuran secara detil terhadapa bangsa ini. Banyak bangsa yang mau menguasai bangsa ini namun banyak yang tidak berhasil. Nubuatan ini memperlihatkan bahwa bangsa Babel yang besar dengan pasukannya yang besar ditunjukkan dengan kereta kuda yang banyak dan tentara yang banyak siap menyerang bangsa Tirus. Dalam sejarah dikatakan bahwa di pihak Babel juga banyak mengalami korban jiwa. Namun perkara bangsa Tirus ini adalah dalam kedaulatan Allah. Tidak hanya bangsa-bangsa datang melawan Tirus, namun TUHAN juga memakai alam untuk menghancurkan daerah pesisir Tirus (ayat 17-21).
Gelombang kehancuran yang dialami oleh Tirus adalah karena kesombongan mereka yang merasa paling kuat setelah kejatuhan Yerusalem. Serangan-serangan bangsa-bangsa memang mau menghancurkan bangsa ini menjadi rata dengan tanah dan orang-orang yang berkuasa akan turun tahta. Bahakan firman Tuhan ALLAH mengatakan dalam ayat 21 "Aku menentukan bagimu akhir hidupmu yang mendahsyatkan dan engkau tidak berjumpa lagi. Engkau dicari orang, tetapi tidak ditemui lagi untuk selama-lamanya..."
Implikasi teologisnya adalah:
1. Allah menyatakan penghakiman-Nya kepada bangsa yang jahat dan mengandalkan kekuatannya untuk menyatakan keadilan-Nya.
2. Allah menyatakan kuasa-Nya atas bangsa-bangsa untuk menyatakan keadilan dan kasih setia-Nya kepada umat-Nya.
3. Allah yang menyatakan keadilan-Nya sekaligus Allah yang menyatakan kasih setia-Nya.
4. Allah menentang kesombongan dan mengasihi yang mau merendahkan dirinya di hadapan Allah.
5. Semua kejahatan dan kebenaran ada dalam kedaulatan-Nya.
6. Allah membela umat-Nya sekali pun untuk seketika kejahatan merajalela, tetapi keadilan Allah menyatakan kedaulatan-Nya bahwa Dia adalah TUHAN Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar