Good News

Minggu, 13 Maret 2016

Khotbah: Talenta yang benar di hadapan Tuhan oleh Hengki Wijaya

Kerajaan Sorga seperti seorang hamba yang memercayakan kekayaannya kepada hamba-hambanya. Hamba yang diberi lima talenta memperoleh laba lima talenta dan hamba yang diberi talenta dan hamba yang diberi dua talenta memperoleh laba dua talenta. Tuannya memuji mereka dan mengajak mereka untuk berbagi kebahagiaan dengannya.

Talenta yang benar di hadapan Tuhan adalah talenta yang dikembangkan menjadi berkali lipat dan semakin banyak dan memberkati banyak orang. Sebaliknya talenta yang tidak dikembangkan oleh alasan apa pun maka didapati kita menjadi egois atau jahat di hadapan Tuhan.

Didapati Setia (25:14-23)

Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk dimuliakan dengan tujuan memuliakan nama-Nya. Dia memberikan talenta untuk melayani Dia dan kerajaan-Nya. Apakah kita sudah memaksimalkan talenta yang kita miliki ataukah kita hanya memakai talenta itu untuk diri kita saja, untuk memuliakan diri kita sendiri. Karunia apa yang telah diberikan Allah dengan murah hati kepada Anda? Apakah karunia doa, melayani, kesembuhan, pengusiran setan ataukah karunia berbicara, nasihat. Banyak lagi talenta yang diberikan (lihat 1 Korintus 12 dan 14). Ingatlah setiap karunia (talenta) yang Dia berikan kepada kita harus dipertanggungjawabkan.


Didapati jahat (25:24-30)

Hamba yang menguburkan talentanya di dalam tanah adalah orang Kristen yang telah menerima banyak dari Allah, tetapi terlalu takut mengambil risiko dan memajukan perkara Kristus sehingga menyembunyikan karunia mereka dan bukan memakainya. Hamba yang menggunakan talenta yang benar adalah hamba yang bersukacita karena dapat mengiventasikan talentanya untuk Kerajaan-Nya. Bagaimana Anda mempergunakan waktu, talenta, dan harta benda Anda? Ketika Anda berdiri di hadapan Tuan Anda, maukah Anda mendengar ucapan berharga, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia"?

Terlalu mudah untuk merasa nyaman dengan hidup kita di dunia ini dan mengizinkan gairah kita akan yesus memudar; kita membiarkan iman kita membusuk saat kita mengejar hal-hal tidak berharga darui dunia ini. Namun sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk menunjukkan pandangan kita pada hal yang paling penting. Pandangan kita tetap ditujukan kepada Yesus sekali pun kita memiliki talenta yang banyak dan semuanya itu dipakai bagi kemuliaan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar