Good News

Selasa, 22 Maret 2016

Khotbah: "Domba yang Diam" oleh Hengki Wijaya

Yesus di hadapan wali negeri bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya." Yesus tidak memberikan jawaban apa pun kepada imam-imam kepala. Yesus menunjukkan sikap yang berbeda ketika ia dituduh, Dia memilih untuk diam. Lain halnya dengan Yudas Iskariot yang mengembalikan uang berdarah itu kepada mereka. Yudas mencoba membebaskan dirinya dari rasa bersalah, namun ia terjatuh kembali. Berbeda dengan yang dilakukan Yesus yang bersikap diam menerima penghukuman yang seharusnya kita yang berdosa dan harus mengalami cacian dan makian, tetapi dia memberi kita Yesus, milik Bapa yang paling berharga. Betapa gambaran ini memberikan keselamatan yang seharusnya mengalami kematian kekal atas dosa-dosaku, namun Domba yang diam, Domba yang tidak berdosa dijadikan berdosa untuk menanggung segala dosa manusia yang di dalamnya juga ada kematian.


Dalam kisah ini Yesus berhadapan dengan penjahat terkenal bersalah dan pemberontak politik. Mereka menghendaki penjahat ini dilepaqskan supaya Yesus dihukum. Ironis sekali kenyataan ini. Sulit untuk menerima kenyataan ini, ada gejolak hati yang marah bercampur sedih ketika mendapatkan seruan hebat dari orang-orang yang terasuki pikiran jahat, tetapi sekali lagi Yesus terdiam. Saat ini di masa sekarang, kejadian ini terulang lagi ketika orang yang bersalah dibebaskan dan bahkan dapat tertawa lepas tanpa simpati kepada orang yang tidak bersalah namun harus menjalani hukuman yang tidak seharusnya dia terima. Sungguh ironi hukum bangsa kita. Merka yang jahat itu berkata bahwa Mesias adalah penyelamat dunia maka dialah yang akan mengbebaskan mereka dari penjajahan bangsa Romawi, tetapi mereka tidak mengetahui bahwa Mesias adalah Penyelamat yang akan membawa  mereka kepada kehendak Bapa yang kekal. Keselamatan selama-lamanya di bumi dan akhir zaman.

Kesombongan membuat penebusan diperlukan; dari kesombonganla, di atas segalanya, kita perlu ditebus - Andrew Murray. Semua membutuhkan penebusan, bagi yang tidak membutuhkan penebusan-Nya berarti mereka teramatlah sombong (PW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar