Good News

Sabtu, 12 Maret 2016

RefelksiRenungan Living Life: Hendaklah kamu berjaga-jaga oleh Hengki Wijaya

Matius 24:36-51, Kisah Para Rasul 1:7, "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa- Nya." Kedua nas tersebut menggambarkan tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya tiada orang yang tahu. Bapa saja yang mengetahui masa dan waktunya.  Berjaga-jaga ini mengandung jani Tuhan. Hal ini merupakan pendantian kudus akdan datangnya hari yang kudus. Dalam ayat 24:45-51 juga diumpakan ada hamba yang bijaksana  dan hamba yang bodoh.

Penantian Kudus (24:36-44)

Dalam Perjanjian Lama tertulis bahwa Nuh menanti datangnya air bah yang diberitahukan Allah dan memerintahkan Nuh untuk membangun bahtera dan Nuh percaya dan mengerjakan bahtera itu hampir seratus tahun. Seperti Nuh taat dan menanti waktu-Nya, demikian juga kita harus hidup setia, taat dan menanti janji-Nya setiap hari hingga kedatangan-Nya yang kedua kalinya. Oleh karena itu sikap hidup kita tetap memuliakan Tuhan sekalipun diolok, dihina bahkan Anda dan saya ingin "dibunuh" oleh orang yang membenci Yesus dan kita.


hamba yang bijaksana dan Hamba yang bodoh (24:45-51)

Perbedaan antara hamba yang setia dan hamba yang jahat bukan saja dalam hal persiapan mereka akan kedatangan tuan mereka, tetapi juga dalam sikap mereka terhadap tuan mereka. Hamba yang bijaksana tahu bahwa tuannya telah "mengangkat menjadi pengawas," tanggung jawab terhormat yang ingin dijalankannya dengan baik. Oleh akrena kesetiaannya, ia diberi tanggung jawab yang bahkan lebih besar saat kedatangan tuannya Di sisi lain, hamba yang bodoh tidak menunjukkan respek kepada tuannya dan memperlakukan hamba-hamba lain dengan keji. Ketika tuannya kembali, ia dipergoki dan dilemparkan ke tempat yang tidak berpengharapan. Beberapa peneliti Alkitab percaya ini melambangkan  penghakiman terhadap pemimpin rohani yang tidak mengurus baik-baik orang di bawah bimbingannya. Kita harus memenuhi tanggung jawab apa pun yang diberikan Tuhan kepada kita.

Refleksi Pribadi:
Saat penantian yesus Tuhan kembali untuk kedua kalinya menjemput mempelai-Nya seringkali kita sebagai hamba-hamba-Nya lengah dalam membimbing, melayani dan sempat berpikir Yesus belum akan datang kedua kalinya sehingga kita tidak berjaga-jaga dan bertindak seperti yamba yang bijaksana dan justru menjadi hamba yang bodoh. Kedatangan-Nya tiada orang yang tahu. Kita harus berjaga-jaga seolah-olah hari ini Dia mau datang (kehidupan kekal), dan berpikir tentang kehendak-Nya bila Dia datang di masa yang akan datang.

"Kita harus menantikan Kedatangan Kristus dengan sabar. Kita harus memerhatikan dengan penantian. Kita harus bekerja dengan penuh semnagat. Kita harus bersiap untuk keadaan yang mendesak." (Billy Graham).

Kalau Dia datang kapan saja, Saya dan Anda sudah siap karena Anda dan saya sudah lama siap (PW).

"Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri" (Matius 24:36) Apakah Yesus yang sudah ada di surga bersama Bapa masih tidak tahu kapan Dia harus kembali? Oleh karena saat Yesus di bumi Dia tidak pernah tahu, namun kini Dia di surga boleh saja Dia tahu. Karena Yesus kini adalah Allah sendiri.
"Jika Anda termotivasi untuk bersiap-siap karena anda sudah tahu harinya, maka Anda memiliki motif yang salah. Jadilah ornag seperti yang Dia inginkan dari Anda karena Anda mengasihi Dia dan tahu Dia akan segera datang suatu hari nanti." Motivasi kita untuk bersiap-siap untuk kedatangan Kristus tidak karena kita mengetahui tanggal pasti, justru kitatetap mau mengasihi Dia karena kita tidak mengetahui kapan dia mau datang (berharap kepada-Nya selalu).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar