Good News

Minggu, 06 Maret 2016

Refleksi Living Life: Kristen Sejati oleh Hengki Wijaya

23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaanYang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. 23:24 Hai kamu pemimpin-pemimpin butanyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. 23:25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan  kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.  23:26 Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih. 23:27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. 23:28 Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar  di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.


Living life memberi judul Agama Sejati dalam artian inilah sesungguhnya agama dalam legalitas pemerintah diakui sebagai agama, namun saya menggunakan Kristen sejati dan juga lawan Kristen palsu (legalisme agama). Dibagi menjadi dua poin yaitu:

1. Keadilan, Belas kasihan, dan kesetiaan (23:23-24).
   
Ini sungguh-sungguh hal pedas bagi ahli Taurat dan orang Farisi tetapi juga templakan yang keras bagi kita untuk menyelidiki hati. Apak kita sudah senang dengan melayani Tuhan di rumah Tuhan, memberi perpuluhan, pelayanan diakonia sementara Bait Suci kita dicemarkan oleh perbuatan kiya yang tidak kudus. Ataukah kita sangat taat perpuluhan (termasuk saya), Apakah yang itu yang  terutama? Ternyata tidak. Karena yang terutama adalah: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yesus menyelidiki hati kita. Apakah kita ini sudah bersikap adil, berbelas kasihan, dan setia melayani Tuhan dan sesama ataukah ternyata kita melakukan apa yang kita anggap paling benar dan terutama menurut pengamatan dan perasaan kita? Masalah hati (unta yang di dalamnya kamu telan), masalah yang tampak di luar hati (jasmaniah/lahiriah) dengan mudah kita tapiskan dari dalam minuman kita.  Apakah fokus kita kepada Allah atau hanya keduniawian yang kita kejar untuk memuaskan hawa nafsu, keserakahan dan keangkuhan hidup yang membuat isi cawan kita tidak bersih dan hanya tampak luar yang bersih?

2. Harga Kesia-siaan (23;25-28).

Saat ini wacana pencitraan sangat disanjung. Masalahnya apabila apa yang tampak oleh mata tidak sama dengan apa yang tampak di dalam hati. Siapakah yang mengetahui kesesatan, nyatakanlah itu ya Allahku? Hnaya yang hatinya tulus, tangannya bersih, bebas dari lumuran darah orang tertindas. Tidak usah lagi memasang pesan, simbol Kristen bila Anda tidak mau melakukan dan menghidupi perkataan tersebut dalam hidup Anda sebab Anda dan saya bisa jadi adalah orang yang munafik. 

Mari kita simak Mikha 6:7-8,
Berkenankah TUHAN kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri?"
"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"

Tuhan tidak tertarik pada persembahan kita secara batiniah, tetapi yang Dia kehendaki adalah adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah. Awasan bagi pengkhotbah, dan hamba Tuhan dan pelayan Tuhan serta jemaat Tuhan bahwa:

"Ada individu yang tidak pernah melakukan apa pun bagi Yesus Kristus dan saya tidak ragu sedikit pun bahwa ada pengkhotbah, yang tidak pernah melakukan apa pun bagi Allah yang Maha Kuasa (Billy Sunda)

Apa yang Anda sudah lakukan sudah lebih banyak dari pada yang diberikan Allah bagi kita?

DOA

Bapa, beri saya tangan yang bersih dan hati yang kudus. Ubahkan saya dari dalam keluar sehingga saya tidak akan menjadi kubur yang baru dilabur putih. Saya ingin kudus dan benar oleh darah Kristus. Biarlah kiranya saya mencerminkan hati dan Roh-Mu dalam diri saya. Dalam nama Kristus. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar