Good News

Rabu, 17 Februari 2016

Ringkasan Langkah IV Buku Tujuh Langkah menyusun Khotbah Ekspositori (Benny Solihin: SAAT Literature) oleh Wahyudy S.

Langkah 4: Membuat Amanat Khotbah

Pengertian Amanat Khotbah (AK)
Gagasan utama yang mendasari khotbah disebut Amanat Khotbah (AK). AK adalah AT yang diubah dan dibahasakan sedemikian rupa sehingga amanatnya siap untuk menjadi pesan khotbah bagi pendengar masa kini.

Alasan Pengubahan AT Menjadi AK
AT diubah menjadi AK karena AT sarat dengan eksegese yang bernuansa masa lampau seperti masih terdapat nama penulis teks, nama pembacanya, nama-nama tokoh, tempat, budaya, dan lain sebagainya.


Pergeseran Makna
AK bukan gagasan baru yang lahir untuk mengganti AT, melainkan AT yang dikemas dalam tampilan modern sehingga mampu menyapa, berdialog, dan mempengaruhi pendengar masa kini.

Tujuan Membuat AK
Selain untuk membuat kebenaran lebih komunikatif dan universal, K juga bertjuan untuk mengorganisir seluruh elemen khotbah, membuat khotbah berlandaskan pada teks dan berfokus kepada pendengar, serta membuat pendengar mampu membawa pulang AK.

 Penyusunan AK
Secara teknis AK disusun sama seperti AT, yaitu atas subjek (menjawab tentang “topik apa yang sedang dikhotbahkan”) dan komplemen (menerangkan “apa yang akan dikatakan tentang topik itu”).

Kriteria AK Yang Efektif
Memformulasikan AK adalah bagian yang paling sulit di dalam proses pembuatan khotbah. Kriteria AK yang efektif adalah seperti berikut:
·      Memuat hanya satu gagasan
·      Bersifat universal
·      Berbentuk present atau future tense
·      Spesifik
·      Berbentuk kalmia deklaratif atau imperatif
·      Singkat dan jelas
·      Dapat memuat sebuah kata kunci
·      Dapat memiliki sebuah kalimat aplikasi

Perbedaan Antara AT Dan AK
AT dan AK berbeda dari segi keterangannya tentang kronologi (AT-dibuat lebih dulu, AK-dibuat kemudian), ukuran (satu AT dapat dibuat beberapa AK, tetapi dalam suatu khotbah hanya boleh ada satu AK) , cakupan (AT-observasi dan interpretasi, AK-prinsip kebenaran dan aplikasi), tempat (AT-dikertas kerja, AK-dinaskah khotbah), fokus utama (AT-keakuratan pada maksud penulis teks – eksegese, AK-kecermatan melihat relevansi antara kebenaran teks dan situasi pendengar – aplikatif), pendengar (AT-orang-orang pada zaman Alkitab – dalam waktu tertentu, AK-orang-orang masa kini – waktu yang tak terbatas), pertanyaan yang harus dijawab (AT-apa yang Allah ingin katakana kepada para pembaca pertama dari teks ini, AK-apa yang Allah ingin katakana kepada pendengar khotbah dari teks ini), tense (AT-past tense, AK-present or future tense), kata ganti yang dipakai (AT-nama-nama tokoh, tempat, gereja di Alkitab: Yunus, Paulus, jemaat Korintus, AK-nama-nama umat saat ini: “kita, anak-anak Tuhan, setiap orang Kristen,s audara sekalian”), bobot kebenaran AT-temporal [lokal], AK-universal) dan jenis komunikasi (AT-ditulis untuk dibaca, AK-ditulis untuk didengar).

Meditasi AK
Pengkhotbah perlu menerka apa yang pendengar pikirkan tentang topik yang akan disampaikannya. Jika pengkhotbah mengetahui paradigma yang ada dalam diri pendengar, maka tidak terlalu sulit baginya untuk membuat aplikasi khotbah yang mengena, karena efektivitas khotbah dalam mengubah kehidupan pendengar erat kaitannya dengan kekuatan aplikasi khotbah.

Tujuan Kotbah
Tujuan khotbah adalah menyatakan respons yang pengkhotbah harapkan terjadi pada pendengarnya setelah mendengar khotbahnya. Tujuan khotbah memiliki beberapa manfaat:
·         Khotbah mempunyai sasaran yang jelas
·         Khotbah mempunyai kontrol yang baik
·         Khotbah mempunyai sasaran doa yang jelas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar