BAB VII
MEMBUAT TULANG-TULANG
KERING MENJADI HIDUP
Tahap 9: Isilah Kerangka Dengan Materi-Materi
Pendukung yang Menjelaskan, Membuktikan, Menerapkan, atau Menguatkan Poin-Poin
Tersebut
Pernyataan
Ulang
Pernyataan
ulang menggunakan prinsip redundansi, yakni menyatakan sebuah ide “dengan kata
lain”. Pernyataan ulang memiliki dua tujuan utama. Pertama, pernyataan ulang
dimaksudkan untuk memperoleh kejelasan. Berbeda dengan para pembaca, para
pendengar harus dapat menangkap apa yang dikatakan saat kita mengatakannya.
Pernyataan ulang berbeda dengan pengulangan. Pengulangan menyatakan hal yang
sama dengan kata-kata berbeda.
Definisi
dan Penjelasan
Suatu
definisi membangun batasan-batasan. Definisi menuliskan apa yang harus
dimasukkan dan apa yang tidak dimasukkan atas suatu istilah atau pernyataan.
Penjelasan juga menetapkan batasan-batasan, tetapi penjelasan menetapkan
batasannya lewat penguatan pada bagaimana ide-ide saling berkait atau apa yang
ditunjukkan oleh suatu ide.
Informasi
Faktual
Fakta-fakta
terdiri atas pengamatan-pengamatan, contoh-contoh, statistik-statistik, dan
data lain yang bisa dibuktikan terlepas dari pembicara. Pengamatan-pengamatan
yang dilakukan dalam khotbah ekspositori mengenai isi suatu nukilan
sungguh-sungguh faktual karena seorang pendengar dapat melihat sendiri apa yang
dikatakan Alkitab.
Sebenarnya,
pada umumnya pemaparan bukti-bukti merupakan opini yang tersebunyi. Opini
tersebut bisa valid atau sebaliknya, bergantung pada fakta-fakta yang ada.
Seperti halnya setiap pembicara etika, seorang ekspositor perlu mengetahui
fakta-faktanya dan yakin pada validitasnya.
Kutipan-Kutipan
Mendukung
atau memperluas suatu poin diambil karena dua alasan: keterkesanan dan
otoritas. Ketika kita menemukan bahwa orang lain telah menyatakan suatu ide
tertentu lebih efektif daripada yang dapat kita lakukan, maka kita dapat
memakai kata-katanya.
Mendaratkan
sebuah poin melalui suatu susunan kata yang dapat berdampak dalam pikiran
pendengar mungkin merupakan alasan utama bagi para pengkhotbah untuk memasukkan
kutipan-kutipan dalam khotbahnya. Ketika kita memberikan penghargaan terhadap
kutipan tersebut, kita melakukannya terutama karena etika. Kita juga
menyertakan kutipan untuk otoritas. Dalam hal in,i saat kita memberikan
penghargaan atas apa yang kita kutip, kita melakukannya karena orang yang
mengatakannya memiliki posisi yang lebih baik daripada kita. Kita juga mengutip
yang lain karena apa yang kita kutip berada dalam posisi yang lebih baik dalam
melihat fakta-fakta atau menafsirkan fakta-fakta tersebut atau karena pendengar
mungkin akan lebih menerima evaluasi mereka.
Narasi
Narasi
dalam suatu khotbah mendeskripsikan pribadi-pribadi dan peristiwa-peristiwa
yang tercakup dalam catatan-catatan Alkitab. Narasi dapat dipakai untuk
memberikan latar belakang dalam suatu khotbah dengan mendiskusikan sejarah,
waktu-tempat peristiwa, atau tokoh-tokoh yang terlibat dalam suatu nukilan
Alkitab. Setiap nukilan Alkitab terdapat orang-orang yang kadang-kadang dalam
bagian tersebut mereka sedang tertawa, mengutuk, berdoa, dan pada waktu-waktu
lain mereka bersembunyi sehingga kita harus mencarinya. Narasi berarti
mengkomunikasikan melalui imajinasi, dan imajinasi merefleksikan pemahaman
iman.
Ilustrasi-Ilustrasi
Menurut
etimologinya, to illusutrate berarti
“memberi keterangan atas suatu subjek”. Ilustrasi yang dipilih dengan baik,
secara trampil digunakan untuk menyata ulang, menjelaskan, menyatakan validitas
atau menerapkan ide-ide dengan cara menghubungkannya dengan
pengalaman-pengalaman nyata. Ilustrasi membantu pengingatan, menggerakkan
emosi, menciptakan kebutuhan, menarik perhatian, dan membangun hubungan antara
pembicara dan pendengar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar