Good News

Rabu, 17 Februari 2016

Abstrak “Singa Mimbar”: Pelayanan Khotbah yang Terpinggirkan oleh Dr. Daniel Ronda

“Singa Mimbar”: Pelayanan Khotbah yang Terpinggirkan[1]

Daniel Ronda[2]


Abstrak

Tulisan ini mengingatkan kembali para pengkhotbah yang telah kehilangan jati diri sebagai “Singa Mimbar.Sentralitas firman Tuhan harus mendapatkan perhatian khusus dalam pelayanan mimbar. Karena ternyata pelayanan mimbar adalah pengalaman yang kompleks dan perlu terus ditingkatkan. Alangkah menyedihkan bila khotbah-khotbah gereja mulai kering dan jemaat pergi mencari “entertainment preacher” atau istilah pengkhotbah penghibur akibat dari khotbah yang dibiarkan berjalan tanpa adanya upaya memperbaruinya. Tulisan ini merefleksikan apakah pengkhotbah telah mencintai firman Tuhan, mengevaluasi fondasi dasar berkhotbahnya, dan mau terus-menerus belajar mencari penyebab mengapa khotbah tidak menarik? Di bawah bimbingan Roh Kudus, kiranya akan mampu memperbarui pelayanan mimbar, sehingga para pengkhotbah akan bangkit menjadi “singa mimbar” dengan prinsip bahwa firman Tuhan adalah otoritas tertinggi dan pesan terutama dalam berkhotbah.

Kata-kata kunci: singa mimbar, khotbah, otoritas, firman Allah, homilitika, pengkhotbah, preaching



[1] Tulisan ini pernah dipublikasikan dengan judul yang sama dalam buku Utuslah Aku Panggilan yang Tak Lekang oleh Waktu (Bandung: Kalam Hidup, 2012), 249-269.
[2] Dosen Pascasarjana Program Doktor di bidang Homiletik STT Jaffray Makassar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar