Good News

Rabu, 17 Februari 2016

Ringkasan Cara Khotbah yang Baik Haddon W. Robinson (Bab V) oleh Wahyudy S.

BAB V
KEKUATAN TUJUAN

Tahap 5: Mengingat Pengetahuan dan Pengalaman Pendengar, Pikirkan Ide Eksegetikal Anda dan Nyatakan Setepat dan Sesingkat Mungkin Dalam Kalimat
Nyatakan esensi ide eksegetikal anda dalam sebuah kalimat yang berkomunikasi dengan para pendengar. Kalimat ini adalah ide homilitikal anda.
Berikut beberapa saran umum untuk membentuk sebuah ide homilitikal:
·         Nyatakan ide sesederhana mungkin. Buatlah setiap patah kata berarti. Nyatakan setiap kata secara jelas. Para pendengar sebaiknya tidak harus berusaha mengingatnya.
·         Nyatakan ide dengan kata-kata konkret dan familiar. Pelajari iklan-iklan di majalah-majalah untuk slogan-slogan yang anda ingat. Seandainya anda diberi satu kalimat yang anda gunakan untuk mengkomunikasikan ide kepada seseorang yang tidak tahu jargon keagamaan dan yang tidak dapat menuliskannya, bagaimana anda mengatakannya?
·         Nyatakan ide sedemikian rupa sehingga ide anda berfokus pada respons. Bagaimana anda ingin para pendengar anda memberikan tanggapan? Sebagai pengganti ucapan “anda dapat bersukacita dalam pencobaan sebab hal itu membawa kedewasaan”, cobalah anda katakan “bersukacitalah apabila kesulitan-kesulitan datang”. Jika anda tahu apa yang sebaiknya pendengar anda lakukan, katakan kepada mereka.
·         Nyatakan ide sedemikian rupa sehingga para pendengar anda merasakan anda sedang berbicara kepada mereka tentang mereka.


 Kekuatan Tujuan
Tidak peduli betapa hebat dan alkitabiahnya suatu khotbah, namun tanpa tujuan yang jelas itu bukanlah khotbah yang layak. Tujuan di balik masing-masing khotbah individu adalah melindungi tindakan moral.

Tahap 6: Tentukan Tujuan Suatu Khotbah
Tujuan menyatakan apa yang seseorang harapkan terjadi pada pendengar sebagai suatu hasil mengkhotbahkan khotbah tertentu. Suatu tujuan berbeda dengan ide khotbah. Sementara ide menyatakan kebenaran, tujuan mendefinisikan apa yang akan dikerjakan oleh kebenaran itu.
Walaupun khotbah secara signifikan berbeda dengan mengajar, menyatakan tujuan khotbah dengan seolah-olah sebagai sebuah tujuan instruksional, akan membuat khotbah lebih langsung dan efektif. Berikut beberapa perumusan tujuan yang dinyatakan dalam istilah-istilah yang terukur:
·         Pendengar dapat memahami doktrin dibenarkan karena iman dan dapat menuliskan sebuah definisi sederhana mengenai doktrin tersebut. (baik para pendengar itu sungguh-sungguh menulis definisi maupun tidak, seorang pengkhotbah akan jauh lebih spesifik jika ia berkhotbah dengan seolah-olah pendengar melakukannya).
·         Seorang pendengar dapat menulis karunia-karunia Roh dan menentukan karunia-karunia mana yang diterima oleh masing-masing pendengar.
·         Seorang pendengar dapat menulis sedikitnya satu orang non-Kristen dan memutuskan untuk mendoakannya setiap hari selama dua minggu berikutnya. (jika ada seseorang yang melakukannya selama dua minggu, mereka ini memiliki suatu kesempatan yang lebih baik untuk melakukannya lagi selama beberapa bulan kemudian).
·         Para pendengar saya dapat mengidentifikasi secara moral tentang suatu situasi biasa yang tidak disetujui oleh orang-orang Kristen dan mereka mampu berpikir serta bertindak dalam situasi tersebut.
·         Jemaat dapat memahami bagaimana Allah mengasihi mereka dan menjelaskan sedikitnya satu cara yang menunjukkan bahwa kasih itu membuat mereka aman.
·         Orang-orang Kristen dapat menjelaskan apa yang harus dipercayai untuk menjadi orang Kristen dan dapat berbicara sedikitnya kepada satu orang mengenai Tuhan Yesus dalam minggu mendatang.

·         Para pendengar dapat diyakinkan mengenai pentingnya studi Alkitab dan mengikuti Pemahaman Alkitab di gereja, Pemahaman Alkitab di rumah, atau mengikuti kursus Alkitab tertulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar