BAB
V
KEKUATAN
TUJUAN
Tahap
5: Mengingat Pengetahuan dan Pengalaman Pendengar, Pikirkan Ide Eksegetikal
Anda dan Nyatakan Setepat dan Sesingkat Mungkin Dalam Kalimat
Nyatakan esensi ide eksegetikal
anda dalam sebuah kalimat yang berkomunikasi dengan para pendengar. Kalimat ini
adalah ide homilitikal anda.
Berikut beberapa saran umum untuk
membentuk sebuah ide homilitikal:
·
Nyatakan ide
sesederhana mungkin. Buatlah setiap patah kata berarti. Nyatakan setiap kata
secara jelas. Para pendengar sebaiknya tidak harus berusaha mengingatnya.
·
Nyatakan ide dengan
kata-kata konkret dan familiar. Pelajari iklan-iklan di majalah-majalah untuk
slogan-slogan yang anda ingat. Seandainya anda diberi satu kalimat yang anda
gunakan untuk mengkomunikasikan ide kepada seseorang yang tidak tahu jargon
keagamaan dan yang tidak dapat menuliskannya, bagaimana anda mengatakannya?
·
Nyatakan ide sedemikian
rupa sehingga ide anda berfokus pada respons. Bagaimana anda ingin para
pendengar anda memberikan tanggapan? Sebagai pengganti ucapan “anda dapat
bersukacita dalam pencobaan sebab hal itu membawa kedewasaan”, cobalah anda katakan
“bersukacitalah apabila kesulitan-kesulitan datang”. Jika anda tahu apa yang
sebaiknya pendengar anda lakukan, katakan kepada mereka.
·
Nyatakan ide sedemikian
rupa sehingga para pendengar anda merasakan anda sedang berbicara kepada mereka
tentang mereka.
Kekuatan
Tujuan
Tidak peduli betapa hebat dan
alkitabiahnya suatu khotbah, namun tanpa tujuan yang jelas itu bukanlah khotbah
yang layak. Tujuan di balik masing-masing khotbah individu adalah melindungi
tindakan moral.
Tahap
6: Tentukan Tujuan Suatu Khotbah
Tujuan menyatakan apa yang
seseorang harapkan terjadi pada pendengar sebagai suatu hasil mengkhotbahkan
khotbah tertentu. Suatu tujuan berbeda dengan ide khotbah. Sementara ide
menyatakan kebenaran, tujuan mendefinisikan apa yang akan dikerjakan oleh
kebenaran itu.
Walaupun khotbah secara signifikan
berbeda dengan mengajar, menyatakan tujuan khotbah dengan seolah-olah sebagai
sebuah tujuan instruksional, akan membuat khotbah lebih langsung dan efektif.
Berikut beberapa perumusan tujuan yang dinyatakan dalam istilah-istilah yang
terukur:
·
Pendengar dapat
memahami doktrin dibenarkan karena iman dan dapat menuliskan sebuah definisi
sederhana mengenai doktrin tersebut. (baik para pendengar itu sungguh-sungguh
menulis definisi maupun tidak, seorang pengkhotbah akan jauh lebih spesifik
jika ia berkhotbah dengan seolah-olah pendengar melakukannya).
·
Seorang pendengar dapat
menulis karunia-karunia Roh dan menentukan karunia-karunia mana yang diterima
oleh masing-masing pendengar.
·
Seorang pendengar dapat
menulis sedikitnya satu orang non-Kristen dan memutuskan untuk mendoakannya
setiap hari selama dua minggu berikutnya. (jika ada seseorang yang melakukannya
selama dua minggu, mereka ini memiliki suatu kesempatan yang lebih baik untuk
melakukannya lagi selama beberapa bulan kemudian).
·
Para pendengar saya
dapat mengidentifikasi secara moral tentang suatu situasi biasa yang tidak
disetujui oleh orang-orang Kristen dan mereka mampu berpikir serta bertindak
dalam situasi tersebut.
·
Jemaat dapat memahami
bagaimana Allah mengasihi mereka dan menjelaskan sedikitnya satu cara yang
menunjukkan bahwa kasih itu membuat mereka aman.
·
Orang-orang Kristen
dapat menjelaskan apa yang harus dipercayai untuk menjadi orang Kristen dan
dapat berbicara sedikitnya kepada satu orang mengenai Tuhan Yesus dalam minggu
mendatang.
·
Para pendengar dapat
diyakinkan mengenai pentingnya studi Alkitab dan mengikuti Pemahaman Alkitab di
gereja, Pemahaman Alkitab di rumah, atau mengikuti kursus Alkitab tertulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar