Good News

Rabu, 17 Februari 2016

Ringkasan Cara Khotbah yang Baik Haddon W. Robinson (Bab IX) oleh Wahyudy S.

BAB IX
GAYA PEMIKIRAN

Transisi-Transisi Kuat
Transisi-transisi bertindak sebagai rambu-rambu jalan untuk menunjukkan di mana khotbah telah dan di mana khotbah akan, dan karena itu lebih panjang dan lebih mendalam daripada dalam tulisan. Transisi-transisi utama mengingatkan pendengar pada subjek atau ide utama suatu khotbah; transisi-transisi ini akan meninjau kembali poin-poin utama yang tercakup dan memperlihatkan bagaimana poin-poin tersebut berkait dengan ide utama dan dengan yang lainnya; dan transisi-transisi ini memperkenalkan poin berikutnya. Karena fungsi utamanya yang harus diemban, transisi-transisi utama dapat mengambil satu paragraf atau lebih. Transisi-transisi minor yang menghubungkan sub-sub poin mungkin lebih pendek: kadang-kadang sebuah kata tunggal (karena itu, di samping itu, sekalipun begitu, maka dari itu), dalam bagian-bagian lain bisa dalam bentuk sebuah farsa (dan lagi, tambahan lagi, sebagai akibat) biasanya bukan satu atau dua kalimat.


Suatu Gaya yang Jelas
Bagi pengkhotbah kejelasan merupakan suatu masalah moral. Karena apa yang kita khotbahkan dapat membawa orang kepada Tuhan atau menjauhkan mereka dari-Nya, maka Tuhan dan demi jemaat yang kita layani kita harus menyampaikan sesuatu dengan jelas. Kejelasan menyatakan ketersinggungan pada Injil. Kejelasan juga memberikan kehidupan dan harapan.

 ·         Kerangka yang Jelas
Naskah-naskah khotbah yang jelas muncul dari kerangka yang jelas. Komunikasi mula-mula berasal dari pikiran. Pikiran yang berliku-liku hanya dapat dibereskan dengan membuatkan kerangka keseluruhan pikiran sebelum masuk ke rincian-rincian. Naskah-naskah khotbah yang jelas berkembang dari rangkaian kerangka yang jelas.
·         Kalimat-Kalimat Pendek
Disamping itu, supaya pembicaraan menjadi jelas seseorang harus membuat kalimat-kalimat pendek. Rudolf dalam bukunya The Art of Plain Talk menekankan bahwa kejelasan akan meningkat apabila kalimat panjang berkurang. Di dalam naskah khotbah , kalimat-kalimat pendek dapat menjaga pikiran dari kekacauan dan karena itu akan lebih mudah bagi pengkhotbah untuk mengingatnya.
·         Struktur Kalimat Sederhana
Pertahanan struktur kalimat sederhana. Gaya yang lebih jelas, lebih enerjetik muncul ketika kita mengikuti urutan pemikiran: subjek utama, kata kerja utama, dan (bila diperlukan) objek utama. Dalam jargon para pakar tatabahasa, ini berarti mengkonsentrasikan pada klausa bebas sebelum menambahkan klausa-klausa terikat. (sebuah klausa bebas dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat lengkap; sebaliknya sebuah klausa terikat tidak bisa).
·         Kata-Kata yang Sederhana
Kata-kata yang sederhana juga memberikan kontribusi atas suatu gaya yang bebas. Tidak peduli bagaimana akuratnya sebuah farsa atau kata mengungkapkan arti yang dimiliki pembicara, namun semua tidak ada nilainya bila pendengar tidak mengetahui artinya. “Berbicaralah”, kata Abraham Lincoln, “sehingga orang kalangan paling rendah dapat mengerti anda, dan sisanya tidak ada yang memiliki kesulitan”. Sebagai pedoman: Jangan menafsir terlalu tinggi kosa kata jemaat atau menafsir terlalu rendah kecerdasan mereka.

Suatu Gaya Langsung dan Pribadi
Karakteristik kedua untuk gaya yang efektif ialah bahwa gaya haruslah langsung dan pribadi. Bahasa tulis mengkomunikasikan hasil suatu pemikiran, sementara bahasa lisan menampung suatu pemikiran spontan sebagaimana yang Donald C. Bryant dan Karl R. Wallace deskripsikan yaitu “realisasi ide yang jelas pada saat pengucapan”.

Suatu Gaya yang Hidup
Karakteristik ketiga untuk gaya yang efektif ialah kehidupan. Wayne C. minnick menyatakan bahwa komunikasi yang membuka pengalaman pendengar akan menarik, baik bagi pikiran maupun perasaan. Kita belajar mengenai dunia sekitar lewat mendengar, melihat, membau, merasakan, dan menyentuh. Karena itu, untuk membawa seorang pendengar mengalami suatu pesan, pendeta harus mengarahkan dia pada indra-indra tersebut.

Bagaimana dapat menghindari dosa anda lantaran menyampaikan khotbah yang dapat membosankan jemaat?
·         Perhatikan bahasa yang dipakai.
·         Pelajarilah bagaimana orang lain mengunakan bahasa.

·         Bacalah dengan nyaring.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar