Good News

Rabu, 17 Februari 2016

Ringkasan Langkah II Buku Tujuh Langkah menyusun Khotbah Ekspositori (Benny Solihin: SAAT Literature) oleh Wahyudy S.

Langkah 2: Memilih Teks

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih teks
       I.            Mempunyai Satu Unit Pikiran
Panjang-pendeknya teks Alkitab yang mendasari khotbah tidaklah penting karena pengkhotbah bisa saja mengambil teks yang hanya berupa satu ayat, satu kalimat, satu paragraf, satu perikop, satu pasal, satu kitab penuh, atau beberapa bagian dari beberapa kitab. Tetapi yang terpenting adalah apakah teks-teks tersebut merupakan satu unit pikiran. Robinson: “Pengkhotbah perlu memperhatikan kaitan antara satu paragraf dan paragraf lainnya dan juga kaitan dengan ide utama dari si penulis”. Chapell: “Satu kesatuan unit pikiran dengan istilah satu unit ekspositori adalah satu bagian Alkitab, bisa panjang atau pendek, dari mana pengkhotbah dapat menunjukkan sebuah kebenaran rohani tunggal dengan fakta-fakta atau konsep-konsep pendukung yang cukup muncul dari dalam teks tersebut”.
    II.            Mengisi Kebutuhan Jemaat
Robinson: “walaupun semua teks Alkitab bermanfaat, tidak setiap teks mempunyai manfaat yang sama bagi suatu jemaat di saat tertentu”. Efektivitas teks sangat dipengaruhi oleh keadaan jemaat, momentum khotbah, dan keseringan teks-teks yang senada dikhotbahkan. Momentum hendaklah dipergunakan dengan baik oleh pengkhotbah dan memilih teks yang dapat mengisi kebutuhan jemaat saat itu karena bila momentum sudah berlalu maka efektifitas teks tersebut tidak sama lagi bagi jemaat.


 III.            Mempunyai Keragaman
Pengkhotbah harus memilih teks yang mempunyai amanat yang bervariasi agar tidak terjebak dalam lingkaran pengulangan topik-topik atau bagian-bagian Alkitab tertentu saja karena kecenderungan mengkhotbahkan topik-topik favorit akan menimbulkan ketimpangan gizi rohani pada diri jemaat.
 IV.            Bukan Sebagai Alat Transportasi Kejengkelan Pribadi
Pengkhotbah harus waspada dalam memilih teks yang akan dikhotbahkan untuk menghindari dari cobaan untuk memanipulasikan teks Alkitab sebagai sarana pelampiasan kejengkelan pribadi terhadap satu atau beberapa jemaat. Analisis kebutuhan jemaat boleh dilakukan agar khotbah berbicara mengenai dan menjawab pergumulan jemaat saat itu dengan motif untuk pertumbuhan iman jemaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar