Good News

Minggu, 28 Februari 2016

Refleksi Living Life: BATU PENJURU oleh Hengki Wijaya

Bacaan Living Life tanggal 29 Februari 2016 terambil dari Injil Matius 21:33-46.
Living Life membagi bagian ini ke dalam dua bagian yaitu: 1) Pelajaran dari Penggarap yang jahat (21:33-39); 2) Kerajaan yang tidak tergoyahkan.

21:33  “Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.  21:34 Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. 21:35 Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain  dan melempari yang lain pula dengan batu. 21:36 Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain,  lebih banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. 21:37 Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. 21:38 Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris,  mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. 21:39 Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. 21:40 Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?” 21:41 Kata mereka kepada-Nya: “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya.” 21:42 Kata Yesus kepada mereka: “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata  kita.” 21:43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu  dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. 21:44 (Dan barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk.)" 21:45 Ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mendengar perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya. 21:46 Dan mereka berusaha untuk menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Dia nabi.


Pelajaran dari Penggarap yang Jahat (21:33-39)

Yesus memakai perumpamaan untuk mengilustrasikan sifat para pemimpin agama Israel yang tidak mau bertobat. Dalam perumpamaan ini, pemilik kebun anggur melambangkan Allah. Ia memercayakan kebun anggur itu untuk diurus pleh para penggarap (pemimpin agama Israel), tetapi mereka memberontak dan membunuh hamba-hamba tuan tanah (nabi-nabi dan imam-imam yang dengan setia mengabarkan  firman Allah). Akhirnya, pemilik tanah mengirima anaknya (Yesus Kristus) dan mengira para penggarap itu akan menghormatinya, tetapi mereka malah membuhnya. Sepanjang sejarah, umat Allah terus-menerus menolak utusan-Nya. Imam-imam kepada dan orang-orang Farisi percaya bahwa mereka benar, tetapi mereka dikeraskan. Mereka menolak menerima Anak Allah. Pertanyaannya: Apakah Allah telah mengeraskan hati kita untuk melakukan kebenaran atau kita sendiri yang telah mengeraskan hati untuk melakukan kebenaran? Mintalah kepada-Nya untuk melakukan terobosan hati karena Dia adalah batu penjuru yang telah dibuang oleh dunia, namun dijadikan batu penjuru oleh Allah untuk menyelamatkan semua umat manusia yang percaya kepada-Nya.

Kerajaan yang  Tidak Tergoyahkan (21:40-46)
Orang-orang mungkin menolak Allah, tetapi kerajaan-Nya tidak tergoyahkan. Allah akan bertindak adil untuk mengahadapi orang-orang yang menolak Dia. Dalam nas dikatakan Dia akan membinasakan penggarap-penggarap jahat itu."  Kerajaan Allah akan diambil dari bangsa Israel yang memberontak dan diberikan kepada orang Yahudi dan non-Yahudi yang bertobat serta menerima Injil. Dia adalah Juruselamat sekaligus Hakim yang benar. Kita harus memercayai bahwa Dia membawa Kerajaan Allah yang tidak tergoyahkan.

Statement:
Meskipun manusia 'diciptakan dengan dahsyat dan ajaib,' sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat tetapi ia juga memberontak terhadap Allah" (Darrow L. Miller).

Manusia adalah ciptaan Allah yang selalu memiliki potensi untuk memberontak dengan Allah karena mereka mengikuti bujukan malaikat-malaikat yang jatuh (PW).

DOA:
Bapa, saya berdoa bagiku dan bagi semua orang yang masih dikeraskan oleh dosa. Ubah hatiku dan hati mereka sehingga sungguh-sungguh meninggalkan dosa dan pemberontakan dan berbalik kepada-Mu dan masuk ke dalam kehendak-Mu. Dalam nama-Nya yang kudus dan agung saya berdoa. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar