Good News

Jumat, 31 Oktober 2014

Ringkasan Buku Temperamen Anda Dapat Diubah (Temperamen dapat diubah) (TIM LaHAYE, Kalam Hidup)



 By Hengki Wijaya
1.   Temperamen Dapat Diubah

Rasul Paulus mengungkapkan jeritan keputusasaan yang dirasakan oleh setiap orang yang menyesali kelemahan-kelemahan temperamennya ketika ia berkata, “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” (Roma 7:24). Jawabannya mengejutkan: “Syukur kepada Allah! Oleh Yesus Kristus, Tuhan kita!”

Temperamen dapat diubah! Hal ini diketahui dalam 2 Korintus 5:17: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”. Karena temperamen itu merupakan “sifat lama” kita, maka yang diperlukan ialah “sifat baru” itu diberikan kepada seseorang bila ia menerima Yesus Kristus ke dalam hidupnya. Rasul Petrus dapat mengemukakan persoalan ini berdasarkan pengalaman pribadinya, karena temperamennya banyak berubah setelah ia mendapat “sifat baru”. Dalam II Petrus 1:14 ia menyebutkan bahwa orang-orang yang telah “dilahirkan kembali” oleh iman dalam Yesus Kristus. “… boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.” “Kodrat ilahi” yang diberikan melalui Yesus Kristus adalah jalan keluar satu-satunya yang dapat melepaskan kita dari temperamen lama yang menguasai kita, karena hanya melalui Dia kita dijadikan “ciptaan baru”.
Ada juga orang-orang yang secara luar biasa dapat mengendalikan dirinya sendiri sehingga dapat mengubah sebagian dari temperamen mereka dan sebagian besar tingkah laku mereka, tetapi mereka belum dapat menghilangkan semua kelemahan mereka. Mereka pun masih dikuasai oleh dosa-dosa yang menawan mereka. Iblis, “penguasa-penguasa di udara” yang kesukaannya terutama ialah melihat orang-orang Kristen dikalahkan oleh kelemahan-kelemahan mereka sendiri. Akan tetapi kemenangan tersedia melalui Yesus Kristus yang Roh-Nya dapat membuatsegala sesuatu baru di dalam kehidupan orang yang percaya.
Tanyakanlah kepada suami atau istri dari orang yang baru bertobat, atau dalam beberapa hal tanyakan kepada anak-anaknya! Sesungguhnya saya menyesal sekali harus mengakui bahwa sebagian besar orang Kristen tidak mengalami pembaharuan total dalam temperamen mereka. Alasannya sangat jelas, orang-orang Kristen itu tidak “tinggal tetap” dalam persekutuan dengan Yesus Kristus (Yohanes 15:1-14). Akan tetapi hal itu tidak mengubah kenyataan bahwa pada saat orang itu menerima Yesus Kristus, ia mendapat “sifat baru” yang dapat memungkinkan “yang lama sudah berlalu, dan yang barusudah datang”. Kita akan mengetahui bahwa kepenuhan Roh Kudus bukan hanya merupakan suatu perintah Allah kepada setiap Kristen (Efesus 5:18), tetapi kepenuhan ini mengakibatkan Roh Kudus menguasai sifat seseorang sehingga ia benar-benar menjalani kehidupan Kristen yang sungguh-sungguh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar