Tugas
wawancara: Tolong wawancarai paling sedikit 10 Pelayan dan menanyakan
pertanyaan ini:
a.
Bisakah seseorang diselamatkan sebelum orang itu
mendengar tentang Yesus Kristus dan menerima-Nya sebagai Juruselamat dan Tuhan?
i.
Tolong berikan beberapa ayat dari Alkitab untuk
membuktikan jawaban ini.
ii. Bagaimana
dengan suatu suku yang belum dijangkau?
b. Bisakah
frase “Anak Allah” dipakai di dalam terjemahan baru atau tidak?
i.
Kalau ya, mengapa?
ii. Kalau
tidak, mengapa? Dan frase apa yang harus menggantikan frase “AnakAllah”?
Jawaban:
Saya
menyimpulkan semua jawaban yang diperoleh dari wawancara 10 pelayan Tuhan
sebagai berikut:
a. Seseorang
tidak dapat diselamatkan sebelum
orang itu mendengar tentang Yesus Kristus dan menerima-Nya sebagai Juruselamat
dan Tuhan.
i. Beberapa ayat dari
Alkitab untuk membuktikan jawaban ini adalah Kisah Para Rasul 4:12;10:43; 13:48;Yohanes
3:18;6:47;10:27-28;14:6;Roma 10:9-10;10:13-14.
ii. Suatu suku yang
belum dijangkau tidak dapat
diselamatkan sebelum orang itu mendengar tentang Yesus Kristus dan menerima-Nya
sebagai Juruselamat dan Tuhan. Alasannya karena “Dan keselamatan tidak ada di
dalam siapa pun juga selain di dalam Dia,
sebab di bawah kolong langit ini tidak
ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan" (Kis. 4:12). Artinya hanya dalam Dia yaitu dalam nama
Yesus setiap orang akan diselamatkan (bdg. Roma 10:13). Sebagai contoh kisah
Kornelius yang melalui pemberitaan Petrus tentang Yesus Kristus sehingga ia dan
seisi keluarganya mendapatkan keselamatan (Kis. 11:13-14). Setiap orang percaya
memiliki tanggung jawab untuk memberitakan Kabar Baik (Injil) kepada semua
orang baik kepada yang belum percaya dan belum terjangkau sesuai dengan Amanat
Agung (Matius 28:18-20).
b. Frase
“Anak Allah” dapat dipakai di dalam
terjemahan baru karena banyak ayat yang lainnya mendukung pernyataan frase
tersebut yaitu percaya
Yesus sebagai Anak Allah : “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum;
barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak
percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Yohanes 3:18). Selain itu, bagi orang
percaya kepada Yesus dan sudah menerima keselamatan melalui perantara putra-Nya
yang tunggal Yesus Kristus diangkat menjadi anak-anak-Nya. (Yohanes 17:23,26:1Yohanes
2:23;4:10;Roma 8:31-32). Bahkan iblis pun mengakui bahwa Yesus adalah Anak
Allah dengan memanggil-Nya dengan sebutan tersebut yang mengacu kepada Kristus
atau Mesias. (Matius 4:3). Bahkan Bapa menyatakan sendiri bahwa Yesus adalah
Mesias, Anak Allah yang hidup (Matius 16:16). Frase “Anak Allah” menunjukkan
identitas atau jati diri Yesus Kristus. Memang sulit karena pandangan tersebut
juga bertentangan juga dengan pandangan Yahudi, namun itulah yang penting. Walaupun
frase ini sulit dimengerti oleh agama lain, tetapi melalui Roh Kudus dan anugerah-Nya maka setiap orang yang mau
menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juru selamat akan diberikan pengertian itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar