Good News

Minggu, 19 Oktober 2014

Review: Buku AWARENESS: Butir-Butir Mutiara Pencerahan Anthony de Mello, SJ


By Hengki Wijaya
Spiritualisme berarti “bangun”, terjaga. Kebanyakan orang walaupun mereka tidak mengetahuinya sedang “tertidur”. “Bangun” dari “tidur” sangat tidak mengenakkan. Jujur pada diri sendiri bahwa anda tidak suka “bangun”, haruslah anda menyadari. Saya setuju dengan pendapat ini seperti Alkitab katakan, “Itulah sebabnya dikatakan: “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.”1
Kita tidak  ingin bahagia tanpa syarat artinya kita ingin bahagia dengan syarat kita. Sebagai contoh, kamu adalah kebahagiaan saya. Bila saya tidak memiliki kamu, saya tidak berbahagia. Dengan demikian, melihat spiritual sebagai suatu yang praktis. Seharusnya, saya mengasihi Tuhan tanpa syarat karena Dia layak dikasihi.2
Menyangkal berarti anda lagi berkhayal bukan kenyataan. Berarti anda terikat, jadi kalau anda menyangkal maka anda fokus pada yang disangkali. Jujurlah dengan diri anda sendiri, jangan menyangkal sebab menyangkali berarti anda terikat dengan hal itu. Karena itu, “bangun”  artinya ada suatu keinginan yang kuat untuk belajar melepaskan dan suatu keinginan yang kuat untuk mendengarkan. Kalau kita segera mengakui kesalahan kita makin cepat kita berubah. Artinya setiap orang yang mengaku kesalahan ataupun dosanya di hadapan Tuhan maka Dia menguduskan kita menjadi orang benar. Alkitab katakan, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”3

Beberapa pandangan Anthony diantaranya dia berkata, “ Anda tidak dapat meniru Kristus kalau meniru tingkah laku luarnya saja, jadilah Kristus.” Kebenaran bukanlah kata-kata dan rumusan. Seorang guru hanya dapat memberitahukan kesalahan anda. Anda yang sudah melepaskan diri dari kesalahan maka anda mengetahui kebenaran. Demikian Alkitab katakan, “dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu " (Yoh. 8:32).  Hubungannya adalah Kristus adalah jaminan kita bagi setiap orang percaya bahwa Kristus sanggup memerdekakan kita bagi orang yang menyadari kesalahannya.
Mengenai Tuhan, Anthony mengutip pandangan Thomas Aquinas dalam Summa Theologica, katanya, “kita tidak dapat mengatakan bagaimanakah Dia, tetapi kita dapat mengatakan manakah yang bukan Dia. Dalam De Sancta Trinitate dinyatakan tiga cara untuk mengenal Tuhan yaitu melalui ciptaan-Nya, melalui tindakan Tuhan sepanjang sejarah dan dalam bentuk tertinggi pengetahuan yaitu mengenal Tuhan sebagai yang tidak dikenal. Pandangan pribadi saya bahwa Allah dapat dikenal karena Dia sendiri yang  menyatakan diri-Nya kepada ciptaan-Nya dan Allah pun dapat dikenal melalui ciptaan-Nya dan karya dan tindakan-Nya sepanjang sejarah (penyataan umum) dan melalui Roh Kudus dalam hadirat-Nya dan Alkitab  (penyataan khusus).
Secara keseluruhan pengajaran Anthony de Mello menekankan pada penyadaran tentang bagaimana seseorang harus “bangun” dari tidurnya. Beliau mengajarkan bagaimana cara mengenali diri sendiri yaitu jati diri. Jati diri harus terlepas dari keakuan (egoisme) dan label-label yang selama ini telah menjadi kebenaran menurut diri sendiri. Menurut Anthony, keberhasilan dan kesuksesan tidak diukur oleh jabatan atau kekayaan tetapi apabila anda “bangun” dari “tidur” anda.  Kita menganggap diri berhasil berdasarkan pemikiran atau pandangan orang  lain artinya kita dicekoki dengan pandangan yang dari luar. Dengan kata lain, keberhasilan itu dinilai dari diri kita sendiri yang menyadarinya tanpa penilaian orang lain. Anthony berpendapat bahwa spiritual adalah suatu usaha untuk membebaskan anda dari hal-hal yang sudah anda pelajari, kembali ke hakikat hidup sesungguhnya.  Singkatnya, bahwa jika anda ingin bahagia, maka  tidak dapat dipengaruhi oleh perkataan, tindakan dan perasaan orang lain bahkan anda tidak membutuhkan orang lain untuk anda bahagia. Hal itu terjadi karena anda suda menyadari diri anda sudah “bangun”.
Penjelasan tersebut diatas adalah pelajaran berharga yang diberikan oleh Anthony. Namun, kita juga harus mengkritisi bahwa bahwa banyak pengajarannya yang diambil di luar dari Alkitab, yang bersumber dari ajaran agama lain yang sifat universal. Bahkan, ada perkataan yang ekstrim dan berani bahwa dia tidak membutuhkan Tuhan untuk mencapai kebahagiaan. Ajaran sufisme dan meditasi yang berbaur dengan keyakinannya sebagai seorang Katolik telah mengalami penyadaran untuk “bangun”, namun perlu diwaspadai tentang eksistensialisme diri yang akhirnya akan mengeser kedudukan Tuhan sebagai yang terutama dan yang mengerjakan segala kebenaran dan “bangun”. Sisi positifnya adalah disiplin untuk penyadaran diarahkan dengan fokus kepada Tuhan Yesus sebagai sumber penyadaran, pengudusan dan kebenaran.  
Poin penting yaitu penyadaran untuk mengubah diri, kesadaran membebaskan realitas dan memberinya kesempatan untuk mengubah diri anda. Sebelum anda menyadari diri anda sendiri, anda tidak memiliki hak untuk turut campur dalam hidup orang lain atau dalam keadaan dunia ini. Seorang yang ingin bahagia harus melupakan masa lalunya. Firman Tuhan, “Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah” (Luk. 9:62).

1 Efesus 5:14  sesuai dengan  interaksi bacaan  Anthony de Mello. Awareness:Butir-butir Mutiara Pencerahan: Bab 1 dan  3. Jakarta: Gramedia  Pustaka Utama, 2011.
2 Yoh. 3:16 sesuai dengan  interaksi bacaan  Anthony de Mello, Bab 4.
3 1Yoh. 1:9 sesuai dengan  interaksi bacaan  Anthony de Mello, Bab 6.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar