Good News

Jumat, 31 Oktober 2014

Review Buku: Memimpin Gereja Anda Agar Bertumbuh (Peter C. Wagner, Harvest Publication House, 1995)



Uraian Umum :Pada mulanya kami sering berkata, “Gereja manapun bisa tumbuh – kalau dia mau bertumbuh”. Dan akibat wajarnya: “Setiap gereja harus bertumbuh – apabila gereja anda tidak bertumbuh itu berarti anda berada di luar kehendak Allah”. Carl S. Dudley, yang telah menganalisa dinamika gereja kecil dengan sepenuhnya seperti setiap orang mengatakan, “Pengalaman memiliki sebuah jemaat yang kecil memenuhi kebutuhan dasar manusia untuk ketentraman sosial dan keteraturan metafisik. Dudley berkata, “Sifat penting dari sebuah gereja adalah kemampuannya untuk memerhatikan setiap pribadi secara dekat. Gereja kecil tidak dapat menambah jumlah anggotanya tanpa mengorbankan daya tariknya yang paling berharga, yaitu hubungan yang intim.

Yesus sendiri berkata, “Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Luk. 19:10). Siapakah yang terhilang? Mereka adalah orang-orang di dunia yang belum di atas kayu salib, mati untuk dosa-dosa mereka. Apabila mereka percaya pada kabar baik itu dan mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, mereka sudah kembali didamaikan dengan Allah dan tidak hilang lagi. Hal tersebut ditulis juga di Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kutipan Menarik: Pekabaran Injil bukan hanya untuk menjangkau orang-orang dengan berita Injil dan membawa mereka kepada keputusan untuk mengikut Kristus, melainkan juga untuk membuat mereka menjadi murid-murid. Sebuah defenisi mengenai pekabaran Injil adalah sebuah defenisi yang dibuat oleh Uskup Agung Anglikan pada tahun 1918: “Menginjil adalah juga menghadirkan Yesus Kristus dalam kuasa Roh Kudus sehingga semua laki-laki dan perempuan akan datang menaruh iman percaya mereka kepada Allah melalui Dia, untuk menerima Dia sebagai Juruselamat, dan melayani sebagai Raja mereka dalam persekutuan-Nya dengan gereja-Nya (21).
Istilah manajer dan pemimpin seringkali digunakan dalam bentuk sinonim, tetapi organisasi kontemporer mengatakan ada beberapa perbedaan yang penting di antara keduanya. Satu hal yang pasti ialah setiap manajer harus menjadi seorang pemimpin, tetapi tidak setiap pemimpin harus menjadi seorang manajer. Richard Hutcheson menerangkan kepemimpinan sebagai “sebuah fungsi dari hubungan antara dua oknum, yaitu mereka yang memegang pimpinan dan mereka yang mengikutinya dengan sukarela. Satu perkara yang tidak bisa dilakukan oleh kepemimpinan ialah mengabaikan jumlah atau para pemilihnya” (92).
Kedua prinsip pertumbuhan gereja yang utama di dalam buku Memimpin Gereja Anda Agar Bertumbuh. Kedua prinsip itu adalah:
1.         Seorang gembala harus menginginkan gerejanya bertumbuh dan rela untuk membayar harganya.
2.         Para anggota jemaat harus menginginkan gerejanya bertumbuh dan rela untuk membayar harganya (46).
Ada lima sifat dari sebuah filosofi pelayanan yang dinamis:

Pertama, Filosofi itu eksplisit. Harus tertulis, dan tidak diremehkan. Menulis mendisiplinkan pikiran dan selagi anda menulis beberapa konsep, Allah akan membuka hal-hal yang baru dan kreatif untuk anda. Kedua, Filosofi itu timbal balik. Filosofi pelayanan itu harus sama baik untuk gembala maupun jemaat. Banyak gereja yang mengalami kesulitan dan tidak bisa bertumbuh karena jemaat mempunyai satu pengharapan namun gembalanya bekerja menurut agenda yang berbeda. Ketiga, filosofi itu sebuah keyakinan. Kalau anda tidak percaya filosofi pelayanan anda adalah yang terbaik dan paling Alkitabiah, anda perlu mengerjakan lagi. Anda harus menghormati gereja lain, tapi saya harap anda percaya dalam hati bahwaa gereja anda itu Nomor Satu. Keempat, filosofi itu stabil. Gereja-gereja yang mengubah filosofi pelayanannya berulangkali akan kehilangan potensi pertumbuhan. Jika filosofi pelayanan tersebut berhasil, panggillah seorang gembala yang setuju dengannya jauh-jauh hari. Kelima, filosofi itu terbuka untuk dimodifikasi. Sifat ini mengimbangi filosofi di atas. Tidak satu pun perlu dibuat secara kaku. Buatlah filosofi pelayanan Anda terbuka untuk perubahan, tapi jangan terlalu mudah untuk diubah (184-185).

Interaksi Bacaan : Dari sebuah penelitian yang telah kami lakukan dengan ratusan gembala, kami berhasil menyusun sebuah daftar permulaan tentang faktor-faktor kualitas yang dapat diukur dalam kehidupan sebuah jemaat menurut aturan tingkatannya. Kedua belas faktor tersebut adalah:
1.    Pengetahuan Alkitab. Para anggota gereja bertambah pengetahuannya dalam pengajaran Alkitab. Mereka dapat menggabungkan pengetahuan itu dengan sebuah sistem teologi supaya mereka dapat menerapkan pengajaran pengajaran Alkitab itu di dalam kehidupan mereka sehari-hari.
2.  Ibadah pribadi. Para anggota menghabiskan waktu mereka setiap harinya dalam doa, membaca Alkitab, bermeditasi, dan latihan kerohanian pribadi yang lainnya.
3.  Kebaktian. Para anggota secara teratur mengambil bagian dalam kebaktian-kebaktian yang disusun oleh gereja.
4.   Bersaksi. Para anggota secara teratur mencoba untuk berbagi iman mereka pada Yesus Kristus kepada orang-orang yang belum percaya.
5.  Pelayanan kaum awam. Kaum awan di gereja juga ikut terlibat dalam berbagai macam pelayanan seperti pengajaran dan pemuridan. Keterlibatan kaum awam itu mungkin terjadi ketika mereka secara sadar menemukan, mengembangkan, dan menggunakan karunia-karunia rohani mereka.
6.      Misi. Gereja secara aktif mendukung misi, mengorganisasi dan menyokong sebuah program untuk menjaring, mengutus dan membiayai para misionaris baik di dalam maupun di luar negeri.
7.      Pemberian. Para anggota memberikan sebagian dari pendapatan mereka untuk gereja lokal dan/atau untuk kegiatan Kristiani lainnya.
8.      Persekutuan. Hubungan pribadi antara anggota makin bertumbuh dengan ikut mengambil bagian di dalam persekutuan doa gereja atau yang lainnya.
9.    Gaya hidup sendiri. Para anggota secara umum memperlihatkan keimanan mereka dalam Kristus dengan memiliki sebuah gaya hidup yang secara luas dan nyata berbeda dengan orang-orang yang bukan Kristen di dalam lingkungan mereka.
10. Sikap terhadap agama. Para anggota gereja menganggap keterlibatan mereka dengan gereja sebagai sebuah pelayanan kepada Allah dan bukan untuk memenuhi kebutuhan pribadi belaka.
11.  Pelayanan sosial. Para anggota juga melayani satu sama lain di luar lingkungan gereja. Hal ini termasuk keterliabatan pribadi secara langsung dengan yang miskin dan papa, atau dalam program yang dirancang untuk menolong yang dalam kebutuhan.
12. Keadilan sosial. Para anggota mencoba untuk membuat perubahan-perubahan dalam struktur politik dan sosial yang akan menghasilkan sebuah masyarakat yang lebih bermoral dan adil baik melalui jemaat secara keseluruhan ataupun agen-agen Kristen yang profesional (26-27).
Penulis setuju dengan hasil penelitian tersebut karena mencerminkan pertumbuhan gereja yang Alkitabiah. Hal yang menarik yaitu tentang gaya hidup sendiri. Penulis menjelaskannya melalui khotbah Yesus di bukit berdasarkan Injil Matius 5:3-12 yang mengajarkan etika hidup orang Kristen yang seturut kehendak Allah. Gaya hidup yang berbeda itu terlihat dari teladan hidup sekaligus nyata dalam batin sekaligus sikap dan perbuatan orang Kristen yang membedakan dengan orang non Kristen dan juga orang Kristen pada umumnya.
Dari semua denominasi Amerika, Southern Baptist merupakan salah satu denominasi yang mempunyai tradisi-tradisi yang sangat kaku.  Rick Warren merupakan pendukung yang setia dari tradisi-tradisi denominasi, kecuali bila hal itu menjadi penghalang pertumbuhan gereja. Sedikitnya ada empat tradisi yang dengan berani ia abaikan sehingga mengejutkan teman-teman sedenominasinya:
Pertama, Warren memilih untuk tidak memakai kata “Baptist” dalam nama gerejanya. Warren menemukan bahwa nama “Baptist” itu tidak begitu menarik di Carolina Selatan. Andaikata gerejanya tidak berada di Carolina Selatan, pasti ia kan menamakannya “Baptist”. Secara pribadi ia sendiri tidak menentang nama itu. Kedua, menurut tradisi Southern Baptist, Sekolah Minggu merupakan ujung tombak dari upaya-upaya penginjilan gereja. Mungkin itu bukan cara yang terbaik untuk menjangkau penduduk di sekitar Laguna Hills. Oleh sebab itu, Warren sudah membuat ruang iklan dan iklan pos langsung sebagai sasaran utama penginjilan. Lebih dari 40 persen para anggota baru di gerejanya mendengar hal gereja itu untuk pertama kalinya dari iklan-iklan tersebut. Ketiga, hampir semua gereja Southern Baptist menyampaikan undangan umum untuk keselamatan, dedikasi ulang, baptisan dan keanggotaan gereja seusai setiap kebaktian. Warren menemukan hal itu menyinggung perasaan beberapa orang yang belum bergereja di daerahnya, yaitu South Orange County. Keempat, produser tradisional untuk menerima keanggotaan dalam sebuah gereja Southern Baptist adalah salah satu yang termudah di Amerika Serikat. Apabila anda sudah dibaptis sebagai orang percaya maka setelah sesuatu kebaktian usai anda bisa langsung menerima keanggotaan di tempat itu juga (206-207). Penulis berpendapat bahwa pertumbuhan gereja tidak didasarkan kepada pengalaman dan aturan yang baku sebab pertumbuhan gereja adalah pekerjaan Roh Kudus dan kehendak Allah dan Allah sendirilah yang memberikan pertumbuhan (1 Korintus 3:6). Dia memberikan visi dan misi kepada Rick Warren yang berorientasi kepada orang yang belum bergereja dan menjangkau mereka sesuai kebutuhan mereka. Saya setuju ketika Warren mengumpamakan bahwa pemimpin gereja seumpama peselancar pengalaman yang mengenali ombak yang dibuat oleh Allah melalui gerakan Roh Allah terhadap gereja-Nya. Allahlah yang menciptakan ombak-ombak itu dan kita harus mengenalinya (Yesaya 51:15).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar