Good News

Jumat, 31 Oktober 2014

Interaksi Bacaan Buku Pertumbuhan Gereja Masa Kini (The Purpose Driven Church) (Rick Warren, Penerbit Gandum Mas, 2008)

By Hengki Wijaya

Uraian Umum :Buku Pertumbuhan Gereja Masa Kini adalah cerita yang menarik tentang Gereja Saddleback. Buku ini menjelaskan berbagai keyakinan, prinsip, tindakan yang digunakan oleh Allah dengan luar biasa dalam membangun salah satu gereja yang paling efektif di benua Amerika Utara.
Rick Warren mencegah gereja-gereja lain untuk melakukan hal yang persis sama dengan Saddleback. Ia malah mendorong gereja-gereja lokal untuk merembes ke masyarakat kita yang materialistis, dan humanistik dengan berita tentang Kristus yang mengubah hidup, dengan menggunakan metode-metode kontenporer dan relavan tanpa meninggalkan kebenaran Injil.

Masalah yang dialami banyak gereja ialah bahwa mereka mulai dengan pertanyaan yang keliru. Mereka bertanya, “Apakah yang akan membuat gereja kami bertumbuh?” Ini merupakan salah paham akan persoalan ini. Seakan-akan mereka berkata, “Bagaimana kami dapat menciptakan gerakan Roh?” Pertanyaan yang harus kita ajukan ialah, “Hal apakah yang menghalangi  gereja kami bertumbuh?” Rintangan-rintangan apakah yang menghalangi gerakan rohani yang hendak dikirim oleh Allah kepada kami? Halangan dan kendala apakah yang mencegah terjadinya pertumbuhan?.
Inilah langkah pertama yang harus diambil setiap orang ketika hendak membangun suatu gereja baru: Berdoa memohon petunjuk. Amsal 28:26 (FAYH) berbunyi,”Orang yang mengandalkan diri sendiri adalah orang bebal. Tetapi orang yang hidup bijaksana akan selamat.” Sebelum memulai sesuatu, Anda harus menanyakan pandangan Tuhan mengenai situasimu.
Kutipan Menarik: Amsal 18:13 (FAYH) berbunyi, “Betapa bodohnya mengambil keputusan sebelum mengetahui duduk perkaranya.” Alasan mengapa banyak gereja baru gagal ialah karena gereja-gereja tersebut dimulai dengan semangat besar yang tak berdasarkan pengetahuan. Yang dibutuhkan bukan sekedar semangat besar untuk memulai sebuah gereja; yang dibutuhkan adalah hikmat. Mempunyai iman tidak berarti mengabaikan fakta-fakta tentang masyarakat di tempat yang telah Anda pilih (38).
Ada mitos bahwa gereja-gereja besar hanya mengutamakan kehadiran. Yang benar ialah gereja Anda tidak akan bertumbuh bila kehadiran merupakan satu-satunya hal yang Anda pedulikan. Sepanjang sejarah pertumbuhan gereja Saddleback, kami hanya menetapkan dua target kehadiran dan keduanya terjadi pada tahun pertama berdirinya gereja kami. Kami tidak memfokus pada kehadiran; kami memfokus pada pembauran semua orang yang Tuhan kirim kepada kami (54).          
Mitos yang kedua, ialah semua gereja besar bertumbuh dengan mengorbankan gereja-gereja yang lebih kecil. Beberapa gereja besar telah bertumbuh dengan mengorbankan gereja yang lebih kecil, tetapi hal ini tidak terjadi di gereja Saddleback. Statistik gereja Saddleback menyatakan 80% anggota gereja kami menerima Tuhan Yesus dan dibaptis di Saddleback. Kami tidak bertumbuh dengan mengorbankan gereja lain. Pertumbuhan kami adalah hasil pertobatan jiwa baru, bukan perpindahan dari gereja lain (56).
Gereja yang kuat dibangun berdasarkan tujuan! Dengan memfokuskan sama-sama pada lima tujuan gereja Perjanjian Baru, gereja Anda akan mengembangkan keseimbangan yang sehat yang memungkinkan pertumbuhan yang abadi. Rencana, program, dan kepribadian tidak kekal. Tetapi tujuan Allah akan kekal (87).
           Gereja yang didorong oleh tujuan bertekad untuk memenuhi kelima tugas yang sudah ditetapkan Kristus dan yang harus dilaksanakan oleh gereja-Nya yaitu: 1) kasihanilah Tuhan dengan segenap hatimu; 2) kasihanilah sesama manusia seperti dirimu sendiri; 3) pergi dan jadikan murid; 4) baptiskan mereka; dan 5) ajarlah mereka untuk taat (109-111).
Menurut sejarah, gereja sudah mempunyai lima bentuk dasar, bergantung kepada tujuan mana yang paling diutamakannya yaitu:
           Pertama, gereja yang memenangkan jiwa. Di gereja yang memenangkan jiwa, hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan penginjilan dianggap tidak begitu penting.
           Kedua, gereja yang mengalami kuasa Allah. Dalam gereja jenis ini, kebaktian penyembahan lebih banyak mendapat perhatian daripada yang lainnya.
           Ketiga, gereja yang mempertemukan kembali keluarga. Gereja ini dipimpin oleh gembala yang sangat mementingkan hubungan baik, mengasihi orang dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengurus anggota. Dalam gereja ini, berkumpul lebioh diutamakan daripada tujuan.
           Keempat, gereja sebagai tempat untuk menerima pengajaran. Gembala siding melihat peran utamanya sebagai pengajar.
Kelima, gereja yang memiliki kesadaran masyarakat. Gembala siding yang melihat perannya sebagai nabi dan pembaharu (128-130).
Dengan mengorganisasikan gereja Anda sekitar kelima tujuan tersebut dan mengenali jemaat dalam gereja sesuai dengan komitmen mereka kepada masing-masing tujuan itu, maka Anda sedang melakukan cara yang terbaik untuk mengimbangkan pelayanan Anda dan menghasilkan gereja yang sehat (142). Tak ada satu gereja pun yang dapat menjangkau semua orang. Diperlukan bermacam-macam gereja untuk menjangkau bermacam-macam orang (162).  Gereja yang bertumbuh  memfokus untuk menjangkau orang-orang yang hatinya terbuka. Gereja yang bertumbuh, memfokus untuk mengaktifkan kembali orang-orang yang sudah tidak aktif fdi gereja (190). Kunci yang paling diabaikan untuk pertumbuhan gereja adalah kita harus mengasihi orang berdosa sama seperti Yesus mengasihi mereka (215). Kasih menarik orang seperti magnit yang kuat. Kekurangan kasih membuat orang menjauh (216).
Interaksi: Dua bagian Alkitab ini meringkaskan semua yang kami lakukan di Gereja Saddleback. Apabila suatu aktivitas atau program yang diajukan memenuhi salah satu perintah ini, kami akan melakukannya. Jika tidak , kami tidak akan melakukannya. Kami didorong oleh Hukum yang Terutama dan Amanat Agung. Kedua bagian ini memberikan kepada kami tugas-tugas penting yang harus menjadi fokus gereja sampai Kristus kembali (108). Penulis setuju dengan pendapat tersebut karena kedua hal tersebut ada di kitab Perjanjian Baru. Selain itu, hukum terutama itu jugasudah  terdapat dalam Perjanjian Lama, “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu” (Ulangan 6:5) dan Allah juga menghendaki diri-Nya dikenal dan dimasyhurkan sebagaimana yang termuat dalam kitab Mazmur (Mazmur 48:11).
Pernyataan Tujuan Saddleback adalah untuk membawa orang kepada Tuhan Yesus dan menjadikan mereka anggota dalam keluarga-Nya, membina mereka untuk mencapai kedewasaan seperti Kristus, dan memperrlengkapi mereka bagi pelayanan dalam gereja serta melaksanakan misi di dunia, agar memuliakan nama Allah (113). Daripada berusaha untuk menumbuhkan gereja dengan program-program, pusatkan perhatian pada pertumbuhan jemaat melalui suatu proses. Proses Saddleback untuk melaksanakan tujuan-tujuan Allah menyangkut empat langkah: Kami membawa mereka masuk, membina mereka, melatih mereka, dan mengutus mereka (114). Penulis setuju dengan pendapat tersebut karena mereka tidak hanya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, tetapi mereka harus menjadi murid dan saksi bagi Kristus untuk memuliakan Allah karena Bapa telah mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk mengasihi kita maka kita juga harus mengasihi sesama manusia (Kisah Para Rasul 1:8; 1 Yohanes 3:16).
Konsep untuk menentukan target penginjilan terkandung dalam Amanat Agung. Kita harus memuridkan “semua bangsa.” Istilah Yunani ta ethnē (dari kata ini kita memperoleh kata ethnic) secara harfiah menunjuk kepada “semua kelompok bangsa.” Masing-masing kelompok bangsa ini membutuhkan strategi penginjilan dalam cara yang dapat dipahami oleh kebudayaan khusus mereka (165). Penulis lebih lanjut menyimpulkan kata panta ta ethnē dalam Matius 28:19 dengan mengutip John Piper dalam bukunya Jadikan Sekalian Bangsa Bersukacita. Dia mengatakan kata panta ta ethnē  lebih condong berarti “segala bangsa (kelompok-kelompok orang).” Kata ini muncul sebanyak 100 kali dalam Perjanjian Lama berbahasa Yunani yang tidak pernah mengandung arti individu-individu non-Yahudi (kafir). Artinya semua orang dalam bangsa-bangsa harus menjadi murid Kristus (Johh Piper:289).
Istilah Orang yang tidak bergereja bukan hanya menunjuk kepada orang yang tidak pernah hadir di gereja. Tetapi juga meliputi orang-orang yang mempunyai latar belakang gereja namun tidak mempunyai hubungan pribadi dengan Kristus, dan mereka yang tidak pernah hadir di gereja selama beberapa waktu, biasanya bertahun-tahun (173). Penulis setuju dengan pendapat tersebut. Dengan demikian, seorang yang menginjili orang yang tidak bergereja karena belum mengenal pribadi Yesus lebih dekat adalah benar dan tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan mencuri domba gereja lain. Seperti halnya kalau kita menginjili orang Katolik.
Ada anggota yang akan mengaskan bahwa lagu-lagu lama mengandung teologi yang baik. Saya setuju. Mengapa tidak menyuntingistilah-istilah yang kuno kemudian menulis liriki-lirik denga irama yang kontemporer? Ingat, musik itu bukan sesuatu yang sakral (294). Penulis mengutip ayat Firman Tuhan di Mazmur berbunyi, “Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai!” (Mazmur 33:3). Dalam kebudayaan kita bersorak-sorak itu adalah hal yang wajar dan menyanyikan lagu baru juga Alkitabiah. Yang terpenting gubahan lagu baru memiliki teologi yang benar dan Roh Kudus yang memberi insipirasi musik.
            Mengenai tentang berkhotbah yang mengubahkan hidup mempertemukan kebenaran Firman Allah dan kebutuhan-kebutuhan yang nyata dari orang-orang melalui penerapan. Eksposisi ayat demi ayat (kitab) dan eksposisi ayat demi ayat (topikal), adalah perlu untuk menumbuhkan gereja yang sehat (302). Menurut Mark Dever dalam bukunya Sembilan Tanda Gereja yang Sehat. Salah satu babnya ia membahas tentang khotbah yang sesuai untuk gereja yang sehat adalah khotbah eksposisional. Khotbah ini adalah khotbah yang melayani Firman. Khotbah yang melandaskan kepercayaannya di dalam otoritas Alkitab. Sebagaimana dikatakan oleh Rick Warren bahwa eksposisi (kitab atau ekspositori) jauh lebih tepat untuk meneguhkan iman. Sedangkan eksposisi topikal tepat untuk penginjilan (303).

2 komentar:

  1. Puji Tuhan atas buku yang tertulis telah mengandungi isi yang sangat padat dan singkat ,saya telah diberkati lewat buku buku ini.Terima kasih Tuhan memberti anda .

    BalasHapus