Uraian Umum :Buku Pertumbuhan Gereja Masa Kini adalah cerita yang menarik tentang
Gereja Saddleback. Buku ini menjelaskan berbagai keyakinan, prinsip, tindakan
yang digunakan oleh Allah dengan luar biasa dalam membangun salah satu gereja
yang paling efektif di benua Amerika Utara.
Rick Warren mencegah gereja-gereja lain untuk melakukan
hal yang persis sama dengan Saddleback. Ia malah mendorong gereja-gereja lokal
untuk merembes ke masyarakat kita yang materialistis, dan humanistik dengan
berita tentang Kristus yang mengubah hidup, dengan menggunakan metode-metode
kontenporer dan relavan tanpa meninggalkan kebenaran Injil.
Masalah yang dialami banyak gereja ialah bahwa mereka
mulai dengan pertanyaan yang keliru. Mereka bertanya, “Apakah yang akan membuat gereja kami bertumbuh?” Ini merupakan
salah paham akan persoalan ini. Seakan-akan mereka berkata, “Bagaimana kami
dapat menciptakan gerakan Roh?” Pertanyaan yang harus kita ajukan ialah, “Hal
apakah yang menghalangi gereja kami bertumbuh?” Rintangan-rintangan
apakah yang menghalangi gerakan rohani yang hendak dikirim oleh Allah kepada
kami? Halangan dan kendala apakah yang mencegah terjadinya pertumbuhan?.
Inilah langkah pertama yang harus diambil setiap orang
ketika hendak membangun suatu gereja baru: Berdoa memohon petunjuk. Amsal 28:26
(FAYH) berbunyi,”Orang yang mengandalkan diri sendiri adalah orang bebal.
Tetapi orang yang hidup bijaksana akan selamat.” Sebelum memulai sesuatu, Anda
harus menanyakan pandangan Tuhan mengenai situasimu.
Kutipan Menarik: Amsal 18:13 (FAYH) berbunyi, “Betapa bodohnya mengambil
keputusan sebelum mengetahui duduk perkaranya.” Alasan mengapa banyak gereja
baru gagal ialah karena gereja-gereja tersebut dimulai dengan semangat besar
yang tak berdasarkan pengetahuan. Yang dibutuhkan bukan sekedar semangat besar
untuk memulai sebuah gereja; yang dibutuhkan adalah hikmat. Mempunyai iman
tidak berarti mengabaikan fakta-fakta tentang masyarakat di tempat yang telah
Anda pilih (38).
Ada
mitos bahwa gereja-gereja besar hanya mengutamakan kehadiran. Yang
benar ialah gereja Anda tidak akan
bertumbuh bila kehadiran merupakan satu-satunya hal yang Anda pedulikan.
Sepanjang sejarah pertumbuhan gereja Saddleback, kami hanya menetapkan dua
target kehadiran dan keduanya terjadi pada tahun pertama berdirinya gereja
kami. Kami tidak memfokus pada kehadiran; kami memfokus pada pembauran semua
orang yang Tuhan kirim kepada kami (54).
Mitos yang kedua, ialah semua
gereja besar bertumbuh dengan mengorbankan gereja-gereja yang lebih kecil.
Beberapa gereja besar telah bertumbuh dengan mengorbankan gereja yang lebih
kecil, tetapi hal ini tidak terjadi di gereja Saddleback. Statistik gereja
Saddleback menyatakan 80% anggota gereja kami menerima Tuhan Yesus dan dibaptis
di Saddleback. Kami tidak bertumbuh dengan mengorbankan gereja lain.
Pertumbuhan kami adalah hasil pertobatan jiwa baru, bukan perpindahan dari
gereja lain (56).
Gereja yang kuat dibangun berdasarkan tujuan! Dengan
memfokuskan sama-sama pada lima tujuan gereja Perjanjian Baru, gereja Anda akan
mengembangkan keseimbangan yang sehat yang memungkinkan pertumbuhan yang abadi.
Rencana, program, dan kepribadian tidak kekal. Tetapi tujuan Allah akan kekal (87).
Gereja yang didorong
oleh tujuan bertekad untuk memenuhi kelima tugas yang sudah ditetapkan
Kristus dan yang harus dilaksanakan oleh gereja-Nya yaitu: 1) kasihanilah Tuhan
dengan segenap hatimu; 2) kasihanilah sesama manusia seperti dirimu sendiri; 3)
pergi dan jadikan murid; 4) baptiskan mereka; dan 5) ajarlah mereka untuk taat
(109-111).
Menurut sejarah,
gereja sudah mempunyai lima bentuk dasar, bergantung kepada tujuan mana yang
paling diutamakannya yaitu:
Pertama, gereja
yang memenangkan jiwa. Di gereja yang memenangkan jiwa, hal-hal lain yang tidak
berhubungan dengan penginjilan dianggap tidak begitu penting.
Kedua, gereja
yang mengalami kuasa Allah. Dalam gereja jenis ini, kebaktian penyembahan lebih
banyak mendapat perhatian daripada yang lainnya.
Ketiga, gereja
yang mempertemukan kembali keluarga. Gereja ini dipimpin oleh gembala yang
sangat mementingkan hubungan baik, mengasihi orang dan menghabiskan sebagian
besar waktunya untuk mengurus anggota. Dalam gereja ini, berkumpul lebioh
diutamakan daripada tujuan.
Keempat, gereja
sebagai tempat untuk menerima pengajaran. Gembala siding melihat peran utamanya
sebagai pengajar.
Kelima, gereja
yang memiliki kesadaran masyarakat. Gembala siding yang melihat perannya
sebagai nabi dan pembaharu (128-130).
Dengan mengorganisasikan gereja Anda sekitar kelima tujuan
tersebut dan mengenali jemaat dalam gereja sesuai dengan komitmen mereka kepada
masing-masing tujuan itu, maka Anda sedang melakukan cara yang terbaik untuk
mengimbangkan pelayanan Anda dan menghasilkan gereja yang sehat (142). Tak ada
satu gereja pun yang dapat menjangkau semua orang. Diperlukan bermacam-macam
gereja untuk menjangkau bermacam-macam orang (162). Gereja yang bertumbuh memfokus untuk menjangkau orang-orang yang
hatinya terbuka. Gereja yang bertumbuh, memfokus untuk mengaktifkan kembali
orang-orang yang sudah tidak aktif fdi gereja (190). Kunci yang paling
diabaikan untuk pertumbuhan gereja adalah kita harus mengasihi orang berdosa
sama seperti Yesus mengasihi mereka (215). Kasih menarik orang seperti magnit
yang kuat. Kekurangan kasih membuat orang menjauh (216).
Interaksi: Dua bagian Alkitab ini meringkaskan semua yang kami lakukan di
Gereja Saddleback. Apabila suatu aktivitas atau program yang diajukan memenuhi
salah satu perintah ini, kami akan melakukannya. Jika tidak , kami tidak akan
melakukannya. Kami didorong oleh Hukum yang Terutama dan Amanat Agung. Kedua
bagian ini memberikan kepada kami tugas-tugas penting yang harus menjadi fokus
gereja sampai Kristus kembali (108). Penulis setuju dengan pendapat tersebut
karena kedua hal tersebut ada di kitab Perjanjian Baru. Selain itu, hukum
terutama itu jugasudah terdapat dalam
Perjanjian Lama, “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu” (Ulangan 6:5) dan Allah juga
menghendaki diri-Nya dikenal dan dimasyhurkan sebagaimana yang termuat dalam
kitab Mazmur (Mazmur 48:11).
Pernyataan Tujuan Saddleback adalah untuk membawa orang
kepada Tuhan Yesus dan menjadikan mereka anggota
dalam keluarga-Nya, membina mereka untuk mencapai kedewasaan seperti Kristus, dan memperrlengkapi mereka bagi pelayanan dalam gereja serta
melaksanakan misi di dunia, agar
memuliakan nama Allah (113). Daripada berusaha untuk menumbuhkan gereja dengan
program-program, pusatkan perhatian pada pertumbuhan jemaat melalui suatu
proses. Proses Saddleback untuk melaksanakan tujuan-tujuan Allah menyangkut
empat langkah: Kami membawa mereka masuk, membina mereka, melatih mereka, dan
mengutus mereka (114). Penulis setuju dengan pendapat tersebut karena mereka
tidak hanya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, tetapi mereka harus
menjadi murid dan saksi bagi Kristus untuk memuliakan Allah karena Bapa telah
mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk mengasihi kita maka kita juga harus
mengasihi sesama manusia (Kisah Para Rasul 1:8; 1 Yohanes 3:16).
Konsep untuk menentukan target penginjilan terkandung
dalam Amanat Agung. Kita harus memuridkan “semua bangsa.” Istilah Yunani ta ethnē (dari kata ini kita memperoleh
kata ethnic) secara harfiah menunjuk
kepada “semua kelompok bangsa.” Masing-masing kelompok bangsa ini membutuhkan
strategi penginjilan dalam cara yang dapat dipahami oleh kebudayaan khusus
mereka (165). Penulis lebih lanjut menyimpulkan kata panta ta ethnē dalam Matius 28:19 dengan mengutip John Piper dalam
bukunya Jadikan Sekalian Bangsa
Bersukacita. Dia mengatakan kata panta
ta ethnē lebih condong berarti
“segala bangsa (kelompok-kelompok orang).” Kata ini muncul sebanyak 100 kali
dalam Perjanjian Lama berbahasa Yunani yang tidak pernah mengandung arti
individu-individu non-Yahudi (kafir). Artinya semua orang dalam bangsa-bangsa
harus menjadi murid Kristus (Johh Piper:289).
Istilah Orang yang
tidak bergereja bukan hanya menunjuk kepada orang yang tidak pernah hadir
di gereja. Tetapi juga meliputi orang-orang yang mempunyai latar belakang
gereja namun tidak mempunyai hubungan pribadi dengan Kristus, dan mereka yang
tidak pernah hadir di gereja selama beberapa waktu, biasanya bertahun-tahun
(173). Penulis setuju dengan pendapat tersebut. Dengan demikian, seorang yang
menginjili orang yang tidak bergereja
karena belum mengenal pribadi Yesus lebih dekat adalah benar dan tidak dapat
dikategorikan sebagai tindakan mencuri
domba gereja lain. Seperti halnya kalau kita menginjili orang Katolik.
Ada anggota yang akan mengaskan bahwa lagu-lagu lama
mengandung teologi yang baik. Saya setuju. Mengapa tidak
menyuntingistilah-istilah yang kuno kemudian menulis liriki-lirik denga irama
yang kontemporer? Ingat, musik itu bukan sesuatu yang sakral (294). Penulis
mengutip ayat Firman Tuhan di Mazmur berbunyi, “Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian
baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai!” (Mazmur 33:3). Dalam
kebudayaan kita bersorak-sorak itu adalah hal yang wajar dan menyanyikan lagu
baru juga Alkitabiah. Yang terpenting gubahan lagu baru memiliki teologi yang
benar dan Roh Kudus yang memberi insipirasi musik.
Mengenai tentang berkhotbah yang
mengubahkan hidup mempertemukan kebenaran Firman Allah dan kebutuhan-kebutuhan
yang nyata dari orang-orang melalui penerapan. Eksposisi ayat demi ayat (kitab)
dan eksposisi ayat demi ayat (topikal), adalah perlu untuk menumbuhkan gereja
yang sehat (302). Menurut Mark Dever dalam bukunya Sembilan Tanda Gereja yang Sehat. Salah satu babnya ia membahas
tentang khotbah yang sesuai untuk gereja yang sehat adalah khotbah
eksposisional. Khotbah ini adalah khotbah yang melayani Firman. Khotbah yang
melandaskan kepercayaannya di dalam otoritas Alkitab. Sebagaimana dikatakan
oleh Rick Warren bahwa eksposisi (kitab atau ekspositori) jauh lebih tepat
untuk meneguhkan iman. Sedangkan eksposisi topikal tepat untuk penginjilan
(303).
Puji Tuhan atas buku yang tertulis telah mengandungi isi yang sangat padat dan singkat ,saya telah diberkati lewat buku buku ini.Terima kasih Tuhan memberti anda .
BalasHapusHaleluya 😇 puji Tuhan.
BalasHapus