Good News

Sabtu, 21 Maret 2015

Undangan untuk Memimpin by Hengki Wijaya



Tema Khotbah     :  Undangan untuk Memimpin
Tanggal                :  17 November  2013
Nats                     :  Kejadian 1:26
Tujuan                 :  mengajarkan jemaat tentang panggilan untuk menjadi pemimpin supaya jemaat dapat menjadi pemimpin sebagaimana janji-Nya untuk mengelolah bumi dan menaklukkannya bagi kemuliaan-Nya

Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi” (Kejadian 1:26).
Allah adalah Sang Pemimpin Utama, dan Ia memanggil  setiap orang yang percaya untuk memimpin orang lain. Allah dapat mengatur ciptaan-Nya dalam banyak cara, namun Ia memilih menciptakan manusia yang memunyai roh serta kemampuan untuk berhubungan dengan dan mengikuti-Nya tetapi yang tidak terpaksa melakukannya. Apa tujuan Allah menciptakan manusia di muka bumi? Bila kita merenungkan saat ini apakah kita dilahirkan ke dunia hanya untuk diselamatkan dan menerima hidup kekal bersama-Nya?  Tidak hanya itu, tetapi sejak semula bumi diciptakan, Allah menghendaki kita berkuasa atas bumi ini (Kejadian 1:28).[1]
Tujuan Allah menciptakan manusia adalah: Pertama, Allah ingin mendapatkan manusia berkuasa, yang bisa menguasai bumi ini dan menjadi pemimpin dimana Allah menetapkannya untuk memimpin umat-Nya; dengan demikian, Ia akan merasa puas. Kedua, manusia yang diciptakan Allah ini bukan hanya serupa dengan-Nya, tetapi juga memiliki gambar-Nya, “rupa” mengacu kepada hal yang di luar dan “gambar” mengacu kepada hal yang di dalam. Allah ingin manusia bukan hanya serupa dengan diri-Nya secara lahir , tetapi juga segambar dengan-Nya secara batin, demikian manusia dapat memiliki perasaan, dorongan batin, kehidupan dan sifat kudus yang sama dengan diri-Nya. Allah ingin manusia serupa dengan diri-Nya sehingga setiap orang yang berkontak dengan manusia semacam ini akan merasakan sifat Allah. Inilah keputusan yang dibuat dalam rapat ke-Allahan (Kita). Ketiga,  Allah menarik kuasa-Nya dari iblis dan menaruhnya ke atas manusia. Alasan Allah menciptakan adalah agar manusia dapat memerintah menggantikan iblis. Sungguh besar kasih karunia, meskipun manusia jatuh dalam dosa namun janji Allah tidak berubah yaitu memberi manusia kuasa Allah untuk berkuasa. [2]


[1] John C. Maxwell, Leadership: Janji Tuhan Setiap Hari cet. Ke-4 (Jakarta: Penerbit Immanuel, 2008), 10.
[2] Watcman Nee, Kudus dan Tak Bercela (Surabaya: Yayasan Perpustakaan Injil Indonesia, 2000), 4-6.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar