Good News

Rabu, 18 Maret 2015

Pengharapan Akan Masa Depan ( Di Bumi dan Di Surga) by Hengki Wijaya


 Pertanyaan yang akan mendarat, apakah Anda benar-benar percaya kepada Dia ataukah Anda telah terjebak di muka bumi sehingga tidak melihat bahwa Kerajaan Allah itu sudah datang ke bumi (Doa Bapa kami). Apakah Anda bingung dengan keselamtan Anda? Living Life memberikan eksposisi Yohanes 14:1-4 dengan membagi menjadi 2 poin yaitu Pengharapan (14:1-4) dan Jalan (14:5-14).

Yesus menyampaikan penyataan-Nya yang sulit dimengerti oleh murid-murid-Nya. Dalam Yohanes 14:1-14. Namun mengawalinya dengan berkata: "Janganlah gelisah hatimu: percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Joh 14:3  Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
Joh 14:4  Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ" (Yohanes 14:1-4). Yesus memberikan satu kepastian tentang kehidupan kekal yaitu janji-Nya akan rumah yang baru di Surga yang berbeda dengan rumah yang ada di bumi. Yesus memberikan kepastian akan masa depan kita kelak yaitu Surga di mana tempat tersebut Dia, Yesus sudah berada di sana sejak dahulu kala bahkan sebelum bumi diisi dengan ciptaan-Nya. Pengharapan menimbulkan keyakinan percaya. Percaya Allah dan percaya Dia, Yesus adalah wujud harapan yang diberikan Yesus menjelang kepergiannya karena memang Yesus berasal dari Surga, bukan berasal dari dunia.

Pengharapan (4:1-4)
 Percaya itu pilihan. Tidak semudah mengucapkan "saya percaya" dan itu jadi. Seperti Allah berfirman dan jadi. Tetapi manusia setiap hari dihadapkan dengan kata PERCAYA. Yesus mengetahui kagalauan dan kegelisahan hati manusia dan teru-menerus meyakinkan murid-murid-Nya untuk percaya kepada-Nya karena siapa ingin melihat Bapa berarti harus melihat Yesus. Yesus sudah ada di hadapan mereka. Tetapi masih saja mereka belum mengerti dan menangkap maksud Yesus.
Seorang ibu yang akan melahirkan merasakan perjuangan melawan maut, rasa nyeri, kesakitan dan bahkan tidak mau lagi melahirkan. Tetapi akhirnya setelah kelahiran bayinya ada suka cita yang besar dan tidak lagi mengingat kesusahan yang ada. Demikian pula kesusahan, duka cita dan mengalami penderitaan tidak sebangding dengan upah di Surga yang meninggalkan bumi ini yang penuh kerusakan dan penyesatan menuju satu tempat yang bahagia di mana Sang Raja bertakhta di sana.
Apakah Anda tidak punya tujuan hidup dan merasa hidup Anda di ambang kehancuran dan kebinasaan serta bosan dengan janji-janji palsu dari bumi. Ada janji yang setia yaitu pengharapan tentang Surga.
Jalan (14:5-14)
Ada banyak pertanyaan dalam teks nas ini. Orang percaya ingin berpegang pada pengharapan dan percaya kepada apa yang dikatakan Yesus dalam ayat 1-4, tetapi adapun Tomas bertanya mewakili banyak orang di zaman ini atau yang terlintas di benak  semua orang, "Bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
Jawabannya: Mengenal Yesus adalah jalannya. Hanya Dialah satu-satunya perwujudan dan otoritas Allah Bapa. Kita mengenal Bapa. Kita mengenal Allah melalui perjumpaan dengan firman-Nya. Kita mempertunjukkan perbuatan-Nya. yang ada dihati Allah ialah supaya jalan menuju ke rumah-Nya dimuluskan. Yang diinginkan-Nya ialah supaya semua orang melihat, mengetahui, dan mengikuti jalan-Nya. Bapa menyatakan diri-Nya melalui Yesus dan saat ini ada Roh Kudus-Nya tinggal di  dalam setiap kita untuk dapat mengalami Yesus dan kehendak Bapa dan berkomunitas sebagai orang percaya di dalam gereja-Nya. Bila kita berfokus kepada Uesus karena Dia adalh jalan maka kebanran dan hidup menjadi bagian orang percaya. Dapat Tuhan Yesus dapat semuanya. Akankah Anda memilih jalan lain untuk PERCAYA. Pikirkan ba

Bagaimanakah Allah mewahyukan kepada Anda melalui perkataan Yesus dan perbuatan-Nya? Bagaimana cara Anda menyingkapkan Yesus kepada dunia melalui   perkataan dan perbuatan Anda?


Sumber: Jurnal Pembentukan dan refleksi Rohani: Living Life Edisi Maret 2015 (Bahasa Indonesia) Halaman 130.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar