Tema Khotbah : Doa yang Dipenuhi Iman
Tanggal : 22 Desember 2013
Nats : Lukas 8:42-48
Tujuan : mengajarkan jemaat tentang doa yang penuh iman
yang menghasilkan kuasa Tuhan supaya jemaat hidup dengan menikmati mukjizat
yang berasal dari Tuhan
Relasi yang biasa-biasa
dengan Allah, sebanyak apa pun, tidak mungkin dapat mengubah kita. Relasi rutin
dengan Allah, sebanyak apa pun tidak dapat menyamai keefektifan pengalaman
sangat singkat akan doa yang dipenuhi dengan iman. Ingatlah akan kisah
perempuan yang sakit pendarahan (lihat Luk. 8:42-48). Ketika Yesus sedang
berjalan, kerumunan orang menyertai di sekeliling-Nya, ada ribuan orang
menyentuh Sumber kehidupan tanpa efek. Seorang perempuan di tengah banyak orang
mendekati-Nya dan menyentuh jumbai jubah-Nya, tapi dengan iman yang dalam, dan seketika
itu juga disembuhkan. Yesus segera berbalik dan bertanya, “Siapakah tadi
telah menjamah Aku?” (Luk. 8:45). Dia tidak menanyakan siapa yang telah
menyentuh-Nya secara fisik, tapi lebih daripada itu, yang menjamah-Nya dalam
iman, sebab dalam sentuhan sederhana seperti itu Yesus merasa ada kuasa keluar dari Diri-Nya (Luk. 8:46).[1]
Apa yang menyebabkan kuasa Tuhan itu “keluar dari diri-Nya”?
Yesus
dijamah dalam iman. Yesus ingin perempuan itu tahu bahwa
alas an dia disembuhkan bukanlah karena dia lebih pantas daripada yang lain,
tapi hanya karena buah dari imannya sebab ketika menyentuh jumbai jubah-Nya,
dia telah menjamah keilahian-Nya dengan jiwanya. Pertama-tama diperlukan saat untuk menyentuh Allah dalam iman sebelum kita masuk ke doa, berada dalam
keadaan kontak dengan-Nya sebelum “mengucapkan” kata-kata doa. Dikatakan secara
sederhana, “doa sebelum kamu berdoa”. Ini adalah kunci sederhana bagi doa yang
berbuah. Tanpa kesadaran iman ini, doa kita bukanlah suatu relasi sejati,
bukanlah doa sama sekali, tapi hanyalah renungan. Perubahan kehidupan adalah kasih
karunia cuma-cuma dari Allah, tapi hanya dengan tindakan bebas kita dalam iman yang akan membuat kasih karunia itu
berdaya. Kita akan tetap menjumpai pergumulan dan kecemasan tapi kita akahirnya
akan menyentuh jumbai jubah-Nya, betapun sebentar pada setiap hari kehidupan
kita.[2] Kedua, melalui iman maka kita dapat berdoa yang menghasilkan kuasa Tuhan yang
mengalir dalam kehidupan kita. Alkitab katakan, “Doa orang
yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya” (Yakobus 5:16b).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar