Good News

Sabtu, 21 Maret 2015

Doa yang Dipenuhi Iman by Hengki Wijaya



Tema Khotbah     :  Doa yang Dipenuhi Iman
Tanggal                :  22 Desember  2013
Nats                     :  Lukas 8:42-48
Tujuan                 :  mengajarkan jemaat tentang doa yang penuh iman yang menghasilkan kuasa Tuhan supaya jemaat hidup dengan menikmati mukjizat yang berasal dari Tuhan

Relasi yang biasa-biasa dengan Allah, sebanyak apa pun, tidak mungkin dapat mengubah kita. Relasi rutin dengan Allah, sebanyak apa pun tidak dapat menyamai keefektifan pengalaman sangat singkat akan doa yang dipenuhi dengan iman. Ingatlah akan kisah perempuan yang sakit pendarahan (lihat Luk. 8:42-48). Ketika Yesus sedang berjalan, kerumunan orang menyertai di sekeliling-Nya, ada ribuan orang menyentuh Sumber kehidupan tanpa efek. Seorang perempuan di tengah banyak orang mendekati-Nya dan menyentuh jumbai jubah-Nya, tapi dengan iman yang dalam, dan seketika  itu juga disembuhkan. Yesus segera berbalik dan bertanya, “Siapakah tadi telah menjamah Aku?” (Luk. 8:45). Dia tidak menanyakan siapa yang telah menyentuh-Nya secara fisik, tapi lebih daripada itu, yang menjamah-Nya dalam iman, sebab dalam sentuhan sederhana seperti itu Yesus merasa ada kuasa keluar dari Diri-Nya (Luk. 8:46).[1] Apa yang menyebabkan kuasa Tuhan itu “keluar dari diri-Nya”?
Yesus dijamah dalam iman. Yesus ingin perempuan itu tahu bahwa alas an dia disembuhkan bukanlah karena dia lebih pantas daripada yang lain, tapi hanya karena buah dari imannya sebab ketika menyentuh jumbai jubah-Nya, dia telah menjamah keilahian-Nya dengan jiwanya. Pertama-tama diperlukan saat untuk menyentuh Allah dalam iman sebelum kita masuk ke doa, berada dalam keadaan kontak dengan-Nya sebelum “mengucapkan” kata-kata doa. Dikatakan secara sederhana, “doa sebelum kamu berdoa”. Ini adalah kunci sederhana bagi doa yang berbuah. Tanpa kesadaran iman ini, doa kita bukanlah suatu relasi sejati, bukanlah doa sama sekali, tapi hanyalah renungan. Perubahan kehidupan adalah kasih karunia cuma-cuma dari Allah, tapi hanya dengan tindakan bebas kita dalam iman yang akan membuat kasih karunia itu berdaya. Kita akan tetap menjumpai pergumulan dan kecemasan tapi kita akahirnya akan menyentuh jumbai jubah-Nya, betapun sebentar pada setiap hari kehidupan kita.[2] Kedua, melalui iman maka kita dapat berdoa yang menghasilkan kuasa Tuhan yang mengalir dalam kehidupan kita. Alkitab katakan, “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya” (Yakobus 5:16b).


[1] Joseph Langford, Ibu Teresa:Secret Fire (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010), 186.
[2] Joseph Langford, 186-187.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar