Good News

Sabtu, 21 Maret 2015

Tanda-tanda Kelahiran Baru By Hengki Wijaya



Tema Khotbah     :  Tanda-tanda Kelahiran Baru
Tanggal                :  13 Oktober  2013
Nats                     :  Yohanes 3:8
Tujuan                 :  mengajarkan jemaat tentang tanda-tanda kelahiran baru orang percaya supaya jemaat yang dilahirbarukan Roh Kudus dapat melihat Kerajaan Allah

Jika seseorang tidak dilahirkan kembali, dilahirkan dari Roh kudus, ia tidak bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah. Ada tanda-tanda kelahiran baru sebagaimana yang saya temukan dalam Alkitab. John Wesley mencatatkan ada delapan tanda seseorang kelahiran baru. Tanda pertama adalah iman yang benar. Iman adalah dasar segala sesuatu. Oleh karena itu, Paulus berkata, “Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus”(Galatia 3:26). Dalam suratnya, Yohanes kembali menulis, “Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah” (1 Yoh. 5:1). Tanda kedua, iman yang berbuah dan percaya. Iman yang melaluinya kita dilahirkan dari Allah ini akan menghasilkan buah dengan segera dan tak berkesudahan. Paulus menulis, “Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?” (Roma 6:2). Tanda ketiga, kelahiran baru menghasilkan kehidupan yang tak berdosa

Kalimat “…dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah (1 Yoh. 3:9).[1] Kebenaran ini tidak membenarkan orang berbuat dosa, namu dalam kenyataannya dosa tidak memperhamba dan menguasai kita lagi karena kita lahir dari Allah. Kita tidak dapat berbuat dosa berarti kebiasaan kita tidak lagi terus menerus berbuat dosa dan kalaupun nantinya berbuat dosa maka kita akan menyesali dan menjauhinya dengan pertolongan Allah. Tanda keempat, damai dengan Allah. Buah lain iman yang hidup adalah damai sejahtera. Dengan diselamatkan oleh iman, semua dosa kita sudah dihapus. “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus (Roma 5:1). Tanda kelima, pengharapan yang hidup (1 Petrus 1:3). Petrus menggambarkan pengharapan ini sebagai pengharapan yang hidup yang berasal dari Allah. Tanda keenam, sukacita yang tak terlukiskan. Kita bersukacita dengan sukacita yang tak terlukiskan dan dipenuhi dengan kemuliaan Yesus Kristus walaupun kita tidak melihat Dia. Tanda ketujuh adalah kasih. Yaitu mengasihi Allah dan sesama manusia (Matius 22:37-40). Tanda kedelapan adalah ketaatan total. Ketaatan total kepada-Nya adalah keinginan untuk menjadi sama dengan kehendak-Nya dengan ketaatan kepada perintah-Nya secara lahiriah maupun batiniah.[2]


[1] John Wesley, The Holy Spirit and Power (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2010), 77-81.
[2] John Wesley, 82-88.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar