Tema Khotbah : Enam Langkah Praktis
untuk Hidup Baru
Tanggal : 20
Oktober 2013
Nats : Efesus 4:25-5:4
Tujuan : mengajarkan jemaat tentang langkah-langkah
praktis untuk menjalani hidup baru dalam Kristus supaya jemaat Tuhan berkenan
di hadapan Allah dan menyukakan Roh Kudus
Bila kita membaca
perikop nats Efesus 4:25-5:4 maka Paulus menuliskan natas ini dalam bentuk
nasihat praktis untuk kehidupan orang percaya yang memulai kehidupan baru dalam
kebenaran kekudusan-Nya. Kekudusan bukanlah pengalaman mistis dalam berhubungan
dengan Allah, dan tidak terisolasi dari manusia lain. Kita mustahil menjadi
kudus dalam kevakuman, melainkan dalam dunia riil dan sesama dengan siapa kita
bersosialisasi dan berinteraksi. Dalam setiap langkah praktis dikemukakan
keseimbangan antara larangan dan perintah. Tidak cukup hanya menanggalkan hidup
lama, kita juga harus mengenakan hidup baru. Ada enam langkah praktis hidup
baru berdasarkan nats ini yaitu:
Pertama,
buanglah dusta dan berkatalah benar (ay.
25). Disini Paulus mungkin merujuk kepada “dusta besar”, yaitu menyembah
berhala (bdg. Rm. 1:25). Alasan yang diberikan Paulus bukan hanya bahwa orang
lain adalah sesama kita yang menurut
Alkitab wajib kita kasihi, tetapi juga karena dalam dalam jemaat hubungan antar
anggota jemaat lebih akrab lagi, karena
kita adalah sesama anggota. Pendusta merongrong persekutuan, tapi orang
yang berkata benar mengukuhkan persekutuan. Kedua,
janganlah menuruti amarah, tapi marahlah
tanpa menimbulkan dosa (ay. 26-27,
bdg. Mzm. 4:5). Dalan Efesus 4:31 dengan tegas menekankan bahwa kemarahan
dan beberapa hal lain harus dibuang, maksudnya amarah yang tidak adil yang
dapat berbuah dosa dan egoisme. Ketiga,
jangan mencuri, bekerjalah dan
melayanilah (ay. 28). Pencuri
merugikan masyarakat, tetapi orang jujur menopang masyarakat dan hanya Kristus
yang dapat mengubah pencuri menjadi pemberi!. Keempat, bicara demi Tuhan,
bukan demi Iblis (ay. 29-30). Jadi janganlah
ada perkataan kotor keluar dari mulutmu. Yesus juga mengajar perihal
pentingnya perkataan (Matius 12:36). Kelima,
santun, ramah dan belas kasih (4:31-5:2).
Dalam ayat-ayat tersebut ada enam sifat jelek itu, namun kita haruslah ramah,
saling mengampuni dan mengasihi. Keenam,
jangan bergurau tentang seks, tapi
mensyukurinya. Paulus menganjurkan untuk mengucapkan syukur. Bersyukurlah mempertahankan nilai seks
sebagai berkat dari Khalik yang penuh kasih. [1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar