Good News

Sabtu, 21 Maret 2015

Peranan Doa dalam Pekabaran Injil by Hengki Wijaya



Tema Khotbah     :  Peranan Doa dalam Pekabaran Injil
Tanggal                :  03 November  2013
Nats                     :  Kolose 4:2-4; 2 Tesalonika 3:1-5; 1 Timotius 2:1-7
Tujuan                 :  mengajarkan jemaat tentang pentingnya doa dalam pekabaran Injil supaya semangat misi dan Amanat Agung Tuhan Yesus dapat terwujud

Konsep penginjilan bukan sekedar memberitakan Injil, mengutus orang-orang ke lading misi dan membiayainya, membagi-bagikan tarktat dan buku-buku rohani tetapi menekankan pentingnya keterpaduan, keharmonisan, keselarasan, keseimbangan di antara komponen-komponen tersebut (berita Injil, orang yang diutus, uang, metode dan doa). Khusus dalam nats Kolose 4:2-4, pengarahan Rasul Paulus berpusat pada “kedudukan doa dalam pemberitaan Injil”. Sejauh mana doa berperan dalam dunia penginjilan sejauh mana doa memberi andil dalam dunia penginjilan. Secara garis besar Rasul Paulus mengutarakan beberapa peranan doa:
Pertama, dalam Kolose 4:2-4, peranan doa supaya Allah membuka pintu pemberitaan Injil dan supaya penginjil dapat berbicara sebagaimana seharusnya. Kedua, dalam 2 Tesalonika 3:1-5, peranan doa supaya Firman Tuhan beroleh kemajuan dan supaya berkembang dan merambat lebih luas lagi menjangkau jiwa-jiwa yang akan diselamatkan; supaya Firman Tuhan dimuliakan dan para penginjil terlepas dari pengacau atau orang yang jahat dalam penginjilan. Ketiga, dalam 1 Timotius 2:1-7, supaya jemaat dapat hidup dengan tenang dan tentram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Hal ini dikaitkan dengan kehendak Allah yang kekal dan universal yaitu supaya semua orang diselamatkan. Kita berdoa supaya semua orang memeroleh pengetahuan akan kebenaran. [1]
Berdasarkan semua data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa:[2]
1.        Doa merupakan anak kunci yang membuka pintu-pintu penginjilan bagi para penginjil.
2.        Doa merupakan palu godam yang menghancurkan tembok-tembok penghambat, penghalang dan perintang penginjilan sehingga melalui doa para penginjil dapat memasuki suatu daerah yang baik.
3.        Doa merupakan daya dorong (dynamo) yang dapat memutar dan menggerakkan roda penginjilan sehingga berita Injil dapat bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.
4.        Doa merupakan bajak si petanii yang dapat menghancurkan tanah keras yang berbatu-batu sehinggamenjadi batu yang halus yang gembur dan siap ditanami dengan bibit sehingga bibit Injil dapat bertumbuh dengan subur.


[1] Maurits Silalahi, Siraman Rohani: Kumpulan Khotbah Ekspositori (Makassar: Lembaga Penerbitan STT Jaffray, 2007), 89-90.
[2] Maurits Silalahi, 90.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar