KERANGKA ACUAN
Simposium Biblika Tentang LGBT
Latar belakang
Perdebatan mengenai LGBT di Indonesia kembali panas pada
tahun 2015 sejak disahkannya pernikahan sejenis di 23 negara bagian di Amerika
Serikat, bulan Juni 2015 yang lalu. Pun jika kita menengok sejarah, perdebatan
panjang soal LGBT bukan hal baru dalam peradaban kemanusiaan.
Di Indonesia, gugatan soal perzinahan pada LGBT masuk
ke Mahkamah Konstitusi dengan pengujian Pasal 284, 285 dan 292 KUHP. Penggugat
meminta kumpul kebo (pernikahan tidak dicatatkan), homoseksual dan perkosaan
sesama jenis dipenjara. Menyikapi pro kontra yang terjadi di Indonesia, seluruh
lembaga agama mengeluarkan sikapnya terhadap LGBT. Pada konteks tersebut, PGI
sebagai salah satu lembaga keumatan di Indonesia mengeluarkan surat Pastoral
PGI tentang LGBT yang disampaikan kepada gereja-gereja anggotanya. Surat tertanggal
17 Juni 2016 telah menimbulkan beragam respon baik yang pro maupun yang kontra
terhadap pernyataan pastoral tersebut.
Padahal, maksud dan tujuan surat pastoral tersebut adalah sebagai bentuk respon
gereja terhaap diskriminasi yang dialami oleh LGBT. Respon yang datang tidak
hanya berasal dari sinode-sinode gereja anggota PGI namun juga dari berbagai
kalangan dan lembaga di luar
keanggotaan di PGI.
Respon
yang bermunculan, baik dari
kelompok yang menerima surat
pastoral tersebut, maupun yang menolak,
disampaikan berdasarkan berbagai sudut pandang dan argumentasi. Mulai dari argumentasi yang
bersifat scientific, seperti: biology, genetika,
psikology, psiaktri, hingga yang berakar pada argumentasi teologis yang
berangkat dari teks-teks Alkitab dan ajaran agama.
Gereja
menyadari bahwa fenomena LGBT yang sudah muncul sejak lama itu merupakan pergumulan yang tidak
sederhana, bahkan merupakan diskursus dalam ruang keprihatinan yang
kompleks. Dikatakan keprihatinan yang kompleks, sebab diskursus tentang LGBT di
satu sisi tidak dapat dibincangkan lepas dari situasi diskriminatif, marginal
dan pejoratif. Di sisi yang lain adalah
bahwa fenomena LGBT bukanlah fenomena
yang dapat diperbincangkan secara tunggal dari satu faktor dan dimensi tertentu
saja. Memperbincangkan LGBT akan memasuki beragam ruang dan wacana yang telah
berkelindan sedemikian rupa mengitari fenomena LGBT tersebut. Ruang dan wacana
tersebut muncul mulai dari dimensi sosial, budaya, politik, hingga dimensi
ke-agama-an, mulai faktor biologis hingga psikologis.
Namun disadari juga, bahwa perspektif agama yang
berbasis pada ayat-ayat pada kitab suci dan ajarannya sangat mempengaruhi cara
pandang dan pemahaman menyangkut fenomena LGBT tersebut. Apa yang terjadi dan
yang dialami oleh orang-orang LGBT tidak dapat dilepaskan sebagai akibat dari
cara pandang agama terhadap keberadaan LGBT itu sendiri. Pada titik ini,
masalah perbedaan hermeneutik atau metode tafsir kitab suci menjadi persoalan
yang cukup mendasar dalam membaca ayat-ayat yang berkaitan dengan isu
homoseksualitas tersebut.
Berdasarkan
latar belakang pemikiran diatas dan munculnya sikap yang berbeda dikalangan
gereja-gereja di Indonesia, maka PGI bermaksud melakukan sebuah percakapan bersama dari berbagai kalangan, khususnya para ahli biblika,
bukan untuk menyamakan persepsi mengenai teks-teks Alkitab, melainkan untuk
saling mengetahui dan memahami penerimaan dan penolakan dari masing-masing
peserta. Kegiatan ini sengaja dikemas dalam bentuk Simposium dalam rangka
membangun atmosfir saling menerima dan saling menghargai pandangan
masing-masing mengenai LGBT dari perspektif Biblika.
Nama Kegiatan:
SIMPOSIUM
BIBLIKA MENGENAI LGBT
Tujuan:
Tujuan dari
kegiatan ini adalah PGI memiliki kajian akademis dalam perspektif Biblika
mengenai isu LGBT.
Output:
1.
Ada kajian dari berbagi
ayat Alkitab yang berhubungan
dengan LGBT
2.
Ada rumusan kontekstualisasi
ayat-ayat Alkitab mengenai LGBT bagi gereja-gereja
di Indonesia
Waktu
dan Tempat:
Tanggal : 14-15 Desember 2016
Pukul : mulai pukul 16.00 WIB (14 Des) –
13.00 WIB (15 Des)
Tempat :
Grha Oikumene PGI. Lt 3. Jalan Salemba Raya No. 10, Jakarta Pusat
Peserta:
Simposium ini akan dihadiri oleh 30 orang peserta utusan dari:
-
Para dosen Biblika dari STT-STT
di Indonesia anggota PERSETIA
-
Komisi Teologi PGI
-
MPH PGI
Narasumber:
Prof. Gerrit Singgih, Ph.D
Penanggung Jawab Kegiatan
Majelis Pekerja
Harian (MPH) PGI
Pelaksana Kegiatan
Bidang Keesaan
dan Pembaruan Gereja (KPG) PGI
Penutup
Demikian kerangka acuan ini disusun untuk memandu
kegiatan Simposium Biblika tentang LGBT sehingga dapat berjalan dengan baik.
Rundown Acara
Rabu - Kamis,
14 - 15 Desember 2016
NO
|
PUKUL
|
KEGIATAN
|
PETUGAS
|
|
|
Rabu, 14 Des 2016
|
|
1
|
16.00 - 16.30
|
·
Kedatangan peserta
·
Kopi-snack
|
KPG
|
2
|
16.30 - 17.00
|
Pembukaan
Pengantar
|
Pdt.
Gomar Gultom
Pdt.
Penrad Siagian
|
3
|
17.00 - 19.00
|
Diskusi I
|
Pdt.
Prof. Dr. E. Gerrit Singgih, Ph.D
Moderator:
Pdt. Dr. Yonky Karman
|
4
|
19.00 - 19.40
|
Makan
Malam
|
KPG
|
5
|
19.40 - 21.00
|
Diskusi
II
|
Pdt.
Prof. Dr. E. Gerrit Singgih, Ph.D
Moderator:
Pdt. Dr. Yonky Karman
|
6
|
21.00
|
Menuju
Wisma PGI
|
KPG
|
|
|
Kamis, 15 Des 2016
|
|
6
|
07.00 – 07.30
|
Berangkat
dari Wisma PGI menuju Ghra Oikoumene
|
KPG
|
7
|
07.30 – 08.00
|
Sarapan
|
KPG
|
8
|
08.00 –
10.00
|
Diskusi
III
|
Pdt.
Prof. Dr. E. Gerrit Singgih, Ph.D
Moderator:
Pdt. Dr. Yonky Karman
|
9
|
10.00 –
10.30
|
Istirahat
/ snack
|
|
10
|
10.30 –
12.30
|
·
Kesimpulan
·
Penutup
|
Moderator:
Pdt. Dr. Yonky Karman
|
11
|
12.30 -
|
·
Makan siang
|
KPG
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar