Good News

Kamis, 15 Desember 2016

Undangan Simposium Biblika Tentang LGBT oleh PGI

KERANGKA ACUAN

Simposium Biblika Tentang LGBT



Latar belakang

Perdebatan mengenai LGBT di Indonesia kembali panas pada tahun 2015 sejak disahkannya pernikahan sejenis di 23 negara bagian di Amerika Serikat, bulan Juni 2015 yang lalu. Pun jika kita menengok sejarah, perdebatan panjang soal LGBT bukan hal baru dalam peradaban kemanusiaan.

Di Indonesia, gugatan soal perzinahan pada LGBT masuk ke Mahkamah Konstitusi dengan pengujian Pasal 284, 285 dan 292 KUHP. Penggugat meminta kumpul kebo (pernikahan tidak dicatatkan), homoseksual dan perkosaan sesama jenis dipenjara. Menyikapi pro kontra yang terjadi di Indonesia, seluruh lembaga agama mengeluarkan sikapnya terhadap LGBT. Pada konteks tersebut, PGI sebagai salah satu lembaga keumatan di Indonesia mengeluarkan surat Pastoral PGI tentang LGBT yang disampaikan kepada gereja-gereja anggotanya. Surat tertanggal 17 Juni 2016 telah menimbulkan beragam respon baik yang pro maupun yang kontra terhadap pernyataan pastoral  tersebut. Padahal, maksud dan tujuan surat pastoral tersebut adalah sebagai bentuk respon gereja terhaap diskriminasi yang dialami oleh LGBT. Respon yang datang tidak hanya berasal dari sinode-sinode gereja anggota PGI namun juga dari berbagai kalangan dan lembaga di luar keanggotaan di PGI.    

Respon yang bermunculan, baik dari kelompok yang menerima surat pastoral tersebut, maupun yang menolak, disampaikan berdasarkan berbagai sudut pandang dan argumentasi.  Mulai dari argumentasi yang bersifat scientific, seperti: biology, genetika, psikology, psiaktri, hingga yang berakar pada argumentasi teologis yang berangkat dari teks-teks Alkitab dan ajaran agama.

Gereja menyadari bahwa fenomena LGBT yang sudah muncul sejak lama itu merupakan pergumulan yang tidak sederhana, bahkan merupakan diskursus dalam ruang keprihatinan yang kompleks. Dikatakan keprihatinan yang kompleks, sebab diskursus tentang LGBT di satu sisi tidak dapat dibincangkan lepas dari situasi diskriminatif, marginal dan pejoratif.  Di sisi yang lain adalah bahwa  fenomena LGBT bukanlah fenomena yang dapat diperbincangkan secara tunggal dari satu faktor dan dimensi tertentu saja. Memperbincangkan LGBT akan memasuki beragam ruang dan wacana yang telah berkelindan sedemikian rupa mengitari fenomena LGBT tersebut. Ruang dan wacana tersebut muncul mulai dari dimensi sosial, budaya, politik, hingga dimensi ke-agama-an, mulai faktor biologis hingga psikologis.


Namun disadari juga, bahwa perspektif agama yang berbasis pada ayat-ayat pada kitab suci dan ajarannya sangat mempengaruhi cara pandang dan pemahaman menyangkut fenomena LGBT tersebut. Apa yang terjadi dan yang dialami oleh orang-orang LGBT tidak dapat dilepaskan sebagai akibat dari cara pandang agama terhadap keberadaan LGBT itu sendiri. Pada titik ini, masalah perbedaan hermeneutik atau metode tafsir kitab suci menjadi persoalan yang cukup mendasar dalam membaca ayat-ayat yang berkaitan dengan isu homoseksualitas tersebut.

Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas dan munculnya sikap yang berbeda dikalangan gereja-gereja di Indonesia, maka PGI bermaksud melakukan sebuah percakapan bersama dari berbagai kalangan, khususnya para ahli biblika, bukan untuk menyamakan persepsi mengenai teks-teks Alkitab, melainkan untuk saling mengetahui dan memahami penerimaan dan penolakan dari masing-masing peserta. Kegiatan ini sengaja dikemas dalam bentuk Simposium dalam rangka membangun atmosfir saling menerima dan saling menghargai pandangan masing-masing mengenai LGBT dari perspektif Biblika.

Nama Kegiatan:
SIMPOSIUM BIBLIKA MENGENAI LGBT

Tujuan:
Tujuan dari kegiatan ini adalah PGI memiliki kajian akademis dalam perspektif Biblika mengenai isu LGBT.

Output:
1.    Ada kajian dari berbagi ayat Alkitab yang berhubungan dengan LGBT
2.    Ada rumusan kontekstualisasi ayat-ayat Alkitab mengenai LGBT bagi gereja-gereja di Indonesia

Waktu dan Tempat:
Tanggal                 : 14-15 Desember 2016
Pukul                     : mulai pukul 16.00 WIB (14 Des) – 13.00 WIB (15 Des)
Tempat                : Grha Oikumene PGI. Lt 3. Jalan Salemba Raya No. 10, Jakarta Pusat


Peserta:
Simposium ini akan dihadiri oleh 30 orang peserta utusan dari:
-       Para dosen Biblika dari STT-STT di Indonesia anggota PERSETIA
-       Komisi Teologi PGI
-       MPH PGI

Narasumber:
Prof. Gerrit Singgih, Ph.D

Penanggung Jawab Kegiatan
Majelis Pekerja Harian (MPH) PGI

Pelaksana Kegiatan
Bidang Keesaan dan Pembaruan Gereja (KPG) PGI

Penutup
Demikian kerangka acuan ini disusun untuk memandu kegiatan Simposium Biblika tentang LGBT sehingga dapat berjalan dengan baik.














Rundown Acara

Rabu - Kamis, 14 - 15 Desember 2016

NO
PUKUL
KEGIATAN
PETUGAS


Rabu, 14 Des 2016

1
16.00 - 16.30

·         Kedatangan peserta
·         Kopi-snack
KPG
2
16.30 - 17.00
Pembukaan
Pengantar
Pdt. Gomar Gultom
Pdt. Penrad Siagian
3
17.00 - 19.00
Diskusi I
Pdt. Prof. Dr. E. Gerrit Singgih, Ph.D
Moderator: Pdt. Dr. Yonky Karman
4
19.00 - 19.40
Makan Malam
KPG
5
19.40 - 21.00
Diskusi II
Pdt. Prof. Dr. E. Gerrit Singgih, Ph.D
Moderator: Pdt. Dr. Yonky Karman
6
21.00
Menuju Wisma PGI
KPG


Kamis, 15 Des 2016

6
07.00 – 07.30
Berangkat dari Wisma PGI menuju Ghra Oikoumene
KPG
7
07.30 – 08.00
Sarapan
KPG
8
08.00 – 10.00
Diskusi III
Pdt. Prof. Dr. E. Gerrit Singgih, Ph.D
Moderator: Pdt. Dr. Yonky Karman
9
10.00 – 10.30
Istirahat / snack

10
10.30 – 12.30
·         Kesimpulan
·         Penutup
Moderator: Pdt. Dr. Yonky Karman
11
12.30 -
·         Makan siang
KPG














Tidak ada komentar:

Posting Komentar