Good News

Rabu, 21 Desember 2016

Para Gembala di Padang oleh Daniel Ronda


Injil Lukas mencatat peristiwa menarik tentang kelahiran Yesus yaitu adanya peristiwa Malaikat mengumumkan berita kelahiran besar kepada para gembala di padang (Lukas 2:8-20). Siapakah mereka dan mengapa mereka yang mendapat keistimewaan dalam peristiwa kedatangan Kristus?
Umumnya para penafsir sepakat bahwa profesi gembala dan petani adalah profesi rendah dalam mayarakat Yahudi dan orang Israel pada waktu itu. Mereka mendapat tugas menjaga ternak dan sampai bermalam di padang karena ternak yang dijaga cukup banyak. Mereka juga orang yang kurang taat beragama dan tidak mempelajari Kitab Suci dengan tekun. Ini terjadi karena profesi mereka yang mengharuskan mereka banyak bersama binatang di padang rumput untuk membesarkan ternak yang dipercayakannya. Tentu yang menarik mengapa mereka para gembala yang mendapat pengumuman surgawi itu? Para pengkhotbah tentu dapat mengaplikasikan dalam khotbanya bahwa Yesus datang untuk semua orang tanpa memandang lapisan sosialnya. Ia datang untuk orang miskin dan orang yang paling sederhana sekalipun.
Tapi penampakan Malaikat kepada gembala memiliki makna teologis lebih dari hanya datang kepada orang sederhana. Dalam tradisi Mishnah (tulisan orang Yahudi), ada suatu tulisan yang menyatakan bahwa Mesias yang datang akan dinyatakan dari Migdal Eder (Menara Kawanan Ternak). Menara ini berdiri dekat Betlehem di jalan menuju Yerusalem, dan kawanan ternak yang ada di sekitar itu bukan hanya sekadar untuk makanan atau dijual dagingnya di pasar. Gembala yang bekerja dan menjaga ternak di padang Betlehem di sekitar Migdal Eder adalah ternak-ternak yang akan dikorbankan di Bait Allah. Jadi yang dijaga adalah salah satunya domba korban persembahan untuk disembelih di Bait Allah bagi korban penebusan salah umat. Jadi Malaikat Tuhan menampakkan diri kepada gembala yang ada di Migdal Eder.

Dari sini kita percaya bahwa Tuhan memiliki tujuan khusus menampakkan diri kepada gembala. Bahwa para gembala ini yang mendapat tugas khusus menjaga ternak yang diperuntukkan korban sembelihan mendapat berita gembira dari surga bahwa yang lahir ini adalah Anak Domba Allah yang akan mengambil alih semua dosa manusia lewat kematianNya di kayu salib dan kebangkitanNya. Jadi Natal sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari peristiwa Paskah. Maka Natal bukan pesta ulang tahun dan spirit pesta makan dan minum, namun dimaknai sebagai penghayatan kedatangan sang Juruselamat, anak domba Allah yang menebus manusia dari dosa-dosanya. Selamat memasuki hari-hari menjelang perayaan Malam Natal (DR)_

Dari berbagai sumber seperti yang dikhotbahkan oleh John MacArthur dan Alfred Edersheim yang menulis tentang “The Life and Times of Jesus the Messiah”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar