Injil Lukas mencatat peristiwa menarik tentang kelahiran
Yesus yaitu adanya peristiwa Malaikat mengumumkan berita kelahiran besar kepada
para gembala di padang (Lukas 2:8-20). Siapakah mereka dan mengapa mereka yang
mendapat keistimewaan dalam peristiwa kedatangan Kristus?
Umumnya para penafsir sepakat bahwa profesi gembala dan
petani adalah profesi rendah dalam mayarakat Yahudi dan orang Israel pada waktu
itu. Mereka mendapat tugas menjaga ternak dan sampai bermalam di padang karena
ternak yang dijaga cukup banyak. Mereka juga orang yang kurang taat beragama
dan tidak mempelajari Kitab Suci dengan tekun. Ini terjadi karena profesi
mereka yang mengharuskan mereka banyak bersama binatang di padang rumput untuk
membesarkan ternak yang dipercayakannya. Tentu yang menarik mengapa mereka para
gembala yang mendapat pengumuman surgawi itu? Para pengkhotbah tentu dapat
mengaplikasikan dalam khotbanya bahwa Yesus datang untuk semua orang tanpa
memandang lapisan sosialnya. Ia datang untuk orang miskin dan orang yang paling
sederhana sekalipun.
Tapi penampakan Malaikat kepada gembala memiliki makna
teologis lebih dari hanya datang kepada orang sederhana. Dalam tradisi Mishnah
(tulisan orang Yahudi), ada suatu tulisan yang menyatakan bahwa Mesias yang
datang akan dinyatakan dari Migdal Eder (Menara Kawanan Ternak). Menara ini
berdiri dekat Betlehem di jalan menuju Yerusalem, dan kawanan ternak yang ada
di sekitar itu bukan hanya sekadar untuk makanan atau dijual dagingnya di
pasar. Gembala yang bekerja dan menjaga ternak di padang Betlehem di sekitar
Migdal Eder adalah ternak-ternak yang akan dikorbankan di Bait Allah. Jadi yang
dijaga adalah salah satunya domba korban persembahan untuk disembelih di Bait
Allah bagi korban penebusan salah umat. Jadi Malaikat Tuhan menampakkan diri
kepada gembala yang ada di Migdal Eder.
Dari sini kita percaya bahwa Tuhan memiliki tujuan khusus
menampakkan diri kepada gembala. Bahwa para gembala ini yang mendapat tugas
khusus menjaga ternak yang diperuntukkan korban sembelihan mendapat berita
gembira dari surga bahwa yang lahir ini adalah Anak Domba Allah yang akan
mengambil alih semua dosa manusia lewat kematianNya di kayu salib dan
kebangkitanNya. Jadi Natal sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari peristiwa
Paskah. Maka Natal bukan pesta ulang tahun dan spirit pesta makan dan minum,
namun dimaknai sebagai penghayatan kedatangan sang Juruselamat, anak domba
Allah yang menebus manusia dari dosa-dosanya. Selamat memasuki hari-hari
menjelang perayaan Malam Natal (DR)_
Dari berbagai sumber seperti yang dikhotbahkan oleh John
MacArthur dan Alfred Edersheim yang menulis tentang “The Life and Times of
Jesus the Messiah”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar