Good News

Kamis, 22 Desember 2016

Khotbah Kemurahan Hati (Lukas 27-35) oleh Hengki Wijaya

Sebelumnya Yesus memberikan ucapan bahagia dan kecaman (peringatan) yang memberikan perbedaan antara orang-orang kaya yang diwakili para ahli taurat dan Farisi dan orang-orang miskin yang diwakili oleh orang miskin secara jasmani, sakit dan tak berpengharapan. Namun di ayat 27 Yesus menegaskan kepada yang mau mendengar diri-Nya berarti bisa dikatakan itulah murid-Nya. Jelas ini diperuntukkan kepada murid-Nya. Lalu Yesus mengajarkan kemurahan hati Bapa dengan memberitahukan bagaimana seharusnya murid-Nya bersikap ketika ada penderitaan ataupun kejahatan dan hal yang tidak menyenangkan datang kepada kita (murid-murid). Dapat disimpulkan bahwa secara pribadi kita harus mengasihi orang lain yang sekalipun mereka jahat atau tidak baik kepada kita. Apapun yang orang lain lakukan kepada kita jelas Yesus mengatakan bermurah hatilah. Dalam hal apa kita bermurah hati adalah dalam memberi kepada orang lain sekalipun dia jahat kepada kita, mendoakan berkat bagi yang menyakiti kita dan bahkan memberikan hak kita supaya orang lain dapat berbahagia. Hal ini akan tentu sulit dilakukan. Lebih banyak gagalnya daripada berhasilnya. Sebanarnya kuncinya adalah apakah kita mau bermurah hati lebih dahulu sehingga Bapa yang memiliki sumber murah hati yang sesungguhnya memampukan kita untuk terus-menerus bermurah hati. Ayat 36, "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati. Yesus mau memberi kita karakter Bapa yang murah hati. Murah hati Bapa tidak melihat status bahkan sekalipun Anda berdosa, justru dengan keberdosaan itu Anda dapat peroleh pengampunan dan diselamatkan. Ayat 31, menjelaskan tentang respons kita yang sesungguhnya adalah mendahului orang lain menyatakan kemurahan Bapa kepada orang lain tanpa mengharapkan jasa, imbalan bahkan balasan yang sama dan bahkan lebih banyak dari yang kita berikan.


Bagian berikutnya Yesus membandingkan kita dengan orang yang berdosa. Dalam bagian ini saya mengungkapkan rumus matematika orang yang belum percaya alias orang berdosa dengan murid-murid yang adalah orang yang percaya. Orang jahat akan berkata "Kamu baik, saya lebih baik, kamu jahat saya akan lebih jahat kepadamu." Bagaimana sikap orang yang percaya yang tentunya kasih Allah sudah memenuhi hatinya untuk bermurah hati, "Kamu baik saya lebih baik lagi, kamu jahat saya akan lebih baik lagi kepadamu." Hal itu adalah pembeda kita dalam hal pemberian kita. Istilah "kasihan" dan "kasih dari surga memenuhi hati kita yang dikerjakan oleh Yesus di dalam hati kita."
Melihat orang lain kasihan padahal kita mampu untuk menolongnya, itulah kasihan. Melihat teman yang hampir masuk jurang maut, kasihan melihatnya padahal kita dapat dipakai Tuhan untuk menyelamatkannya.' Kita menahan kasih Tuhan untuk menolong dan mengampuni orang lain. Mintalah kepada Bapa Sang pemilik kemurahan hati itu datang kepada kita. Lihat ayat 32-34 adalah perbandingan tentang contoh orang berdosa dalam bersikap yang mencari balasan, perkenan manusia dan hal yang duniawi. Apakah jasamu? adalah perkenan di bumi di hadapan manusia. tetapi kita sebagai orang percaya diajak untuk mendapat perkenan Bapa sekaligus sifat Bapa yang bermurah hati. Dalam hal ini kita mendapatkan pemahaman yang dalam tentang kemurahan hati.

Memberi kepada orang lain dan berkemurahan hati yang sesuai kehendak Bapa tidak akan pernah kekurangan namun akan selalu berlimpah kasih dan kemurahan Bapa. Barang siapa yang bermurah hati dapat kemurahan hati (Matius 5:7). Apa yang Anda tabur itulah yang Anda tuai. Bila Anda menabur kemurahan hati seperti hati Bapa maka Anda akan mendapatkan upah yang besar dan akan menjadi anak-anak Allah yang Mahatinggi. Ganjaran atau hadiah yang sangat besar daripada hadiah yang ada di bumi.

Doa: Tuhan berikanlah kemurahan hati Bapa kepada kami dan kuatkanlah kami supaya kami tidak jatuh dalam pencobaan sebab kami pun tahu ketika kami meminta kemurahan hati itu bekerja di hati kami di saat itu pulalah Allah menguji kami untuk menjadikan kami pemenang dan anak-anak Allah yang Mahatinggi. Kami tidak mampu, tetapi Tuhan akan memampukan kami. Kami juga mendoakan orang-orang yang jahat kepada kami supa mereka dimaafkan oleh-Mu dan kami pun memintakan berkat bagi mereka. Di dalam anam Tuhan Yesus kami berdoa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar