Setiap Natal akan selalu diceritakan kisah kunjungan orang
Majus kepada Yesus dan agak misterius juga mereka karena tidak ada kelanjutan
ceritanya dalam Alkitab. Pertanyaan yang diajukan adalah siapakah orang majus
ini? Benarkah yang datang hanya tiga orang? Lalu apakah orang-orang ini raja
atau ahli perbintangan? Apa sebab Dia datang dan tujuannya apa memberikan
persembahan yaitu emas, kemenyan dan mur?
Syukur dalam Alkitab dijelaskan bahwa mereka diberi
identitas orang majus atau dalam bahasa Inggris magi (plural). Ada terjemahan
yang memakai istilah wise-men atau orang berhikmat. Menyisir kata majus maka
mereka adalah penganut agama Zoroaster yang berasal dari Persia atau Irak
sekarang. Mereka adalah ahli perbintangan dan pada masa pra-sains ilmu ini
mengajarkan bahwa ada kaitan antara fenomena alam dengan peristiwa sejarah
dalam kehidupan manusia.
Di Alkitab sendiri tidak dijelaskan berapa jumlah mereka
yang datang, tapi sejak awal dalam tradisi gereja mereka dikatakan berjumlah
tiga orang. Nama mereka Gaspar, Melkior dan Baltasar. Memang dalam Alkitab
hanya disebut tiga jenis persembahan yang dibawa yaitu emas, kemenyan dan mur.
Tentu dimaksudkan tidak tiga orang datang tapi juga dengan prajurit dan
pengawal mereka dalam rombongan yang besar mengingat perjalanan yang jauh dan
pertimbagan keselamatan. Jadi kita tidak perlu mempersoalkan jumlah mereka,
yang jelas bahwa peristiwa kedatangan orang penting dari Timur adalah fakta
sejarah. Sejak abad permulaan lukisan-lukisan yang dibuat tentang orang majus
itu sudah 3 orang yang naik onta sedang dituntun oleh bintang.
Apakah mereka raja atau orang pintar? Alkitab menjelaskan
mereka adalah ahli perbintangan, tapi tradisi menyebut mereka sebagai tiga
raja. Dari mana asal muasal mereka disebut raja memang tidak diketahui. Namun
dari cara orang-orang melukis orang majus pada masa lampau selalu menggambarkan
tiga orang itu berpakaian seperti raja. Bahkan dalam gereja awal ada ibadah
disebut dengan Misa Tiga Raja. Memang tidak tahu secara tepat apakah raja atau
bukan, kita hanya ikuti apa kata Alkitab karena catatannya di atas tradisi.
Orang majus ini berangkat ke Betlehem karena mengikuti
bintang yang nampak di Timur dan mereka mengikuti petunjuk bintang itu yang
akhirnya berjumpa dengan Herodes di Yerusalem. Mengapa bintang Timur itu
membuat mereka tertarik dan siapa yang memberitahu bahwa bintang itu adalah
tanda raja orang Yahudi dilahirkan? (Matius 2:2). Ada penafsir yang mengatakan
bahwa mereka di samping ahli perbintangan juga ahli berbagai kitab-kitab. Dan
ketika bangsa Israel dibuang ke Babel dan terjadi kebangunan rohani lewat
Taurat dan Firman Tuhan, maka besar kemungkinan salinan kitab Taurat telah
tersebar di antara orang Babel dan Persia. Lewat tuntunan Roh Kudus orang majus
melihat korelasi antara bintang dan raja Yahudi yang dilahirkan. Perjalanan
mereka pun cukup jauh. Ada yang menyebutkan 3-8 bulan perjalanan. Implikasinya
memang pada waktu mereka menjumpai Yesus sudah Anak dan ada di rumah (Matius
2:11). Jadi salah jika ada drama yang berpikir orang majus masih menemui bayi
dalam palungan. Itu yang menyebabkan juga Herodes membunuh anak-anak di bawah
dua tahun karena ketibaan orang majus sudah beberapa bulan sesudah kelahiran
Yesus (Matius 2:16-17).
Apa makna tiga persembahan yaitu emas, kemenyan dan mur yang
mereka bawa? Ada yang mengatakan bahwa emas itu menyatakan persembahan Yesus
sebagai raja, kemenyan sebagai parfum yang menyimbolkan Ketuhanan-Nya dan mur sebagai
lambang penderitaan kematianNya. Tapi apapun tafsirannya, yang jelas ketiga
persembahan itu sangat berharga bahkan kemenyan dan mur bisa lebih mahal dari
emas di mana ketiganya biasa dipersembahkan ke rumah Tuhan. Artinya, mereka
telah memberikan yang terbaik bagi Tuhan lewat persembahan mereka.
Untuk apa mereka datang ke Betlehem? Yang jelas ini
menguatkan berita Matius bahwa Yesus memang datang sebagai raja, dan orang
Majus datang untuk menyembah Dia. Bagaimana akhir hidup orang Majus? Tradisi
mencatat bahwa mereka percaya kemudian terlibat dalam pelayanan dan mati sahid
bersamaan. Mayat ketiganya dibawa ke Konstantinopel lalu ke Milan (344M) dan
saat ini tulang belulangnya tersimpan di sebuah Katedral di Cologne Jerman.
Jauh sekali ya! Jika ke jerman, mampirlah lihat gereja itu untuk mendapatkan
informasi tentang sejarahnya.
Pelajaran berharga dari cerita orang majus adalah tentang
memberi. Hari ini tradisi tukar kado dan saling memberi hadiah berdasarkan
tradisi orang majus yang membawa persembahan untuk Yesus. Sudah waktunya budaya
memberi dan saling berbagi terus dipraktikkan dalam kehidupan orang percaya,
jangan hanya waktu Natal saja (DR)!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar