Good News

Selasa, 20 Desember 2016

Malam Kudus (Silent Night) oleh Daniel Ronda

Lagu Malam Kudus adalah lagu wajib yang dinyanyikan setiap perayaan Natal. Umumnya jemaat menyanyikan dengan lilin yang bernyala dan lampu listrik dipadamkan. Suasana syahdu meliputi suasana Natal ketika lagu ini dinyanyikan lambat, meditatif yang lembut (lullaby) atau pastorale. Sangat indah mendengarnya walau tiap tahun dikumandangkan, ada suasana surgawi terwujud dalam ibadah bila dinyanyikan dengan kesungguhan hati.
Lagu ini diciptakan oleh Joseph Mohr yang menulis liriknya dan diberikan musiknya oleh Franz Xaver Gruber tahun 1818. Lagu ini pertama kali dinyanyikan di depan publik pada tanggal 24 Desember 1818 di Gereja Nicholas Oberndorf Austria. Gembala gereja itu adalah Pastor Mohr yang sudah mengarang liriiknya dua tahun sebelumnya. Pada suatu waktu sebelum Natal dalam penghayatannya akan Kristus dia mengingat lirik yang ditulisnya. Dia mencari lirik itu dan pada waktu sebelum malam Natal dia pergi ke rumah pelayan musik gereja Frans Gruber untuk membuatkan melodinya. Kebetulan organ gereja rusak dan Pastor Joseph meminta membuatnya dengan memakai gitar. Akhirnya dalam sehari musiknya sudah siap dan pada malam Natal mereka menyanyikannya dengan diiringi gitar. Lagu ini dalam bahasa aslinya ada 6 bait, tapi ketika diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris hanya memakai 3 bait saja. Walaupun demikian lagu ini cukup jelas menggambarkan tujuan Dia datang ke dalam dunia.
Lagu ini kemudian menjadi terkenal di seluruh Austria bahkan Eropa dan sampai seluruh dunia. Hari ini lagu ini sudah diterjemahkan minimal ke dalam 140 bahasa. Bahkan dalam bahasa Indonesia sendiri ada beberapa versi. Banyak penyanyi telah menyanyikannya dengan berbagai versi musik, bahkan menjadi best seller album. Sejak tahun 2011 Unesco menyatakan lagu ini menjadi Warisan Budaya Dunia yang dilindungi.

Catatan khusus: dalam Nyanyian Kemenangan Iman No 42, lagu ini sudah direvisi ke lebih baru dan sesuai dengan Bahasa Inggrisnya dan juga sama dengan Kidung Jemaat. Sedangkan versi lamanya yaitu 42A, ada bahasa yang sulit dimengerti: misalnya “anak dalam malaf” itu apa artinya? Malaf itu bahasa lama untuk palungan. Jadi maksudnya anak yang tertidur dalam palungan. Lalu ada juga “jadi pohon khalas” yang artinya khalas bisa berarti sudah selesai tapi juga berarti selamat dalam Bahasa Arab. Jadi pohon khalas berarti pohon keselamatan sebuah gambaran bahwa Dia inti keselamatan atau Juruselamat yang kekal. Usul saya, lebih kita menyanyikan versi yang lebih baru daripada yang lama.
Yuk kita menyanyi, sambil mengakhiri bacaan ini:
Versi Nyanyian Kemenangan Iman No.42:
Malam kudus, sunyi senyap
Dunia terlelap hanya dua berjaga terus
Ayah bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang, Anak tidur tenang.
Malam kudus, sunyi senyap
Kabar baik menggegap bala surga menyanyi megah
Kaum gembala dib’ritakannya
Lahirlah Penebus, lahirlah Penebus.
Malam kudus, sunyi senyap
Kurnia dan berkat tercermin bagi kami terus
Di wajah-Mu ya Anak kudus
Jurus’lamat kekal, jurus’lamat kekal.
Versi Bahasa Inggris:
Silent night, holy night!
All is calm, all is bright.
Round yon Virgin, Mother and Child.
Holy infant so tender and mild,
Sleep in heavenly peace,
Sleep in heavenly peace
Silent night, holy night!
Shepherds quake at the sight.
Glories stream from heaven afar
Heavenly hosts sing Alleluia,
Christ the Savior is born!
Christ the Savior is born
Silent night, holy night!
Son of God love's pure light.
Radiant beams from Thy holy face
With dawn of redeeming grace,
Jesus Lord, at Thy birth
Jesus Lord, at Thy birth

Selamat memuji Tuhan! Pujian kita akan menjadi persembahan yang memuliakan dan menyenangkan hatiNya di hari Natal ini (DR).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar