Lagu Malam Kudus adalah lagu wajib yang dinyanyikan setiap
perayaan Natal. Umumnya jemaat menyanyikan dengan lilin yang bernyala dan lampu
listrik dipadamkan. Suasana syahdu meliputi suasana Natal ketika lagu ini
dinyanyikan lambat, meditatif yang lembut (lullaby) atau pastorale. Sangat
indah mendengarnya walau tiap tahun dikumandangkan, ada suasana surgawi
terwujud dalam ibadah bila dinyanyikan dengan kesungguhan hati.
Lagu ini diciptakan oleh Joseph Mohr yang menulis liriknya
dan diberikan musiknya oleh Franz Xaver Gruber tahun 1818. Lagu ini pertama
kali dinyanyikan di depan publik pada tanggal 24 Desember 1818 di Gereja
Nicholas Oberndorf Austria. Gembala gereja itu adalah Pastor Mohr yang sudah
mengarang liriiknya dua tahun sebelumnya. Pada suatu waktu sebelum Natal dalam
penghayatannya akan Kristus dia mengingat lirik yang ditulisnya. Dia mencari
lirik itu dan pada waktu sebelum malam Natal dia pergi ke rumah pelayan musik
gereja Frans Gruber untuk membuatkan melodinya. Kebetulan organ gereja rusak
dan Pastor Joseph meminta membuatnya dengan memakai gitar. Akhirnya dalam
sehari musiknya sudah siap dan pada malam Natal mereka menyanyikannya dengan
diiringi gitar. Lagu ini dalam bahasa aslinya ada 6 bait, tapi ketika
diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris hanya memakai 3 bait saja. Walaupun
demikian lagu ini cukup jelas menggambarkan tujuan Dia datang ke dalam dunia.
Lagu ini kemudian menjadi terkenal di seluruh Austria bahkan
Eropa dan sampai seluruh dunia. Hari ini lagu ini sudah diterjemahkan minimal
ke dalam 140 bahasa. Bahkan dalam bahasa Indonesia sendiri ada beberapa versi.
Banyak penyanyi telah menyanyikannya dengan berbagai versi musik, bahkan
menjadi best seller album. Sejak tahun 2011 Unesco menyatakan lagu ini menjadi
Warisan Budaya Dunia yang dilindungi.
Catatan khusus: dalam Nyanyian Kemenangan Iman No 42, lagu
ini sudah direvisi ke lebih baru dan sesuai dengan Bahasa Inggrisnya dan juga
sama dengan Kidung Jemaat. Sedangkan versi lamanya yaitu 42A, ada bahasa yang
sulit dimengerti: misalnya “anak dalam malaf” itu apa artinya? Malaf itu bahasa
lama untuk palungan. Jadi maksudnya anak yang tertidur dalam palungan. Lalu ada
juga “jadi pohon khalas” yang artinya khalas bisa berarti sudah selesai tapi juga
berarti selamat dalam Bahasa Arab. Jadi pohon khalas berarti pohon keselamatan
sebuah gambaran bahwa Dia inti keselamatan atau Juruselamat yang kekal. Usul
saya, lebih kita menyanyikan versi yang lebih baru daripada yang lama.
Yuk kita menyanyi, sambil mengakhiri bacaan ini:
Versi Nyanyian Kemenangan Iman No.42:
Malam kudus, sunyi senyap
Dunia terlelap hanya dua berjaga terus
Ayah bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang, Anak tidur tenang.
Malam kudus, sunyi senyap
Kabar baik menggegap bala surga menyanyi megah
Kaum gembala dib’ritakannya
Lahirlah Penebus, lahirlah Penebus.
Malam kudus, sunyi senyap
Kurnia dan berkat tercermin bagi kami terus
Di wajah-Mu ya Anak kudus
Jurus’lamat kekal, jurus’lamat kekal.
Versi Bahasa Inggris:
Silent night, holy night!
All is calm, all is bright.
Round yon Virgin, Mother and Child.
Holy infant so tender and mild,
Sleep in heavenly peace,
Sleep in heavenly peace
Silent night, holy night!
Shepherds quake at the sight.
Glories stream from heaven afar
Heavenly hosts sing Alleluia,
Christ the Savior is born!
Christ the Savior is born
Silent night, holy night!
Son of God love's pure light.
Radiant beams from Thy holy face
With dawn of redeeming grace,
Jesus Lord, at Thy birth
Jesus Lord, at Thy birth
Selamat memuji Tuhan! Pujian kita akan menjadi persembahan
yang memuliakan dan menyenangkan hatiNya di hari Natal ini (DR).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar