Jumat, 30 Desember 2016
Memasuki tahun baru 2017 oleh Hengki Wijaya
Bagi saya memasuki tahun baru bukanlah merayakannya seperti kebanyakan orang. Beda sedikit atau banyak itu diperlukan untuk mengubah pola pikir kita. Malam tahun baru sebaiknya kita ada dalam suasana doa. Memang doanya tidak hanya mau tahun baru saja tetapi anytime. Tetapi penting untuk diketahui bahwa sesuatu yang baru akan timbul di saat atahun yang baru saudara/i sekalian. Jadi ini pilihan bagi Anda untuk memulai sesuatu yang baru dari Tuhan dan bukan dari kita. Semangat baru katanya... berarti kita ada untuk melakukan sesuatu yang berbeda di tahun yang baru. Harapan yang banyak diberikan kepada Tuhan dan tentunya segenap hati kita kepada Tuhan. Banyak godaan dan ujian harusnya dilalui bersama Tuhan. dan iman kepada Tuhan bahwa tahun 2017 adalah tahun kemenangan dan tahun yang lebih lagi dengan kemurahan Tuhan (favor of God) dan Grace abound us in 2017. Terima kasih kepada Tuhan atas keluarga baru (Hengki dan Tabita) dan juga keluarga yang sangat baru dan baik di tahun 2017. Semua kasih, harap dan iman ditaruhkan kepada Tuhan dan akhirnya segala kemuliaan, hormat dan pujian diberikan hanya kepada Tuhan saja. Amin
Renungan Akhir Tahun 2016 Oleh Daniel Ronda
Tak terasa waktu sudah menghentar kita pada penghujung hari
di tahun 2016. Banyak suka dan duka sudah dilalui, senang dan susah, gembira
dan sedih, solusi dan masalah, keyakinan dan kehawatiran datang silih berganti bak
gelombang laut tiada berpenghujung. Namun tetap sahaja penyertaan Tuhan itu
sempurna buat setiap orang yang percaya dan berharap kepadaNya.
Tak ada yang dapat dikatakan selain syukur atas perlindungan
buat diri, keluarga, gereja, masyarakat, bangsa dan negara yang sampai hari ini
masih dapat berjalan dengan baik. Gonjang-ganjing di sekitar politik, SARA dan
masalah bangsa yang bertemu dengan media baru yaitu dunia digital menjadikan
waktu, tenaga dan bahkan spiritualitas dipengaruhi berita-berita dalam media
sosial. Walaupun bangsa ini masih berjalan dengan baik, maka tetap ada tanggung
jawab moral setiap anak bangsa untuk menjaga negeri ini. Maka ada beberapa
perenungan akhir tahun yang dapat menjadi tuntunan dalam langkah-langkah
memasuki tahun 2017:
1. Ketika media sosial gegap gempita dengan berita yang
sangat sensitif hendaknya setiap orang percaya cerdas memisahkan mana berita
benar dan mana yang bohong (hoax). Jangan sembarangan menyebarkan kebohongan
sekalipun itu kelihatan “menguntungkan” bagi di pihak yang sama. Umat harus
cerdas dan tidak membagikan kebohongan.
2. Spiritualitas yaitu hubungan dengan Tuhan itu paling
penting. Jangan sampai media sosial sudah memenuhi otak dan hati kita sejak
pagi sampai malam sehingga lupa untuk merenungkan kebenaran Firman Tuhan dan
menerapkannya bagi diri dan keluarga. Sungguh berharap tradisi berdoa dan
merenungkan Firman Tuhan tidak hilang dalam kehidupan orang percaya.
3. Gunakan media sosial yang dimiliki untuk menyebarkan
kebaikan dan cinta kasih kepada sesama. Cerna berita bohong dan lawan
kebohongan media jika Anda paham akan duduk persoalannya atau ahli di
bidangnya. Jangan dibiarkan semena-mena jari-jari orang jahat, tapi lakukan
perlawanan dengan cerdas dan tidak menggunakan kalimat sumpah serapah dalam
membelanya. Jangan asal sembarang ketik dan bagikan, jika tak paham cari
orang-orang baik dan ahli di bidangnya dan bagikan (share) pandangan-pandangan
baiknya. Jari kita itu untuk memuliakan Tuhan.
4. Jangan pernah melawan negara hanya karena keyakinan
politik yang berbeda dengan orang-orang yang sedang memimpin negeri ini.
Silakan umat berpolitik, tapi jangan gunakan SARA atau simbol negara termasuk
uang negara “dihancurkan” karena tidak suka dengan pemimpin. Gunakan kritik
tapi tidak dengan fitnah.
Akhirnya, jangan biarkan media sosial menjadi candu
kehidupan. Ada banyak masalah di depan yang perlu diselesaikan. Keluarga
sebagai tempat pertama menjaga anak-anak harus diperkuat. Gereja harus bangkit
dalam strategi pelayanan dan tidak monoton dengan yang lalu-lalu. Pemimpin umat
harus segera menyadari dampak sekulerisasi pada dirinya sehingga kosa katanya
tidak lagi kasih dan pengorbanan tapi mengejar materi. Itu harus diwaspadai
sekalipun hamba Tuhan, karena pelayanan kerap kali sudah dibungkus dengan nafsu
materialisme. Setiap pemimpin harus kembali kepada tugas utamanya menjadi orang
yang ahli dalam Alkitab dan bukan ahli dalam mengulas berita politik dan
sepakbola atau olahraga lainnya. Dia harus menjadi pendoa syafaat bagi umat dan
terlibat dalam pelayanan kasih kepada umat dan masyarakat.
Masalah tentu masih banyak di depan, karena selama kehidupan
ada maka pergumulan itu tiada ujungnya. Walaupun demikian kasih setia Tuhan itu
baik adanya bagi tiap kita yang percaya. Maka ini titipan ayat untuk memasuki
tahun baru:
Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak
berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak
menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada
lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria
di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat
kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.
(Habakuk 3:17-19)
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya
rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Ratapan 3:22-23).
Selamat memasuki tahun 2017. Tuhan menyertai kita semua!
(DR)
Rabu, 28 Desember 2016
Sambutan Ketua untuk Reuni Akbar 85 Tahun STT Jaffray
Sambutan Ketua
Pimpinan
STT Jaffray Makassar menyambut baik pelaksanaan Reuni Akbar yang ke 3 dan
sekaligus merayakan ulang tahun yang ke 85.
Kegiatan ini kiranya memberi manfaat bagi almamater untuk pengembangan
STT Jaffray di waktu mendatang.
Memasuki
usia ke 85 tahun, STT Jaffray Makassar memfokuskan diri pada pelayanan
misi. Hal ini mengingatkan para alumni
tentang salah satu fokus pelayanan Robert Alexander Jaffray selaku pendiri STT
Jaffray, yaitu penginjilan.
Reuni
Akbar ke 3 kiranya menjadi titik tolak pengembangan program misi untuk
dilaksanakan secara berkesinambungan dalam upaya penggenapan Amanat Agung Yesus
Kristus. Para alumni akan memiliki
komitmen untuk bermisi di tempat pelayanan masing-masing. Para alumni juga diharapkan berkomitmen untuk
mendukung semua program misi STT Jaffray Makassar untuk penjangkauan jiwa-jiwa
yang belum diselamatkan di dalam dan luar negeri melalui doa, dana, dan
keterlibatan secara langsung.
Pimpinan
STT Jaffray mengucapkan terima kasih kepada panitia Reuni Akbar ke 3 yang telah
berupaya dengan berbagai cara untuk menyukseskan Reuni Akbar ke 3. Tuhan
memberkati saudara-saudara.
Makassar, Januari 2017
Ketua,
Pdt. Dr. Peniel Maiaweng
Kamis, 22 Desember 2016
Deman Tolelot lagi Viral dan disenangi
Tulisan Hengki Wijaya
Mendengar kata tolelot tentunya tidak dapat langsung dimengerti dan setelah mendapat informasinya barulah kita mengerti bahwa itu sura klakson bis. Ini menjadi sangat membumi di medsos karena dijadikan hal yang menyenangkan oleh anak-anak dan remaja serta orang dewasa dan bahkan dibuatkan videonya dan dibagikan. Sura klakson bis yang unik nan merdu membuat orang untuk sengan mendengarnya. Ini buka pertama kali ada suara klakson demikian. Bahkan ada suara klakson yang bisa dikatakan memberikan makna. Saya pernah dengar suara klakson yang memberikan makna "gajah duduk" setelah mendengarnya berkali=kali atau diulang-ulangi.
Dari sisi lain saya melihat bahwa remaja kita ini sudah bosan dengan hal-hal yang berbau politik, menyesatkan dan hal-hal yang serius. Mereka sudah mengalaminya di bangku sekolah hal-hal yang serius. Bila dulunya ada Stand Comedy, atau ada begal (sisi negatif) dan kini ada mainan baru seperti pokemon/game. Menurut saya bunyi klakson ini pun adalah mainan baru yang merdu nan gratis. Kalau yang lainnya penuh risiko yang ini pun tentunya ada risiko yaitu kecelakaan lalu lintas bila tidak berhati-hati. Masa kecil yang terhilang akahirnya dihibur dengan tolelot om. Dipelintir toleran om. Terima kasih bangsaku karena ada-ada saja yang dapat membuat bangsa ini terhibur...
Mendengar kata tolelot tentunya tidak dapat langsung dimengerti dan setelah mendapat informasinya barulah kita mengerti bahwa itu sura klakson bis. Ini menjadi sangat membumi di medsos karena dijadikan hal yang menyenangkan oleh anak-anak dan remaja serta orang dewasa dan bahkan dibuatkan videonya dan dibagikan. Sura klakson bis yang unik nan merdu membuat orang untuk sengan mendengarnya. Ini buka pertama kali ada suara klakson demikian. Bahkan ada suara klakson yang bisa dikatakan memberikan makna. Saya pernah dengar suara klakson yang memberikan makna "gajah duduk" setelah mendengarnya berkali=kali atau diulang-ulangi.
Dari sisi lain saya melihat bahwa remaja kita ini sudah bosan dengan hal-hal yang berbau politik, menyesatkan dan hal-hal yang serius. Mereka sudah mengalaminya di bangku sekolah hal-hal yang serius. Bila dulunya ada Stand Comedy, atau ada begal (sisi negatif) dan kini ada mainan baru seperti pokemon/game. Menurut saya bunyi klakson ini pun adalah mainan baru yang merdu nan gratis. Kalau yang lainnya penuh risiko yang ini pun tentunya ada risiko yaitu kecelakaan lalu lintas bila tidak berhati-hati. Masa kecil yang terhilang akahirnya dihibur dengan tolelot om. Dipelintir toleran om. Terima kasih bangsaku karena ada-ada saja yang dapat membuat bangsa ini terhibur...
Khotbah Kemurahan Hati (Lukas 27-35) oleh Hengki Wijaya
Sebelumnya Yesus memberikan ucapan bahagia dan kecaman (peringatan) yang memberikan perbedaan antara orang-orang kaya yang diwakili para ahli taurat dan Farisi dan orang-orang miskin yang diwakili oleh orang miskin secara jasmani, sakit dan tak berpengharapan. Namun di ayat 27 Yesus menegaskan kepada yang mau mendengar diri-Nya berarti bisa dikatakan itulah murid-Nya. Jelas ini diperuntukkan kepada murid-Nya. Lalu Yesus mengajarkan kemurahan hati Bapa dengan memberitahukan bagaimana seharusnya murid-Nya bersikap ketika ada penderitaan ataupun kejahatan dan hal yang tidak menyenangkan datang kepada kita (murid-murid). Dapat disimpulkan bahwa secara pribadi kita harus mengasihi orang lain yang sekalipun mereka jahat atau tidak baik kepada kita. Apapun yang orang lain lakukan kepada kita jelas Yesus mengatakan bermurah hatilah. Dalam hal apa kita bermurah hati adalah dalam memberi kepada orang lain sekalipun dia jahat kepada kita, mendoakan berkat bagi yang menyakiti kita dan bahkan memberikan hak kita supaya orang lain dapat berbahagia. Hal ini akan tentu sulit dilakukan. Lebih banyak gagalnya daripada berhasilnya. Sebanarnya kuncinya adalah apakah kita mau bermurah hati lebih dahulu sehingga Bapa yang memiliki sumber murah hati yang sesungguhnya memampukan kita untuk terus-menerus bermurah hati. Ayat 36, "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati. Yesus mau memberi kita karakter Bapa yang murah hati. Murah hati Bapa tidak melihat status bahkan sekalipun Anda berdosa, justru dengan keberdosaan itu Anda dapat peroleh pengampunan dan diselamatkan. Ayat 31, menjelaskan tentang respons kita yang sesungguhnya adalah mendahului orang lain menyatakan kemurahan Bapa kepada orang lain tanpa mengharapkan jasa, imbalan bahkan balasan yang sama dan bahkan lebih banyak dari yang kita berikan.
Rabu, 21 Desember 2016
Kartu Natal yang mulai memudar oleh Daniel Ronda
Kartu Natal
Ada yang hilang dari perayaan Natal beberapa tahun terakhir
ini, yaitu ucapan selamat Natal sudah diganti dari kartu ke SMS, BBM, dan
medsos lainnya.
Rasanya indah momen di mana memilih-milih kartu Natal dan
mencari kata-kata yang pas dengan mengaduk-aduk ribuan kartu di toko-toko untuk
ortu, keluarga dan sahabat.
Hari ini era itu hilang, diganti dgn yang simpel lewat SMS dan
seterusnya karena hanya 1 kali dibuat lalu di "broadcast" untuk
semua. Rasanya praktis tapi sepertinya tanpa rasa. Apalagi ucapan itu hanya
"copy-paste"! Terasa hambar!
Para Gembala di Padang oleh Daniel Ronda
Injil Lukas mencatat peristiwa menarik tentang kelahiran
Yesus yaitu adanya peristiwa Malaikat mengumumkan berita kelahiran besar kepada
para gembala di padang (Lukas 2:8-20). Siapakah mereka dan mengapa mereka yang
mendapat keistimewaan dalam peristiwa kedatangan Kristus?
Umumnya para penafsir sepakat bahwa profesi gembala dan
petani adalah profesi rendah dalam mayarakat Yahudi dan orang Israel pada waktu
itu. Mereka mendapat tugas menjaga ternak dan sampai bermalam di padang karena
ternak yang dijaga cukup banyak. Mereka juga orang yang kurang taat beragama
dan tidak mempelajari Kitab Suci dengan tekun. Ini terjadi karena profesi
mereka yang mengharuskan mereka banyak bersama binatang di padang rumput untuk
membesarkan ternak yang dipercayakannya. Tentu yang menarik mengapa mereka para
gembala yang mendapat pengumuman surgawi itu? Para pengkhotbah tentu dapat
mengaplikasikan dalam khotbanya bahwa Yesus datang untuk semua orang tanpa
memandang lapisan sosialnya. Ia datang untuk orang miskin dan orang yang paling
sederhana sekalipun.
Tapi penampakan Malaikat kepada gembala memiliki makna
teologis lebih dari hanya datang kepada orang sederhana. Dalam tradisi Mishnah
(tulisan orang Yahudi), ada suatu tulisan yang menyatakan bahwa Mesias yang
datang akan dinyatakan dari Migdal Eder (Menara Kawanan Ternak). Menara ini
berdiri dekat Betlehem di jalan menuju Yerusalem, dan kawanan ternak yang ada
di sekitar itu bukan hanya sekadar untuk makanan atau dijual dagingnya di
pasar. Gembala yang bekerja dan menjaga ternak di padang Betlehem di sekitar
Migdal Eder adalah ternak-ternak yang akan dikorbankan di Bait Allah. Jadi yang
dijaga adalah salah satunya domba korban persembahan untuk disembelih di Bait
Allah bagi korban penebusan salah umat. Jadi Malaikat Tuhan menampakkan diri
kepada gembala yang ada di Migdal Eder.
Selasa, 20 Desember 2016
Pohon Natal oleh Daniel Ronda
Pohon Natal
Daniel Ronda
Hampir semua rumah orang Kristen di hari Natal memasang
pohon Natal sebagai simbol memperingati hari kedatangan Yesus Kristus, sang
Juruselamat ke dalam dunia. Tapi dari mana asal muasal pohon Natal itu dan apa
sebenarnya makna dekorasi Natal ini? Apakah diperbolehkan pasang pohon Natal,
karena ada yang melarang dianggap dari agama kafir pra Kristen?
Secara tradisi disebutkan bahwa menaruh pepohonan dan daun
serta mendekornya pada hari raya tertentu di dalam pada masa pra Kristen di
Eropa adalah hal yang biasa, misalnya hari raya Saturnalia dan lainnya.
Tujuannya untuk mengusir roh jahat dari rumah-rumah mereka. Walaupun daun dan pepohanan
yang sudah didekorasi itu merupakan cara berpikir agama pra Kristen,
Kekristenan tidak mengadopsi dari mereka ketika menggunakan pohon Natal ini.
Orang Kristen mengambil pohon Natal ini yaitu pohon cemara atau pinus dengan
maksud berbeda dan tidak dipakai untuk mengusir setan. Pohon pinus diambil
karena daunnya abadi alias tidak gugur pada musim dingin sehingga disebut
“evegreen tree” yang menyimbolkan kasih Tuhan yang abadi. Bentuknya kalau
dilihat dalam dua dimensi seperti segitiga yang menggambarkan kasih abadi dari
Allah Tritunggal kepada manusia. Lalu di pohon dipasang bintang atau Malaikat
surga menggambarkan peristiwa-peristiwa yang menyertai kelahiran Yesus di mana
ada bintang yang menuntun orang majus dan penampakan Malaikat kepada gembala.
Benarkah Yesus Lahir Di Kandang Binatang? oleh Daniel Ronda
Benarkah Yesus Lahir Di Kandang Binatang?
Daniel Ronda
Kitab Injil Lukas mencatat peristiwa kelahiran Yesus
dibungkus dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan karena tidak ada
tempat bagi mereka di rumah penginapan (Kitab Lukas 2:7). Catatan bersejarah
ini menimbulkan berbagai tafsir tentang di mana sesungguhnya tempat kelahiran
Yesus di Betlehem?
Tafsir pertama menyatakan bahwa dia lahir di kandang
binatang atau paling tidak bekas kandang, karena tempat bayi Yesus ditaruh
setelah lahir adalah di palungan, yaitu tempat makan hewan. Serta ditambah
keterangan bahwa tidak ada tempat di rumah penginapan, maka itu diyakini bahwa
Yesus lahir di kandang hewan. Tafsir ini terus berkembang bahkan sampai abad
ke-12 dalam gereja, di mana salah satu ordo gereja Katolik yang menghayati
hidup sederhana dan meneladani pengorbanan Yesus membuat dekorasi kandang masuk
ke dalam gereja. Dekorasi ini dibuat dalam bentuk lukisan atau bentuk miniatur
kandang yang dipajang dalam berbagai format kegiatan rohani termasuk Natal. Itu
sebabnya sampai hari ini ada beberapa gereja yang tiap Natal menghias panggung
gereja dengan dekorasi kandang hewan sebagai pengingatan akan pentingnya hidup
sederhana.
Tafsir lainnya menyatakan bahwa belum tentu Yesus lahir di
kandang binatang, karena Kitab Injil tidak ada menyebut secara gamblang tentang
kandang hewan. Ada yang menyatakan Yesus lahir di rumah gua mengingat zaman itu
banyak yang tinggal di gua-gua dan biasa dibuat sekat-sekat yang menyatu dengan
tempat menaruh binatang. Ini yang menjelaskan mengapa Yesus ditaruh di
palungan, karena di situ ada tempat untuk memberikan makan hewan sekalian. Itu
yang diyakini Bapak Gereja Yustinus Martir (Justin Martyr) tentang kelahiran
Yesus yang menumpang di rumah penduduk yang tinggal di gua di mana pekerjaannya
adalah peternak dan petani. Maka jika kita ke Betlehem saat ini, kita akan
diajak ke Gereja Nativity (Church of Nativity) yaitu tempat yang diyakini
sebagai tempat Yesus lahir. Bentuknya seperti gua dan sudah menjadi gereja saat
ini karena dibangun oleh perintah Konstantin Agung dan ibunya Helena di tahun
327.
Yesus Lahir Tanggal 25 Desember? oleh Daniel Ronda
1. Ada pertanyaan klasik yang selalu ditanyakan dalam setiap
menyambut Natal, apakah benar Yesus lahir tanggal 25 Desember?
Tentu saja Yesus tidak lahir di tanggal itu, dikarenakan
dalam catatan Injil Lukas pasal 2 bahwa ada gembala yang menjaga kawanan domba
di padang. Di negeri yang dingin seperti Betlehem dan Israel pada umumnya, maka
musim gembala bermalam dengan ternaknya di padang terjadi pada bulan April
sampai September saja. Hal lain adalah sensus penduduk tidak lazim dilakukan
pada musim dingin karena banyak kesulitan dan hambatan yang terjadi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Yesus tidak lahir tanggal 25 Desember melainkan antara April
sampai September. Tanggalnya tidak dapat dipastikan, karena para ahli Alkitab
berbeda pandangan tentang tanggal kelahiran Yesus.
2. Jika demikian, apa dasarnya melaksanakan perayaan Natal?
Tentu tidak ada perintah khusus untuk merayakan kelahiran
Yesus dalam Alkitab. Tetapi orang percaya yang membaca empat Injil mempercayai
bahwa Yesus di suatu masa datang ke dalam dunia dan menjadi manusia. Dia
memasuki sejarah dalam waktu. Maka orang yang membaca kitab Suci dan
mempercayainya ingin merayakan kedatanganNya lewat ibadah penghayatan akan
kelahiran Yesus. Itulah Natal yang dalam bahasa Inggris disebut Christmas yaitu
mass of Christ atau misa/ibadah mengenang kelahiran Yesus. Itu baik sekali
karena kedatanganNya tidak boleh dianggap hal biasa tapi istimewa bagi iman
orang Kristen.
Di samping itu yang sejajar dengan perayaan Natal tanggal 25
Desember adalah hari raya Hanukkah bagi orang Yahudi, di mana mereka merayakan
bahwa umat sudah bisa menyembah kembali di rumah Tuhan. Jadi relevansinya
adalah bahwa baik Kristen maupun Yahudi sama-sama menghayati tentang
keselamatan dan pemulihan yang datang dari Tuhan di waktu yang sama.
3. Bagaimana sampai dirayakan tanggal 25 Desember padahal
Yesus tidak kahir waktu itu?
Perayaan misa Natal baru dirayakan abad ke-4 yaitu di tahun
336 oleh Kaisar Konstantin di Roma. Beberapa tahun kemudian Paus Julius I
mengesahkan 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Latar belakangnya adalah
orang Roma di tanggal 25 Desember merayakan Hari Saturnalia yaitu penyembahan
kepada Dewa Matahari. Setelah kekaisaran Roma menjadi Kristen, maka perayaan
itu diganti dan diubah dengan perayaan mengenang Yesus sang pemberi terang.
Jadi jangan salah mengerti, orang Kristen tidak mengambil perayaan pra-Kristen
itu dimasukkan ke dalam gereja. Bukan begitu penjelasannya. Perayaan Natal
justru menghilangkan sesembahan mereka dan diganti dengan menyembah Yesus. Jadi
Yesus adalah sumber terang dan memberikan terang kepada manusia sebagai pusat
perayaan itu.
Tiga Orang Majus dari Timur? oleh Daniel Ronda
Setiap Natal akan selalu diceritakan kisah kunjungan orang
Majus kepada Yesus dan agak misterius juga mereka karena tidak ada kelanjutan
ceritanya dalam Alkitab. Pertanyaan yang diajukan adalah siapakah orang majus
ini? Benarkah yang datang hanya tiga orang? Lalu apakah orang-orang ini raja
atau ahli perbintangan? Apa sebab Dia datang dan tujuannya apa memberikan
persembahan yaitu emas, kemenyan dan mur?
Syukur dalam Alkitab dijelaskan bahwa mereka diberi
identitas orang majus atau dalam bahasa Inggris magi (plural). Ada terjemahan
yang memakai istilah wise-men atau orang berhikmat. Menyisir kata majus maka
mereka adalah penganut agama Zoroaster yang berasal dari Persia atau Irak
sekarang. Mereka adalah ahli perbintangan dan pada masa pra-sains ilmu ini
mengajarkan bahwa ada kaitan antara fenomena alam dengan peristiwa sejarah
dalam kehidupan manusia.
Di Alkitab sendiri tidak dijelaskan berapa jumlah mereka
yang datang, tapi sejak awal dalam tradisi gereja mereka dikatakan berjumlah
tiga orang. Nama mereka Gaspar, Melkior dan Baltasar. Memang dalam Alkitab
hanya disebut tiga jenis persembahan yang dibawa yaitu emas, kemenyan dan mur.
Tentu dimaksudkan tidak tiga orang datang tapi juga dengan prajurit dan
pengawal mereka dalam rombongan yang besar mengingat perjalanan yang jauh dan
pertimbagan keselamatan. Jadi kita tidak perlu mempersoalkan jumlah mereka,
yang jelas bahwa peristiwa kedatangan orang penting dari Timur adalah fakta
sejarah. Sejak abad permulaan lukisan-lukisan yang dibuat tentang orang majus
itu sudah 3 orang yang naik onta sedang dituntun oleh bintang.
Apakah mereka raja atau orang pintar? Alkitab menjelaskan
mereka adalah ahli perbintangan, tapi tradisi menyebut mereka sebagai tiga
raja. Dari mana asal muasal mereka disebut raja memang tidak diketahui. Namun
dari cara orang-orang melukis orang majus pada masa lampau selalu menggambarkan
tiga orang itu berpakaian seperti raja. Bahkan dalam gereja awal ada ibadah
disebut dengan Misa Tiga Raja. Memang tidak tahu secara tepat apakah raja atau
bukan, kita hanya ikuti apa kata Alkitab karena catatannya di atas tradisi.
Santa Klaus oleh Daniel Ronda
Beberapa tahun lalu dalam sebuah perayaan Natal di kota
Makassar, saya diundang sebagai pembicara. Dalam ibadah perayaan ada
persembahan lagu dari anak-anak panti asuhan. Mereka menyanyi dalam bahasa
Inggris dengan bagus, tapi yang membuat tersenyum kecut ketika mereka menyanyi
seperti ini:
I saw Mommy kissing Santa Claus (sekaligus judulnya)
Underneath the mistletoe last night.
She didn't see me creep
down the stairs to have a peep;
She thought that I was tucked
up in my bedroom fast asleep.
Then, I saw Mommy tickle Santa Claus
Underneath his beard so snowy white;
Oh, what a laugh it would have been
If Daddy had only seen
Mommy kissing Santa Claus last night
Duh, saya tidak mengerti apa maksud di balik cerita lagu itu
“kenapa ibunya mencium Santa Claus?”. Nanti saya nonton film tentang hal ini
dengan judul yang sama, baru saya faham bahwa si Santa itu bapaknya ☺
Santa Klaus sepertinya sudah menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari Natal. Apakah Santa Klaus memang bagian dari Natal? Harus
ditegaskan bahwa Santa Klaus tidak berhubungan dengan Natal atau kelahiran
Kristus dalam Alkitab. Maka tidak boleh ada Santa Klaus masuk dalam perayaan
ibadah Natal termasuk asesoris topi merah kerucut yang sering dipakai para
singers dalam ibadah. Jangan bawa Santa Klaus masuk gereja!
Namun kisah Santa Klaus bisa jadi inspirasi untuk berbuat
kebaikan. Kisah ini berasal dari seorang bernama Bapak (atau Father atau Romo)
Nicholas yang adalah Bishop di Myra, Asia Kecil (sekarang Turki) pada abad
ke-4. Dia adalah seorang yang kaya raya karena warisan dari ayahnya yang memang
kaya. Dia dikenal sebagai seorang yang baik hati dalam menolong orang miskin
dan memberikan bantuan atau hadiah secara rahasia bagi orang yang memerlukan.
Ada kisah yang menarik di mana ada ibu janda dengan ketiga anak perempuannya
yang miskin tidak bisa menikah karena tidak punya mas kawin. Setelah didengar
Nicholas, maka dia secara diam-diam memasukkan uang emas ke dalam rumah janda
itu ditaruh di kaus kaki yang tergantung di tempat perapian. Demikianlah secara
diam-diam membantu berturut-turut sampai ketiga anaknya menikah baru ketahuan
bahwa Nicholas yang diam-diam membantu dengan uang emas untuk ketiga anaknya.
Cerita kebaikan hati ini lalu menyebar dengan cepat dan setiap kali ada bantuan
tak terduga datang, orang cepat mengasosiasikan dengan Bapak Nicholas.
Go, Tell it on the Mountain oleh Daniel Ronda
Ada lagu yang saya suka waktu hari Natal tiba dan saya
selalu senang menyanyikannya yaitu lagu Hai Siarkan di Gunung (Go, Tell it on
the Mountain). Lagu ini diciptakan zaman perbudakan orang kulit hitam Afrika
Amerika oleh seorang tak dikenal tahun 1865 yang terinspirasi dari Yesaya 52:7.
Nanti tahun 1907 John Wesley Works, seorang musisi mengaransemen kembali lagu
ini menjadi populer sampai ke seluruh dunia. Bahkan lagu ini sudah dinyanyikan
oleh penyanyi ternama seperti Frank Sinatra, Dolly Parton, dan berbagai artis
lainnya. Konteks lagu ini ketika orang kulit hitam di Amerika mengalami
penindasan dan perbudakan tapi itu tidak menghambat mereka bergembira atas
kedatangan sang Juruselamat. Bahkan mereka merasa wajib menyiarkannya. Saya
selalu menghayati lagu ini sebagai paradoks iman di mana iramanya ada
kegembiraan iman serta optimisme dan ketaatan memberitakan kasih sementara
konteks lagu tercipta adalah di tengah penderitaan. Melodinya terasa menyayat
hati. Yuk, dinyanyikan saja:
Senjakala Kartu Natal oleh Daniel Ronda
Kebiasaan mengirim kartu Natal di Indonesia sudah mulai
menurun drastis dalam sepuluh tahunan ini. Tradisi ini diganti dengan mengirim
SMS, lalu sekarang lewat berbagai media sosial yang populer di Indonesia
seperti Facebook, Twitter, Whatsapp, LINE, Instagram, dan seterusnya. Tidak
tahu ke depan seperti apa nasib kartu natal ini. Memang isu lingkungan hidup
seperti penggunaan kertas dapat diatasi tapi rasanya ada yang hilang ketika
semakin tahun semakin sedikit terima kartu Natal. Tahun ini saya hanya terima 2
(dua) kartu, bayangkan hanya dua!
Tradisi mengirim kartu Natal dimulai di Inggris, ketika Sir
Henry Cole seorang PNS diangkat untuk membantu memulai kantor pos di tahun
1840. Sir Henry merasa perlu untuk meningkatkan minat orang menggunakan pos
yang sudah pakai kereta api dalam pengiriman. Maka dia menciptakan kartu Natal
pertama dengan ongkos kirim (ongkir) 1 shilling atau 1000 rupiah saat ini.
Tentu waktu itu masih mahal. Sejak itulah budaya berkirim kartu Natal meluas ke
seluruh Eropa dan Amerika. Sejak saat itu pula berbagai model kartu Natal
dibuat, mulai dari kartu bergambar cerita-cerita kelahiran dalam Alkitab,
tradisi-tradisi seperti Santa Klaus dan pohon Natal, suasana pemandangan Natal
yang bersalju, sampai gambar Natal dari berbagai negara secara kontekstual.
Memang senjakala kartu Natal tinggal menunggu waktu, karena
orang sudah tidak akan mengirimkannya lagi. Namun ada beberapa manfaat dari
mengirim kartu Natal:
Malam Kudus (Silent Night) oleh Daniel Ronda
Lagu Malam Kudus adalah lagu wajib yang dinyanyikan setiap
perayaan Natal. Umumnya jemaat menyanyikan dengan lilin yang bernyala dan lampu
listrik dipadamkan. Suasana syahdu meliputi suasana Natal ketika lagu ini
dinyanyikan lambat, meditatif yang lembut (lullaby) atau pastorale. Sangat
indah mendengarnya walau tiap tahun dikumandangkan, ada suasana surgawi
terwujud dalam ibadah bila dinyanyikan dengan kesungguhan hati.
Lagu ini diciptakan oleh Joseph Mohr yang menulis liriknya
dan diberikan musiknya oleh Franz Xaver Gruber tahun 1818. Lagu ini pertama
kali dinyanyikan di depan publik pada tanggal 24 Desember 1818 di Gereja
Nicholas Oberndorf Austria. Gembala gereja itu adalah Pastor Mohr yang sudah
mengarang liriiknya dua tahun sebelumnya. Pada suatu waktu sebelum Natal dalam
penghayatannya akan Kristus dia mengingat lirik yang ditulisnya. Dia mencari
lirik itu dan pada waktu sebelum malam Natal dia pergi ke rumah pelayan musik
gereja Frans Gruber untuk membuatkan melodinya. Kebetulan organ gereja rusak
dan Pastor Joseph meminta membuatnya dengan memakai gitar. Akhirnya dalam
sehari musiknya sudah siap dan pada malam Natal mereka menyanyikannya dengan
diiringi gitar. Lagu ini dalam bahasa aslinya ada 6 bait, tapi ketika
diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris hanya memakai 3 bait saja. Walaupun
demikian lagu ini cukup jelas menggambarkan tujuan Dia datang ke dalam dunia.
Lagu ini kemudian menjadi terkenal di seluruh Austria bahkan
Eropa dan sampai seluruh dunia. Hari ini lagu ini sudah diterjemahkan minimal
ke dalam 140 bahasa. Bahkan dalam bahasa Indonesia sendiri ada beberapa versi.
Banyak penyanyi telah menyanyikannya dengan berbagai versi musik, bahkan
menjadi best seller album. Sejak tahun 2011 Unesco menyatakan lagu ini menjadi
Warisan Budaya Dunia yang dilindungi.
Warna Natal By Daniel Ronda
Banyak yang mengira warna Natal hanya hijau dan merah saja.
Memang yang mendominasi adalah warna merah dan hijau dalam perayaan-perayaan
Natal, tapi juga sebenarnya ada kuing emas, putih dan biru. Apa arti
warna-warna Natal ini?
Merah
Warna ini menggambarkan buah apel dan berry yang
menggambarkan kejatuhan manusia dari dosa sejak Adam dan hawa dan saat yang
sama warna merah adalah gambaran pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib untuk
menghapus dosa umat manusia.
Hijau
Hijau diwakilkan dengan pohon Natal di mana daun yang tidak
gugur daun yang berarti cinta kasih abadi Tuhan atas manusia yang tidak ada
syaratnya. Ini juga menggambarkan kedamaian atau damai sejahtera yang Tuhan
berikan baik di bumi maupun di surga.
Kuning Emas
Warna ini menggambarkan warna bintang dan cahayanya yang
menghentar orang Majus tiba di Betlehem untuk menyembah Yesus. Emas juga
merupakan persembahan orang majus untuk menyatakan bahwa Yesus adalah Raja.
Warna ini juga menggambarkan kehangatan cinta kasih Tuhan kepada manusia.
Terus Berdoa: Aleppo, Suriah
Terus Berdoa: Aleppo, Suriah oleh C&MA
Perang sipil terbesar yang melibatkan pasukan pemerintah dan
pasukan pemberontak di Suriah telah meluluhlantakkan Aleppo dan membuat
penduduk sipil paling menderita. Ini beberapa update dari pelayanan Gereja
Kemah Injil di Aleppo Suriah:
Walaupun tanggal 19 Desember kemarin telah terjadi
kesepakatan gencatan senjata, tapi upaya evakuasi penduduk sipil dan korban
perang terus berlanjut. Pendeta Abdallah, Gembala Gereja Kemah Injil di Allepo
Suriah menuliskan: “Kami baik-baik saja, gereja masih jalan. Doakan kami karena
kami menerima banyak pengungsi dari sebelah Timur kota. Kami banyak sekali
kebutuhan.” (19 Desember)
Doakan karena tanggal 14 Desember telah terjadi juga
gencatan senjata tapi serang udara terus berlangsung, sehingga proses evakuasi
terkendala. Kita berdoa supaya tidak ada lagi kematian akibat perang ini. Ada
beberapa pokok doa khusus yang kita perlu doakan:
1. Doakan para pelayan Gereja Kemah Injil di sana sehingga
para pekerja tidak mendapat masalah dan menjadi korban dari peperangan dan
diterima dari berbagai pihak yang bertikai.
2. Berdoa supaya gencatan senjata yang dibuat dapat
benar-benar ditaati kedua belah pihak.
3. Mendoakan agar semua tempat-tempat pengungsian aman dan
terhindar dari serangan.
4. Doakan Gereja Kemah Injil yang ada di kota Allepo Suriah,
doakan anggota jemaat di sana sehingga mereka tetap terbeban menolong
saudara-saudara mereka yang terkena musibah sebagai wujud kasih Tuhan yang
telah mereka terima.
(Sumber C&MA fanpage).
Kamis, 15 Desember 2016
CATATAN HARIAN PEMIKIRAN DISFUNGSIONAL oleh Aaron T.Beck
CATATAN HARIAN PEMIKIRAN
DISFUNGSIONAL
SITUASI
|
EMOSI KADAR
|
PIKIRAN OTOMATIS
|
DISTORSI KOGNITIF
|
TANGGAPAN RASIONAL
|
HASIL AKHIR
|
Dihina calon pelanggan
asuransi: "minggir kamu"
|
Marah: 99 %
Sedih: 50 %
|
Saya tidak akan mampu menjual 1
pun asuransi.
Saya akan mencekik si bangsat
itu.
Saya pasti telah mengatakan
sesuatu yang salah.
|
Over-generalisasi
Pembesaran, memberikan cap
Loncatan ke kesimpulan-kesimpulan, personalisasi
|
Saya telah menjual beberapa
asuransi
Ia bertindak menjengkelkan,
kita semuapun kerap kali melakukannya. Mengapa saya masukkan ke hati?
Saya sebenarnya tidak melakukan
sesuatu yang lain dari cara yang biasa saya lakukan. Lalu mengapa saya
menyesali diri?
|
Marah: 50 % Sedih: 10%
|
Tinggal di ranjang sepanjang
hari Minggu, tidur terus, tidak ada keinginan melakukan apapun
|
Merasa depresi, lelah,
bersalah, memben
ci diri, kesepian
|
Saya tidak punya keinginan
melakukan apapun
Saya tidak punya energi untuk
bangkit dari ranjang
Saya adalah seorang manusia
yang gagal
Saya tidak punya minat yang
jelas
Saya mementingkan sendiri,
tidak perduli mengenaia apapun yang terjadi disekitar saya
|
|
Itu karena saya tidak melakukan
apapun. Ingat motivasi mengikuti tindakan.
Saya dapat bangkit dari
ranjang, saya tidak lumpuh.
Saya bisa berhasil pada hal-hal
tertentu bila saya mau. Tidak melakukan apa membuatku depresi dan bosan,
namun itu tidak berarti saya adalah "seorang manusia yang gagal".
Saya pasti mempunyai minat,
tetapi bukan di saat saya sedang tidak melakukan apapun. Jika saya mulai
melakukan sesuatu, kemungkinan saya akan jadi lebih hemat.
Saya sebenarnya juga
memperhatikan hal-hal lain bila saya sedang merasa benar-benar nyaman. Memang
bisa orang menjadi kurang berminat bila sedang mengalami depresi.
|
Merasa sedikit lega dan
|
Hak cipta: Aaron T.Beck, 1979.
Rencana Kerja Wakil Ketua III
Rencana Kerja Wakil Ketua III oleh Ev. Tri Supartini, MA, M.Th
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pembinaan
terhadap mahasiswa, beberapa rencana kerja yang akan dilakukan :
1. Berdasarkan hasil angket kepada mahasiswa yang lalu, maka
akan menyiapkan makan
siang bersama (nasi
bungkus) bagi seluruh mahasiswa dengan harga murah (Rp. 9000)
Ibu dapur sudah
bersedia dan akan melengkapi personilnya. Untuk menunjang hal
tersebut perlu
disediakan peralatan dapur.
2. Mengadakan Toko Kecil (TokCil) yang menyediakan kebutuhan
sehari-hari
mahasiswa dan
sarapan pagi dengan harga jual yang lebih murah. Untuk hal ini
sedang mencari
orang yang bersedia mengelola. Gaji pengelola diperoleh dari
keuntungan
penjualan. Untuk hal ini sekolah perlu menyiapkan tempat (rencana di
sekitar ruang kerja
pak Barto).
3. Agar memudahkan penangan bimbingan dan konseling bagi
mahasiswa, perlu
dilakukan tes
kepribadian bagi camaba. Untuk hal tersebut sudah dilakukan uji coba
tes MMPI dan
hasilnya cukup menolong bagi tenaga konseling untuk
mengelompokan
penanganan bimbingannya. Tes ini dilakukan oleh seorang dokter
kejiwaan. Biaya
yang dikenakan kepada mahasiswa hanya 50 ribu rupiah (pengganti
voucer alat tes).
Tes ini akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru mendatang.
4. Menyediakan buku besar untuk sekurity, hal ini dimaksudkan
untuk mencatat
mahasiswa yang
pulang lewat jam 22.00. Jika beberapa kali dilakukan mahasiswa
akan diberi sanksi. Begitu pula setiap
asrama akan ada buku catatan keluar masuk.
Undangan Simposium Biblika Tentang LGBT oleh PGI
KERANGKA ACUAN
Simposium Biblika Tentang LGBT
Latar belakang
Perdebatan mengenai LGBT di Indonesia kembali panas pada
tahun 2015 sejak disahkannya pernikahan sejenis di 23 negara bagian di Amerika
Serikat, bulan Juni 2015 yang lalu. Pun jika kita menengok sejarah, perdebatan
panjang soal LGBT bukan hal baru dalam peradaban kemanusiaan.
Di Indonesia, gugatan soal perzinahan pada LGBT masuk
ke Mahkamah Konstitusi dengan pengujian Pasal 284, 285 dan 292 KUHP. Penggugat
meminta kumpul kebo (pernikahan tidak dicatatkan), homoseksual dan perkosaan
sesama jenis dipenjara. Menyikapi pro kontra yang terjadi di Indonesia, seluruh
lembaga agama mengeluarkan sikapnya terhadap LGBT. Pada konteks tersebut, PGI
sebagai salah satu lembaga keumatan di Indonesia mengeluarkan surat Pastoral
PGI tentang LGBT yang disampaikan kepada gereja-gereja anggotanya. Surat tertanggal
17 Juni 2016 telah menimbulkan beragam respon baik yang pro maupun yang kontra
terhadap pernyataan pastoral tersebut.
Padahal, maksud dan tujuan surat pastoral tersebut adalah sebagai bentuk respon
gereja terhaap diskriminasi yang dialami oleh LGBT. Respon yang datang tidak
hanya berasal dari sinode-sinode gereja anggota PGI namun juga dari berbagai
kalangan dan lembaga di luar
keanggotaan di PGI.
Respon
yang bermunculan, baik dari
kelompok yang menerima surat
pastoral tersebut, maupun yang menolak,
disampaikan berdasarkan berbagai sudut pandang dan argumentasi. Mulai dari argumentasi yang
bersifat scientific, seperti: biology, genetika,
psikology, psiaktri, hingga yang berakar pada argumentasi teologis yang
berangkat dari teks-teks Alkitab dan ajaran agama.
Gereja
menyadari bahwa fenomena LGBT yang sudah muncul sejak lama itu merupakan pergumulan yang tidak
sederhana, bahkan merupakan diskursus dalam ruang keprihatinan yang
kompleks. Dikatakan keprihatinan yang kompleks, sebab diskursus tentang LGBT di
satu sisi tidak dapat dibincangkan lepas dari situasi diskriminatif, marginal
dan pejoratif. Di sisi yang lain adalah
bahwa fenomena LGBT bukanlah fenomena
yang dapat diperbincangkan secara tunggal dari satu faktor dan dimensi tertentu
saja. Memperbincangkan LGBT akan memasuki beragam ruang dan wacana yang telah
berkelindan sedemikian rupa mengitari fenomena LGBT tersebut. Ruang dan wacana
tersebut muncul mulai dari dimensi sosial, budaya, politik, hingga dimensi
ke-agama-an, mulai faktor biologis hingga psikologis.
Draft Tugas dan Tanggung Jawab, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi pencapaian Ketua Prodi
Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Prodi
Tugas Pokok
|
Wewenang Dan Tanggung
Jawab
|
Uraian Tugas
|
Menyusun rencana,
memberi petunjuk dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pendidikan dan
pengajaran yang dilaksanakan dosen di lingkungan program studi berdasarkan
ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas
|
1. Bertanggung jawab
atas keseluruhan pelaksanaan kegiatan di Program Studi;
2. Mengusulkan staf pengajar
untuk melaksanakan kegiatan pendidikan, pelatihan, konsultansi dan konseling;
3. Mengusulkan staf
yang kompeten untuk melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan
program studi;
4. Bertanggungjawab
langsung bila pejabat struktural lainnya berhalangan hadir, sesuai dengan
lingkup kerjanya;
5. Mengkoordinir pelaksanaan konsultasi
mahasiswa dengan pembimbing akademis;
6. Mengkoordinasikan pembuatan GBPP/silabus,
SAP pengajaran;
7. Mengkoordinir Dosen untuk melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan beban tugas dan
keahliannya.
|
1. Mengelola
pemanfaatan seluruh sumber daya untuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi;
2. Menegakkan norma
serta kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan berkaitan dengan prodi yang
dipimpinnya;
3. Melaksanakan
pengembangan aset program studi yang disesuaikan dengan kebutuhan prodi
teologi dan perkembangan ilmu teologi
dengan ilmu-ilmu lainnya tanpa mengabaikan visi dan misi serta tujuan prodi;
4. Menetapkan rencana
kerja dan mengevaluasi hasil pencapaiannya;
5. Melaporkan kinerja
satuan kerja kepada pimpinan setiap 6 bulan;
6. Menilai prestasi
dan kinerja sivitas akademik di program studinya;
7. Melaksanakan
pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia di lingkungan Prodi;
8. Melaksanakan
koordinasi dengan satuan kerja lain;
9. Melakukan evaluasi
diri dan tindak lanjut evaluasi diri secara periodik
10. Melakukan
evaluasi pengembangan kurikulum, silabus dan satuan acara perkuliahan;
11. Menjalin
kerjasama dengan mitra dalam hal ini lembaga misi, gereja dan stakeholders untuk perbaikan
kompetensi lulusan;
12. Memformulasi,
mengukur dan mengevaluasi pencapaian kompetensi lulusan.
|
Visi Prodi Teologi
Menjadi program studi yang
menghasilkan sarjana teologi yang berkualitas baik secara intektual dan
spiritual yang mampu berkontribusi bagi gereja, masyarakat dan bangsa untuk
menggenapi Amanat Agung Yesus Kristus.
Misi Prodi Teologi
1. Menyelenggarakan
pendidikan teologi yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang dapat
memenuhi amanat agung Yesus Kristus dalam penginjilan, pemuridan, penjemaatan,
dan pengajaran.
2. Mengembangkan
penelitian teologi untuk pengembangan ilmu teologi yang berkontribusi bagi
gereja, masyarakat dan bangsa untuk memenuhi Amanat Agung melalui pengajaran,
pemuridan, penginjilan, dan penjemaatan.
3. Meningkatkan
pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pemberdayaan masyarakat yang
berkontribusi bagi gereja, masyarakat dan bangsa untuk memenuhi Amanat Agung
melalui pengajaran, pemuridan, penginjilan, dan penjemaatan.
Rabu, 14 Desember 2016
Abstract of title: "Theological Review of Worship in Supporting the Implementation of Missions in The Beth-el Tabernacle Church in the Toraja area" by Yonatan Sumarto
ABSTRACT
Yonatan Sumarto,
Theological Review of Worship in Supporting the Implementation
of Missions in The Beth-el Tabernacle Church in
the Toraja area. (Supervised by
Rev. Dr. Ivan Th. J. Weismann, M.Hum).
In accordance with
the existing problems, the purpose and benefits of this research are: (a) to
search for the factors that cause the dissolution of the relationship between
worship and mission of the church members in the midst of society; (b) to find
the concrete form of worship as a base of missions for the church members, that
is to have the worship service as worship to the Lord God as well as an
examination of lay missionary action; and (c) to give a new mindset to the
churches in fulfilling its mission to empower people in the church to be able
to witness and serve in the community.
Along with the problem and the purpose of writing this
dissertation, the author conducted research with data collection performed by
the methods of analysis, observation and interviews along with the study of scholarly
texts in the library.
The conclusion of
this study confirms that worship was the most strategic place for citizen
empowerment activities of the church. As a testing ground for the missionary action
then worship was the basis for the transformation of ecclesiology and
missiology involving all members of the congregation as a principal mission.
More than that, worship should be seen also as a base, to formulate strategies
and approaches to theology, missiology, ecclesiology and ethics. For there
theologians met with people in the church who had just come from the field of
theology. Theological colleges are supposed to function as an institution that
prepare theological facilitators to be capable of empowering the congregation
to learn theology.
Pengusulan Jabatan Fungsional Akademik (JFA) Dosen
Kutipan dari surat dari Kopertis IV kepada semua PTS
Dalam rangka meningkatkan tertib
administrasi serta pelayanan pengusulan Jabatan Fungsional Akademik (JFA) Dosen
berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun 2013 jo. Permenpan
dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013, Peraturan Bersama Mendikbud dan
Kepala BKN Nomor 4/VIII/PB/2014 Nomor 24 Tahun 2014, Permendikbud Nomor 92 Tahun
2014, serta Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit DIKTI Kemdikbud tahun
2014, bersama ini kami sampaikan bahwa usulan
JFA Dosen dapat diusulkan kembali ke Kopertis Wilayah IV.
Pengajuan JFA Dosen yang akan diproses
adalah pengusulan untuk Pengangkatan Pertama,
baik ke Asisten Ahli maupun Lektor, serta Kenaikan Jabatan ke Lektor
Kepala dan Guru Besar. Untuk kenaikan jabatan dari Asisten Ahli ke Lektor akan diproses, tetapi Penetapan
Angka Kredit (PAK) tidak dapat diterbitkan sebelum Pedoman Penghitungan PAK
JFA Dosen disahkan.
Adapun persyaratan JFA dosen adalah sebagai
berikut :
1.
Berstatus sebagai Dosen Tetap Yayasan atau Dosen dpk. Kopertis Wilayah IV;
2.
Memiliki Nomor lnduk Dosen Nasional (NIDN);
3.
Memiliki Nomor Induk Kepegawaian (NIK) bagi dosen tetap yayasan atau Nomor Induk Pegawai (NIP) bagi Dosen dpk. Kopertis Wilayah IV;
4.
Batas usia dosen yang mengusulkan maksimal 65 tahun;
5.
Batas usia pengangkatan Dosen Tetap Yayasan maksimal 50 tahun
(Permendikbud No. 84 Th. 2013);
6.
Minimal berpendidikan Magister (S2);
7.
Aktif melaksanakan Tridhama Perguruan
Tinggi;
8.
Pengusulan JFA Dosen harus linear (penelitian, mata kuliah yang diampu
dan homebase/program studi) sesuai dengan latar belakang ilmu yang diperoleh dosen
pada program Magister atau Doktor (Sesuai SE. DIKTI No. 887/E.E3/MI/2014);
9.
Periode proses usulan JFA dosen dilakukan setiap bulan, proses usulan terbagi
dalam 4 (empat) tahapan dengan jadwal sebagai berikut :
Langganan:
Postingan (Atom)