Nas Yehezkiel 32:1-16 menceritakan nubuat tentang Mesir yang berduka. Diumpamakan Mesir yang adalah Singa hingga menjadi buaya laut yang akhirnya di bawah keluar dari kekuasaannya dan berakhir dengan tragis. Ratapan ini melukiskan gambaran tentang masa depan Mesir yang hancur. Mesir akan dilahap oleh kekuatan bangsa lain. Kehancuran itu akan sangat besar sehingga itu akan menyebabkan teror di hati semua orang yang mendengarnya.
Allah adalah yang terkuat dari segala sesuatu yang merasa sebagai yang terkuat. Allah lebih berkuasa atas segala sesuatu yang berkuasa. Setiap orang memiliki kelemahan sekali pun terlihat seperti sempurna. Memiliki segala sesuatu tidak membuat orang menjadi lebih hebat, namun itu memberikan kesempatan untuk jatuh lebih besar. Kesombongan adalah awal kehancuran. Allah menentang orang yang sombong dan mengasihi orang yang rendah hati.
Mesir terjatuh dalam kekuasaan Babel. Pedang raja Babel akan datang atas Mesir. Nubuat ini terjadi atas Mesir. Namun demikian, hal ini tidak berarti Raja Babel memegang kendali, tetapi Allah yang memegang kendali atas kekuatan di bumi. Allah akan menyebabkan semua yang Dia nubuatkan terjadi atas Mesir. Mesir, Israel, Babel dan bangsa lain akan melihat bahwa Dia Allah yang selalu menang atas bangsa-bangsa yang terkuat karena semuanya adalah milik-Nya.
"Murka Allah dalam Alkitab tidak pernah berubah-ubah, menurut kata hati, menjengkelkan, tercela secara moral yang sering kali merupakan kemarahan manusia. Namun, murka Allah merupakan reaksi yang benar dan diperlukan untuk kejahatan moral yang objektif." J. I. Packer
Murka Allah itu indah pada waktu-Nya (PW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar