Nas Yehezkiel 32:17-32, menceritakan bagaimana Allah akan menghancurkan Mesir. Akan ada ratapan atas Mesir. Mesir yang cantik akhirnya akan mengalami nasib yang sama dengan bangsa-bangsa yang tidak bersunat. Akibat kesombongan Mesir maka pembesar dan rakyatnya akan mengalami kematian akibat pedang musuhnya. Mereka adalah orang-orang yang sombong dan tidak 'bersunat' dan akan bersama dengan orang yang tidak bersunat (orang-orang yang jahat). Dalam nas Yehezkiel 32:17-32 didapati ada beberapa kali pengulangan kalimat seperti kata 'tidak bersunat,' terbunuh, rebah oleh pedang,' dan 'ketakutan di dunia orang-orang hidup.' Dari nas ini menunjukkan bahwa apa yang terjadi atas Mesir adalah kematian akibat kesombongan dan ketidaktaatan mereka kepada Allah. Apa yang terjadi memberikan ketakutan bagi orang-orang hidup.
Sunat artinya tanda ketaatan. Akibat tidak taat maka bangsa itu mengalami pedang yang menyebabkan kematian bangsanya. Kematian mereka menimbulkan ketakutan di antara bangsa-bangsa. Sebagai orang percaya harus mengakui Allah yang berdaulat dengan hidup dalam ketaatan kepada Allah dan bukan taat kepada manusia. Lebih baik taat kepada Allah dan jatuh ke dalam tangan-Nya dari pada hidup dalam kebebasan diri dan memberontak kepada Allah. Takutlah akan Allah berarti menaati perintah-Nya dan bukan karena takut dihukum oleh Allah, melainkan akrena mengasihi Allah dan mengetahui bahwa Allah berdaulat. Keadilan Allah terhadap orang percaya dengan teguran dan hajaran yang keras untuk menyatakan kemuliaan-Nya dan kedaulatan-Nya.
Apabila Anda memilih untuk tetap sombong dengan hati Anda yang tidak bersunat maka pedang akan mencincang habis kejahatan di hati Anda dan menimbulkan ketakutan atas penghakiman-Nya. tetapi bila Anda menyunat hati Anda, maka kasih Bapa melingkupi Anda dan takut akan Allah terjadi karena Anda mengasihi-Nya.
"Salib menjadi tanda dengannya, dan hanya dengan salib itu, kita menghadapi kejahatan dunia ini."
N. T. Wright
Tidak ada komentar:
Posting Komentar