Nas Yehezkiel 29:1-21 berkisah tentang nubuat tentang Mesir. Dalam sepanjang sejarah bangsa Mesir adalah bangsa yang memperbudak bangsa Israel di tanah Mesir selama 400 tahun dan pada masa Musa maka perbudakan itu dilepaskan dari mereka bukan saja fisik terlebih lagi tentang hubungan mereka dengan Allah Israel. Nubuat tentang Mesir adalah kehancuran Mesir sebagai kekuatan yang besar saat itu mengalami kekalahan dari raja Nebukadnezar. Saat itu bangsa Israel di pembuangan juga meminta bantuan bangsa Mesir, namun Allah Pencipta langit dan bumi sudah menentukan bahwa bangsa Mesir harus mengalami kehancuran. Allah telah memalingkan wajah-Nya bagi bangsa Mesir ini. Allah juga memakai bangsa Babel untuk menghancurkan bangsa Mesir lewat penghakiman-Nya.
Aku menjadi lawanmu. Suatu peringatan keras bagi bangsa Mesir. Kedaulatan Allah ada di dalamnya. Bagi orang percaya masa kini harus mengetahui bahwa salah satu sifat Allah terlihat dalam kedaulatan-Nya. Hal inilah sering didengar, Mengapa orang jahat menghancurkan orang yang baik? Atau orang jahat menghancurkan orang yang berteman dengan orang baik? Bangsa-bangsa lain di luar bangsa Israel adalah bangsa-bangsa yang mendapatkan nubuat penghukuman dari Allah. Kedaulatan Allah yang menyatakan penghakiman adalah Allah yang menyatakan diri-Nya sebagai Penguasa semesta yang berdaulat atas semuanya. Bnagsa Babel bisa kuat, bangsa lain bisa kuat karena Allah ada di dalamnya. Allah memakai kejahatan untuk melawan kejahatan. Allah memakai kebenaran untuk melawan kejahatan. Allah memakai juga kejahatan untuk melawan umat-Nya untuk menunjukkan bahwa Dia adalah Allah untuk selama-lamanya. Allah tidak pernah kalah sementara kerajaan dan bangsa bisa bangkit dan terjatuh.
Bangsa Israel yang ada di pembuangan telah menjadi bangsa minoritas dan lemah. Mengapa disebut lemah karena berasosiasi dengan bangsa Mesir, namun mereka tidak menyadari bahwa Allah yang mereka percaya selama ini adalah Allah yang berdaulat atas segala bangsa. Banyak hal dalam hidup ini yang tidak terselami. Karena Allah berdaulat maka Dia Allah yang tidak dapat diselami oleh pikiran dan perasaan manusia. Siapakah diriku bila mampu menyelamai Allah. Allah yang berdaulat adalah Allah menyatakan diri-Nya bahwa Akulah TUHAN tas semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar