Ada sebagian orang melihat Gerakan Oikumene sebagai suatu
usaha untuk menyatukan seluruh gereja, dengan mempunyai satu tata gereja, satu
pengakuan iman, satu papan nama, satu kuasa administratif. Pendek kata,
menjadikan satu semuanya (uniformitas). Hal ini berarti seluruh gereja, dengan
berbagai latar belakang, berlainan suku, bahasa, kebudayaan dan tradisi
dileburkan menjadi satu. Akibatnya satu pihak, orang kecewa karena sampai
begitu jauh dan lama tidak ada tanda-tanda peleburan jadi satu gereja Kristen
yang esa di Indonesia. Pada pihak lain, ada orang yang kuatir dan menjadi takut
jika seluruh gereja harus meleburkan diri menjadi satu gereja. Hal ini akan
berarti setiap gereja akan kehilangan identitasnya. Maka ada, sebagian gereja
mengambil jarak dalam mengikuti gerakan Oikumene. Selama keputusan bersama
menguntungkan, maka akan ditaati. Jika tidak sesuai dengan selera dan pendapat,
maka akan saling berjalan sendiri-sendiri (sumber: http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=25&res=jpz).
Berdasarnas nas dalam Yehezkiel 37:15-22, Allah ingin mengembalikan persatuan. Bagaimana bangsa Israel yang bercerai berai sebagai bangsa. Allah mau menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa dan Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa ke tanah mereka. Kerinduan pada saat ini juga memberikan arti di amsa kini bahwa sisa-sisa bangsa Israel akan kembali ke tanan mereka. Namaun, satu kepastian bahwa kita sebagai gerejanya dalam berbagai interdominasi gereja dirindukan kembali pada satu tanah air yaitu tanah air surgawi bersama dengan yesus Kristus. Tujuan Allah untuk menyatukan mereka adalah menjauhkan mereka dari berhala-berhala dan menguduskan mereka menjadi umat-Ku. Ketetapan Allah ini diteruskan dalam Yesus Kristus yang mati bagi kita untuk mendamaikan kita dengan Allah dalam kesatuan dengan Bapa di dalam yesus Kristus yang menerima pengudusan dengan sehingga mengalami perdamaian di dalam hati kita sebagai orang percaya dan milik kepunyaan-Nya.
Allah dimuliakan dalam persatuan umat-Nya. Hal ini memberikan pengaruh kepada banyak orang yang belum percaya bahwa memiliki Kristus menjadikan kita satu dengan Kristus dan melalui persatuan dengan Kristus maka perdamaian dengan dengan Allah dan sesama dapat terwujud dalam ikatan kasih dan persaudaraan dan saling mengasihi satu dengan yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar