Good News

Rabu, 27 April 2016

Khotbah: Kebenaran yang memerdekakan oleh Hengki Wijaya

Mendengar khotbah yang terambil dalam Injil Yohanes 8:30-36. Orang yahudi yang percaya kepada-Nya. Seakan-akan orang Yahudi itu sudah sungguh-sungguh percaya kepada Yesus, namun ternyata tidak sepenuhnya sebab mereka masih mempertanyakan dan masih bingung sipakah Yesus sebenaranya. Yesus tidak berasal dari dunia tetapi dari Bapa yang di surga. Bagaimana supaya orang percaya sungguh dimemerdekakan oleh Yesus Kristus maka Yesus memberikan nasihat yang luar biasa yaitu:

1. Tetap dalam firman-Nya dan kamu benar-benar murid-Nya
Melakukan firman Tuhan dan tetap tinggal di dalam firman Tuhan banyak mendapat tantangan untuk tetap setia melakukan perintah-Nya. tetapi itulah kebenaran bahwa bila ingin menjadi murid Yesus maka setiap orang percaya harus taat dan setia pada setiap perkataan firman Tuhan. Hari ini taat dan seterusnya taat dalam kehendak-Nya. Akibatnya karena kesetiaan untuk tetap pada firman-Nya yaitu kebenaran-Nya bukan kebenaran kita melainkan kebenaran ayng berasal dari kristus Yesus maka kebenaran itu sendiri akan memelihara kita untuk hidup dalam kebenaran-Nya dan menghidupi kebenaran tersebut menjadi bagian dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan godaan, tantangan.

2. Kebenaran Kristus adalah jaminan, bukan karena kita juga adalah keturunan Abraham.
Memiliki nenek moyang yang hebat bukanlah jaminan untuk kekekalan tetapi di dalam yesus Kristus ada keselamatan. Warisan dari Abraham hanya didapat apabila kita mengenal Dia yang diutus Bapa untuk menyelamatkan kita dan menerima Dia sebagai Mesias, Tuhan dan Juruselamat kita. Orang Yahudi tidak merasa menjadi hamba siapa pun. Yesus mengatakan kamu masih menjadi hamba dosa bila tidak percaya kepada Yesus. Mengapa demikian? Karena hanya menerima Yesus yang adalah Tuhan yang menyelamatkan maka status hamba dosa menjadi hamba yang merdeka (hamba Tuhan) yang hidupnya tidak lagi diperhamba oleh dosa tetapi dimerdekakan oleh Yesus Kristus.


3. Menjadi anak-anak Allah (Children of God).
Semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Hamba dosa tidak dapat melihat kemuliaan Allah. Hamba dosa tidak tetap tinggal di dalam rumah. Artinya hamba dosa tidak mendapat tempat di  hadapan Allah. Untuk menjadi anak yang mendapat warisan Allah maka hamba dosa harus ditebus menjadi anak sehingga mendapat tempat di hadapan Allah, bukan karena kita adalah keturunan Abraham sebab keturunan Abraham adalah hamba dosa (hidup di bawah kutuk hukum Taurat) tetapi hamba kebenaran yang telah menjadi anak berhak tinggal di dalam rumah ayahnya (Bapa di surga).

Apakah kita sudah sungguh-sungguh menyerahkan seluruh hidup kita untuk percaya kepada Allah? Ataukah kita masih bermain-main dengan dosa dan menyenangi dosa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar