Kehancuran Mesir berdasarkan nubuat bangsa Mesir. Bangsa Mesir akhirnya mengalami kehancuran dan mengalami ratapan. Penghakiman Allah menyatakan karakter Allah. Murka kudus Allah. Mengenal Allah berarti mengetahui setiap aspek dari karakter-Nya. Dia penuh kasih karunia dan belas kasihan, tetapi Dia juga merupakan api yang menghanguskan. Dia Allah yang kudus dan tidak bisa menerima dosa. Kekudusan-Nya menyebabkan orang-orang yang berada dalam hadirat-Nya jatuh tersungkur dalam rasa takut karena semuanya tidak layak untuk berdiri di tengah-tengah Yang Mahakuasa.
Bangsa Mesir tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Bangsa tersebut mengalami kekalahan. Dengan memakai kiasan mematahkan tangan Firaun, Allah menyingkapkan bagaimana Dia akan menjalankan penghakiman terhadap orang-orang maupun pemimpin Mesir akan dibuat tidak bisa bertahan, dan penyerangnya Babel akan diberikan kekuatan yang sangat besar. Rencana Allah tidak pernah gagal. Allah bisa memakai penghakiman-Nya supaya rencana-Nya tidak gagal tentang apa yang difirmankan-Nya. Rencana Allah untuk menghancurkan kesombongan Mesir menjadi alasan mengapa Allah mau menghakimi bangsa Mesir. Allah memakai manusia untuk menyatakan rencana-Nya yang ajaib sekali pun terlihat "kejam" bagi manusia, namun bagi Allah, diri-Nya dimuliakan, ditinggikan dalam setiap rencana-rencana-Nya.
Kadangkala Allah akan "mematahkan" Anda untuk menggenapi tujuan Allah atas Anda. Anda kembali bergantung sepenuhnya kepada Dia. Allah sudah menyatakan diri-Nya sebagai hakim atas Mesir, namu mereka menolak untuk bertobat. Tanpa pertobatan, tidak pemulihan. penolakan kepada Allah hanya membawa kepada kehancuran. Saat ini selalu ada ajakan dari Bapa untuk memperoleh kesembuhan dan pemulihan asalakan kita sungguh-sungguh bertobat bukan karena janji-Nya, melaikan oleh kasih karunia-Nya bagi kita. Selayaknya kita dihancurkan, tetapi oleh Dia kita dipulihkan dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar