Good News

Selasa, 02 Januari 2018

Resume: Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Prof. Sugiyono, 2014)

Buku   :Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Prof. Sugiyono, 2014)
Kelas   : 01

A.      Metode Penelitian
            Metode penelitian diartikan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, dat, tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah yang berbeda, namun semua langkah dalam setiap jenis metode penelitian adalah sistematis.
B.       Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi  dan Research and Development (R & D)
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam metode kuantitatif dapat dibagi menjadi dua yaitu metode eksperimen dan metode survei. Metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam kondisi yang terkontrol (laboratorium atau tempat yang sudah terkontrol sedemikian rupa). Sedangkan penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari poulasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian yang relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupu psikologis.
Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode pospositivistik karena berlandaskan pada filsafat pospositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat senin (kurang berpola), dan disebut sebagai metode interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. Etode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Disebut juga sebagai metode etnografi karena pada awalnya banyak digunakan dalam penelitian antropologi budaya. Penelitian kualitatif dilakukan pada objek yang alamiah. Objek yang alamiah adalah objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak memengaruhi dinamika objek tersebut. Untuk dapat menjadi instrumen, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi tetapi lebih menekankan pada makna. 
Menurut Creswell (2009), metode kualitatif dibagi menjadi lima macam yaitu penomenologis, teori grounded, etnografi, studi kasus dan penelitian naratif.
1.    Fenomenologis adalah salah satu jenis penelitian kualitatif di mana peneliti  melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk mengetahui fenomena esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya.
2.    Teori Grounded adalah jenis metode kualitatif di mana penelitia dapat menarik generalisasi (apa yang diamati secara induktif), teori yang abstrak tentang proses, tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan dari partisipan yang diteliti.
3.    Etnografi adalah jenis penelitian kualitatif, di mana peneliti melakukan studi terhadap budaya kelompok dalam kondisi alamiah melalui observasi dan wawancara.
4.    Studi kasus adalah penelitian kualitatif, di mana peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam terhadapa program, kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang.
5.    Penelitian naratif adalah penelitian kualitatif, di mana peneliti melakukan studi terhadap satu orang individu atau lebih untuk memperoleh data tentang sejarah dalam kehidupannya. Data tersebut selanjutnya oleh peneliti disusun menjadi laporan yang naratif dan kronologis.
Berdasarkan karakteristiknya maka penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (1982) adalah sebagai berikut.
a.         Dilakukan pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci.
b.        Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
c.         Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome.
d.        Melakukan analisis data secara induktif.
e.         Lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati).
Selanjutnya metode penelitian kombinasi merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pragmatisme (gabungan positivisme dan pospositivisme). Menurut Creswell (2009), filsafat pragmatisme berpandangan bahwa:
a.         Filsafat pragmatisme tidak memandang bahwa dunia itu bukan suatu kesatuan yang absolut. Dengan pandangan ini, peneliti kombinasi melihat dunia/realitas dari berbagai pendekatan dalam mengumpulkan dan menganalisis data, dan tidak hanya dengan satu macam pendekatan saja.
b.        Filsafat pragmatisme tidak hanya berpedoman pada satu landasan filsafat dalam memandang realitas, tetapi menggunakan kombinasi landasan filsafat yaitu filsafat penelitian kuantitatif dan kualitatif.
c.         Pragmatisme adalah suatu pandangan dasar, atau filsafat yang terkait dengan suatu tindakan, situasi dan akibat daripada sebab (seperti dalam filsafat positivisme).
d.        Peneliti kombinasi memandang filsafat pragmatisme membuka pintu adanya berbagai metode penelitian, berbagai perbedaan dalam memandang dunia/realitas, dan berbagai perbedaan asumsi, sehingga dapat terjadi perbedaan dalam pengumpulan data dan analisis.
e.         Peneliti secara individual mempunyai kebebasan untuk memilih metode yang akan digunakan untuk penelitian, dengan demikian para peneliti bebas memilih metode, teknik, dan prosedur yang terbaik untuk penelitian sehingga dapat mencapai maksud dan tujuan yang diharapkan.
Pengertian Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektivan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektivan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektivan produk tersebut. Penelitian ini tidak hanya digunakan untuk pengembangan produk di bidang teknologi tetapi digunakan juga dalam bidang ilmu sosial seperti psikologi, sosiologi, pendidikan, manajemen dan lain-lain.
C.       Metode Penelitian Kuantitatif
Dalam proses penelitian kuantitatif dijelaskan melalui rumusan masalah atau latar belakang masalah yang dirumuskan dalam kerangka teori atau landasan teori/tinjauan pustaka yang dilanjutkan dengan perumusan hipotesis yang dilanjutkan dengan penelitian di mana dalam penelitian itu dilakukan pengumpulan data dengan memahami populasi dan sampel serta pengembangan instrumen penelitian yang diuji melalui pengujian instrumen. Hasil pengumpulan data selajutnya diolah dengan statistika melalui analisis data serta pembahasan hasil analisis data yang akhirnya disimpulkan dan menghasilkan saran-saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya dan nasihat-nasihat berkeanaan dengan penelitian. Kesimpulan dan saran didasarkan pada perumusan masalah, landasan teori, perumusan hipotesis dan pengumpulan data.
1.    Masalah dalam penelitian perlu ditemukan supaya penelitian dapat segera dilakukan. Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, anatar teori dan praktik, anatar aturan dengan pelaksanaan, anatara rencana dengan pelaksanaan. Stonner (1982) mengemukakan bahwa masalah-masalah itu dapat ditemukan apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.
Bentuk masalah dapat dikelompokkan ke dalam bentuk masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
a.    Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Dalam penelitian ini, peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain.
b.    Rumusan masalah komparatif rumusan masalah enelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
c.    Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah  penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua varibel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu: hubungan simetris, hubungan kausal (sebab akibat)  dan interaktif/timbal balik.
2.    Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Macam-macam variabel penelitian yaitu variabel independen, variabel dependen, variabel moderator, variabel intervenin, variabel kontrol.
a.    Varibel Independen merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini disebut variabel eksogen.
b.    Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel ini disebut variabel indogen.
c.    Variabel moderator adalah  varibel yang memengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen.
d.    Variabel intervenin adalah variabel yang secara teoritis memengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen.
e.    Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
3.    Macam-macam Design Eksperimen
Macam-macam design eksperimen terdiri atas empat kategori yaitu Pre-experimental, True-experimental, factorial experimental, Quasi Experimental.  Adapun pembagian Pre-experimental terdiri atas: 1) One-shot Case Studi; 2) One Group Pretest-posttest; 3) Intec-Group Comparison. Selanjutnya pembagian True-experimental terdiri atas Posttest Only Control Design dan Pretest-Control Group Design. Pembagian Quasi Experimental terdiri atas dua bagian yaitu: Time-series design dan Nonequivalent control group design.
4.    Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili.
5.    Teknik Sampling
Teknik sampling ini terdiri atas probability sampling dan non probability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampling ini terbagi atas simple random sampling, propostionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, area (cluster) sampling.
Non probability sampling terdiri atas sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh, snowball sampling.
6.    Macam-macam Skala Pengukuran
Berbagai skala sikap yang dapat digunakan dalam pengukuran, seperti skala Likert, skala Guttman, rating scale dan Semantic deferential.
a.    Skala likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompokorang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan ttik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
b.    Skala Guttmann
Skala Guttman adalah skala pengukuran dengan tipe yang mengharapkan jawaban yang tegas yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”. Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan apabila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
c.    Skala Rating Scale
Skala rating scale mendapatkan data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Skala ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan lain-lain.


d.    Semantic Deferential
Skala yang dikembangkan oleh Osgood. Skala ini dapat juga untuk sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positif” terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.
D.      Penelitian Kualitatif
1.        Masalah dalam Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kuaitatif akan terjadi tiga kemungkinan terhadap “masalah” yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Yang pertama masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian adalah sama. Yang kedua “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang telah disiapkan. Dengan demikian tidak terlalu banyak perubahan, sehingga judul penelitian cukup disempurnakan. Yang ketiga “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total, sehingga harus ganti masalah sehingga judul penelitiannya tidak sama lagi dan harus ganti judul. Namun hal itu dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik daripada sebelumnya.
2.        Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penelitian kualitatif memiliki empat cara, yaitu:
a.    Observasi
Observasi adalah proses pengumpulan data. Data yang dimaksud adalah kumpulan fakta mengenai kenyataan dunia. Observasi terdiri dari observasi partisipatif, yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang-orang yang sedang diamati. Susan Stainback (1988) mengatakan dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan, diucapkan dan berpartisipasi dengan kegiatan objek yang diamati.
Kedua, observasi terus terang atau tersamar, yaitu pengumpulan data di mana peneliti menyatakan dengan terus terang kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Tetapi pada saat tertentu peneliti tidak terus terang dalam observasi guna mendapatkan data yang rahasia misalnya.
Ketiga, observasi tak terstruktur, yaitu observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis.
b. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan suatu makna dalam sutu topik tertentu.
Wawancara ada tiga macam, yaitu wawancara terstruktur, wawancara yang telah dipersiapkan dengan matang oleh peneliti, baik itu tema maupun pertanyaan yang akan diajukan pada responden, bahkan alternatif jawaban pun telah disediakan.
Kedua adalah wawancara semiterstruktur, yaitu wawancara yang pertanyaannya telah disiapkan, tetapi dalam pelaksanaanya lebih bebas sehingga menemukan masalah secara lebih terbuka.
Terakhir adalah wawancara tak terstruktur adalah wawancara tanpa menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun dengan sistematis.   
c.  Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, baik berupa catatan, gambar atau karya monumental seseorang. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan dokumentasi adalah penelitian terdahulu yang terkait dengan tema penelitian ini, foto-foto keadaan pasar malam, ataupun catatan penyelenggara pasar malam yang berkaitan dengan jumlah pedagang, jumlah pengunjung, dan lain sebagainya.
d.  Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Secara sederhana triangulasi merupakan proses membandingkan data-data yang telah didapat melalui metode pengupulan data. Bahkan dapat pula membandingkan data yang ditemukan oleh peneliti dengan data yang ditemukan oleh peneliti lain yang meneliti tema yang sama. Tujuan trianulasi untuk menguji validitas data serta meningkatkan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.
3.    Analisis Data
Setelah data terkumpul, maka yag dilakukan selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis data dalam penelitian kualitatif sebetulnya dilakukan secara terus menerus, seperti dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1984) bahwa analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Adapun  langkah-langkah analisis data di lapangan model Miles and Huberman dalam penelitian ini adalah:
a.   Reduksi data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang telah terkumpul dikategorisasi dan data yang tidak penting dibuang. 
b.  Display data
Display data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara uaraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dengan display data, memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan pemahaman tersebut.
c. Penarikan kesimpulan
Tahap ketiga dalam analisis data menurut Milesand Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Akan tetapi bila kesimpulan didukung dengan bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Sedangkan menurut Spradley analisis data di lapangan adalah sebagai berikut:
a.   Analisis domain
Yaitu analisis untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti. Dalam satu domain, terdiri dari cover term, yaitu nama suatu domain budaya. Included term, yaitu nama-nama yang lebih rinci yang ada dalam suatu kategori. Dan Semantic reletionship, hubungan semantik.  
b.   Analisis taksonomi
Yaitu analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpulberdasrkan domain yang telah ditetapkan.
c.   Analisis komponensial
Pengorganisasian perbedaan dalam suatu domain.
d.    Analisis tema budaya
Pencarian benang merah yang mengintegrasikan lintas domain yang ada.
4.    Validitas Dan Reliabiltas Penelitian Kualitatif
Suatu penelitian dianggap berkualitas apabila data yang didapat lolos uji keabsahan data. Dalam penelitian kualitatif, keabsahan data diuji dengan beberapa metode uji, yaitu:
a.  Uji kredibilitas
Uji keabsahan data yang pertama adalah uji kredibilitas. Uji kredibilitas dilakukan dengan cara perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck.
Peningkatan ketekunan berarti melakukan pencermatan secara lebih cermat dan berkesinambungan.
Triangulasi berarti pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Uji Triangulasi dilakukan dengan tiga cara, triangulasi sumber, mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Selanjutnya adalah triangulasi teknik, yaitu mengecek data pada sumber yang sama dengan cara yang berbeda. Ketiga, triangulasi waktu, yaitu mengecek data pada sumber yang sama dengan waktu yang berbeda. yangmelakukan Perpanjangan pengamatan
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga waktu tertentu. Analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah diperoleh.
      b.  Uji transferabilitas
Uji transferability adalah uji untuk menjawab pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain.
c.  Uji depenabilitas
Uji ini dalam metode kuantitatif dikenal dengan uji reliabilitas, yaitu uji untuk mengukur sejauh mana proses penelitian yang sama dapat diulangi/direplikasi oleh peneliti lain. Dalam penelitian kualitatif, uji depenability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap seluruh proses penelitian. 
d.  Uji konfirmabilitas

Uji konfirmability mirip dengan uji depenability. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses penelitian yang dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar