Good News

Kamis, 11 Januari 2018

DEFINISI ESENSIALISME oleh Gerald L. Gutek

Diterjemahkan oleh Hengki Wijaya dalam buku Gerald L. Gutek "Philosophical And Ideological Voices In Education."

DEFINISI  ESENSIALISME

            Berapa kali Anda sering mendengar frasa “Let’s get back to the basic” (Mari kembali ke dasar)? Kembali ke dasar artinya melucuti hal yang tidak penting, gangguan, hal-hal sepele, dan penyimpangan dan mengidentifikasi apa yang mendasar untuk diskusi, argumen, dan posisi. Seringkali diskusi yang tidak fokus perlu dilakukan untuk menjaga “kembali kepada subjek” sehingga peserta tidak kehilangan arah diskusi dalam isu yang tidak relevan untuk didiskusikan. Sebagai teori pendidikan, esensialisme menegaskan bahwa sekolah, instruksi, pengajaran dan pembelajaran perlu fokus pada dasar tentang apa yang benar-benar diperlukan untuk menjadi seorang terdidik, produktif, efektif, individu yang cakap, dan warga negara dalam masyarakat Amerika.

            Berdasarkan definisi esensialisme, kita memulai dari akarnya, esensi yang merujuk kepada apa yang perlu untuk dan yang sangat perlu tentang sesuatu – suatu objek, suatu disiplin, atau suatu subjek, untuk contoh. Esensi berhubungan dengan karakter atau sifat intrinsik atau mendasar dari sesuatu, dibandingkan ciri-ciri kebetulan atau yang insidental saja. Apa yang Anda harus memahami tentang sesuatu? Apa yang paling mendasar, fundamental, dan perlu? Apa yang tidak perlu atau insidental?
Sebagai suatu teori, Esensialisme menegaskan ide dasar tertentu, keterampilan, tubuh pengetahuan adalah kebudayaan dan peradaban manusia. Karena esensialisme diyakini sebagai dasar yang sangat diperlukan, perlu untuk, dan fundamental dalam pendidikan, maka posisi ini seringkali disebut sebagai Pendidikan Dasar. Keterampilan dasar, dan tubuh pengetahuan tertentu dapat diformulasikan dan disusun  menjadi subjek yang dapat dan harus diajarkan oleh orang dewasa kepada remaja (anak muda).Fundamental atau esensi adalah kemampuan literasi (membaca dan menulis), dan berhitung (aritmatika), dan subjek sejarah, matematika, ilmu pengetahuan, bahasa, dan literatur. Instruksi yang mewariskan keterampilan dasar dan pengetahuan dari satu generasi yang menjadi jaminan kelangsungan hidup peradaban berikutnya. Untuk melepaskan diri dari transmisi budaya yang diperlukan dan penting ini menempatkan peradaban dalam bahaya.
            Kaum esensialis lebih lanjut mendesak supaya pewarisan keterampilan dasar ini berjalan lebih efisien dan efektif melalui metode yang telah teruji waktu. Karena masih banyak yang harus dipelajari dan waktu yang terbatas untuk mempelajarinya, instruksi harus direncanakan, disengaja, dan efisien. Penting untuk belajar dari masa lalu daripada mencoba terus menciptakan kembali. Sekolah, kemudian merupakan lembaga akademik yang didirikan oleh masyarakat untuk mewariskan keterampilan dan pengetahuan dasar kepada anak-anaknya dan kaum muda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar