Good News

Kamis, 11 Januari 2018

Contoh Soal Model Desain Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan Komponen Model oleh Hengki WIjaya

A.      Model Desain Pembelajaran
1.    Pilihlah satu Mata Pelajaran (bisa di SD, SMP, SMA/K, PT)
2.    Pilih sati Topik/ Pokok Bahasan yang akan diajarkan
3.    Analisis Topik/ Pokok Bahasan Tersebut (jika memungkinan gunakan referensi yang ada, atau boleh saja berdasarkan pengalaman/ pemahaman Anda terhadap Topik/Pokok Bahasan tersebut
4.    Gunakan Analisis Model Desain ASSURE (Isi template)
Mata pelajaran                                : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Topik/ Pokok Bahasan                 : Program Aplikasi Komputer/Mengenal Ms.        Word 16
Kelas/ Semester                             : VII/2

ASSURE
Uraian Hasil Analisis

A

Karakteristik Umum:
·      Siswa kelas VII Semester 2 SMP Gamaliel Makassar
·      Siswa berasal dan berdomisili di daerah Makassar dan terdiri atas berbagai latar belakang budaya namun terlahir di kota Makassar sehingga memiliki kebudayaan yang sama.
·      Siswa dominan berasal dari keluarga ekonomi menengah ke atas.
·      Siswa senang melakukan belajar dengan melakukan sesuatu kegaiatan (learning by doing), senang melakukan penalaran dan pemecahan masalah.
Kemampuan Awal:
·      Siswa sudah memahami prosedur menghidupkan komputer
·      Siswa sudah memahami prosedur mematikan komputer
·      Siswa sudah memahami mengelola file dan folder
·      Siswa sudah memahami komponen perangkat keras komputer (Hardware)
·      Siswa sudah memahami program aplikasi perangkat lunak pada komputer
Gaya Belajar:
·      Audio, Visual dan Kinestetik

S

Kompetensi Dasar:
·      Mempraktikan salah satu program aplikasi  (Ms.Word) 2016
·      Menyajikan laporan praktik program aplikasi Ms. Word 2016.
Standar:
·      Mengidentifikasi menu-menu yang terdapat pada program aplikasi software Ms.Word 2016.
·      Mengidentifikasi fungsi dari menu-menu yang terdapat pada software Ms.Word 2016.
·      Mempraktikkan program aplikasi software Ms.Word 2016.
Tujuan Pembelajaran:
·      Siswa memahami menu-menu yang terdapat pada program aplikasi software Ms.Word.
·      Siswa memahami fungsi menu-menu yang terdapat pada program aplikasi software Ms.Word.
·      Siswa mampu Mempraktikkan program aplikasi software Ms.Word

S

Strategi:
·      Strategi teacher centered and student centered.
Teknologi dan Media:
·      Teknologi (Komputer, laptop dan LCD), Media (power point)
Bahan Ajar:
·      Buku cetak (handout panduan praktik dan buku paket mata pelajaran TIK kelas VII SMP)

U

a.    Melakukan pengecekan teknologi komputer, media dan bahan ajar: (layak atau tidak layak dimanfaatkan).
b.    Menyiapkan teknologi, media dan bahan ajar:
-          komputer, laptop siswa, LCD
-          Handout panduan kegiatan praktik yang dilengkapi dengan kriteria penilaian  untuk refleksi pemahaman siswa
-          Buku paket mata pelajaran TIK kelas VII seperti panduan Ms Word 2016 yang relevan.
c.    Mempersiapkan lingkungan belajar yang nyaman:
-          Ruang laboratorium komputer
-          Penataan unit-unit komputer secara teratur
-          Pengaturan posisi tempat duduk siswa pada saat melakukan praktik di laboratorium.
-          Kondisi ruangan yang nyaman dengan fasilitas AC.
d.    Mempersiapkan siswa:
-          Guru memperkenalkan konten pelajaran
-          Guru menjelaskan tujuan mata pelajaran
-          Guru membuat handuot sebagai panduan siswa dalam pembelajaran seperti materi pembelajaran, RPP dan tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh siswa.
e.    Menyediakan pengalaman belajar:
-          Guru memantau hasil pekerjaan praktik siswa apakah sesuai dengan panduan, dan memberitahukan cara untuk memperbaiki kesalahan prosedur.
-          Guru meninjau pemahaman siswa tentang materi pelajaran yang telah dipelajari melalui proses tanya jawab dan diskusi. Melalui diskusi ini diharapkan semua siswa mendapatkan pengalaman baru melalui praktik komputer.

R

§  Memberikan stimulus kepada siswa tentang materi pelajaran kemudian siswa dibimbing memberikan respons dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang menu-menu dan fungsi program aplikasi software Ms.Word 2016.
§  Memberikan kesempatan kepada siswa menanggapi pertanyaan siswa yang lainnya melalui diskusi.
§  Memfasilitasi siswa untuk berkolaborasi dengan siswa lain dalam melakukan praktik dilaboratorium tentang mempraktikkan program aplikasi software Ms.Word 2016.
§  Siswa menyimpulkan materi pelajaran.

E

Penilaian Belajar
Bentuk: Observasi dan Unjuk kerja
Bentuk Instrumen penilaian: lembar observasi dan Uji prosedur
Soal/Instrumen:
a.  Observasi
1.  Tunjukkanlah menu-menu yang terdapat pada program aplikasi software Ms. Office.
2.  Jelaskanlah fungsi-fungsi menu-menu pada program aplikasi software Ms. Office.
b.  Uji prosedur
1. Bukalah program aplikasi software Ms. Office 2016 yang telah terinstal di komputer sesuai dengan prosedur yang benar!
2.  Buatlah sebuah karya tulis sederhana menggunakan menu-menu yang terdapat program aplikasi software Ms. Office 2016.

Lembar observasi
Instrumen
Skala kuantitaif
Nilai 1
[(jumlah/8)*10]
4
3
2
1
1
Menjukkan menu-menu yang terdapat pada program aplikasi software Ms. Office 2016.
2
Menjelaskan fungsi-fungsi menu-menu pada program aplikasi software Ms. Office 2016
Jumlah

 Rubrik Uji prosedur
Instrumen
Skala kuantitaif
Nilai 1
[(jumlah/8)*10]
4
3
2
1
1
Membuka program aplikasi software Ms. Office yang telah terinstal di komputer sesuai dengan prosedur yang benar.
2
Membuat sebuah karya tulis sederhana menggunakan menu-menu yang terdapat pada program aplikasi software Ms. Office
Jumlah
Keterangan : Penilaian Nilai KD =   (Nilai 1 + Nilai 2)/2

B.       Pendekatan Pembelajaran
1.    Ibaratkan Anda akan menyusun Topik/ Pokok Bahasan tersebut pada kegiatan A dalam pendekatan pembelajaran Kontekstual (gunakan template yang tersedia) aktivitas apa saja yang seharusnya ada pada setiap komponen pendekatan kontekstual.
2.    Isi aktivitas pembelajaran yang secara nyata dapat dilakukan
3.    Mata pelajaran        : Teknologi Informasi dan Komunikasi

No
Komponen
Aktivitas Pembelajaran

1

Constructivist

Belajar berbasis konstruktivisme menekankan pemahaman pada pola dari pengetahuan. Belajar dalam kontruktivisme menekankan pada pertanyaan “mengapa”.
1. Pendahuluan: Tahap penyiapan pembelajar untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru menyiapkan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran TIK.
2. Eksplorasi: Tahap pengidentifikasian dan pengaktifan pengetahuan awal pembelajar tentang Teknologi Informasi dan Teknologi (TIK).
3. Restrukturisasi: Tahap restrukturisasi pengetahuan awal pembelajar agar terbentuk konsep yang diharapkan.
4. Aplikasi: Tahap penerapan konsep yang telah dibangun pada konteks/kondisi yang berbeda ataupun dalam kehidupan sehari-hari.
5. Review dan Evaluasi: Tahap peninjauan kembali apa yang telah terjadi pada diri pembelajar berkaitan dengan suatu konsep/pembelajaran.

2

Questioning

Pembelajaran konstektual dibangun melalui dialog interaktif melalui tanya jawab oleh keseluruhan unsur yang terlibat dalam komunitas belajar. Kegiatan guru dalam bertanya adalah untuk mendorong,membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Siswa bertanya adalah kegiatan bertanya penting untuk mengali informasi, mengonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.

3

Inquiry

Kata kunci pembelajaran kontekstual salah satunya adalah penemuan. Belajar penemuan menunjuk pada proses dan hasil belajar.
Guru menyiapkan situasi problematika TIK dan menjelaskan prosedur inqury kepada para siswa; Pengumpulan data dan verifikasi mengenai suatu informasi yang dilihat dan dialami (situasi problematika); Para siswa diperkenalkan dengan elemen baru ke dalam situasi yang berbeda; Siswa mencoba merumuskan pemecahan masalah TIK; Siswa menyusun prosedur dan langkah-langkah dalam pemecahan masalah  yang dapat dipergunakan untuk pemecahan masalah dalam situasi yang baru atau masalah yang lain.
4
Learning Community

Masyarakat belajar. Pembelajaran konstektual menekankan arti penting pembelajaran sebagai proses sosial. Melaui interaksi dalam komunitas Belajar, proses dan hasil belajar menjadi lebih bermakna. Hasil belajar diperoleh dari berkolaborasi dan berkooperasi. Hasil belajar TIK diharapkan siswa-siswa yang mampu bekerjasama dan berkolaborasi dalam proses sosial untuk menghasilkan hasil belajar yang bermakna dalam mata elajaran TIK.

5

Modeling

Pembelajaran konstektual menekankan arti penting pendemonstrasian terhadap hal yang dipelajari peserta didik. Pemodelan memusatkan pada arti penting pengtahuan prosedural. Melalui pemodelan peserta didik dapat meniru terhadap hal yang dimodelkan. Dalam hal ini guru telah menjadi model terlebih dahulu bagi siswa-siswanya. Guru mampu menyelesaikan TIK dengan baik sehingga siswa pun dapat menjadi teladan bagi siswa-siswa yang lainnya.

6

Reflection

Siswa dapat berefleksi akan apa yang dipelajari dan dipraktikkan dalam kelas TIK. Refleksi merupakan upaya untuk melihat kembali, mengorganisir kembali, menganalisis kembali, mengklarifikasi kembali, dan mengevaluasi hal-hal yang telah dipelajari dalam TIK baik dalam teori maupun praktik TIK. Realisasi dalam pembelajaran berupa rangkuman tentang apa yang dipelajari; catatan ataujurnal di buku siswa, kesan dan saran tentang pembelajaran dan lain-lain.
7
Authentic Assessment

Penilaian auntentik. Adalah upaya pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar peserta didik. Data dikumpulkan dari kegiatan nyata yang dikerjakan peserta didik pada saat melakukan pembelajaran.


C.       Model Pembelajaran
1.    Pilihlah salah satu model dari rumpun Model of Teaching, Bruce Joyce,cs.
2.    Andai Pokok Bahasan yang telah dipilih pada kegiatan A, dan dikaitkan dengan pendekatan pada kegiatan B, apa saja aktivitas yang harus dilakukan pada setiap syntax model yang Anda pilih.
Model Pembelajaran: Inquiry

Syntax

Aktivitas Pembelajaran

 1. Orientasi terhadap Masalah
Guru dapat mengorientasikan siswa kepada suatu permasalahan. Seringkali siswa tidak menyadari pada suatu keadaan atau fenomena sesungguhnya terdapat suatu permasalahan, atau sesuatu yang dapat dijadikan pertanyaan untuk dipelajari secara lebih mendalam. Untuk mengorientasikan siswa terhadap masalah ini, guru harus memiliki kreativitas sehingga stimulus atau rangsangan yang diberikan benar-benar menarik bagi siswa. Rasa ingin tahu akan suatu hal akan membimbing siswa terhadap suatu permasalahan untuk dipelajari bersama-sama di kelas atau kelompoknya.
2. Merumuskan masalah
Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yang disajikannya. Ketika rangsangan atau stimulus yang diberikan oleh guru bekerja dengan baik, maka dalam pemikiran siswa akan muncul pertanyaan-pertanyaan dan permasalahan-permasalahan yang akan menjadi basis dan tujuan pembelajaran tersebut. Jika pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh siswa belum memenuhi harapan guru, maka gurupun dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan yang akan mengarahkan siswa pada “pertanyaan besar dan penting” yang seharusnya menjadi tujuan pembelajaran itu. Memang tidaklah mudah bagi siswa untuk merumuskan permasalahan secara baik jika mereka belum terbiasa dan terlatih. Tetapi, memang seharusnyalah guru berusaha membuat mereka untuk memiliki kemampuan ini. Kemampuan merumuskan masalah dalam pembelajaran inkuiri sangat penting sebagai titik awal pembelajaran siswa. Pertanyaan dan permasalahan yang baik akan membuat siswa benar-benar belajar, sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang apa yang sedang dipelajari.
3.Mengajukan hipotesis
Guru membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis terhadap masalah yang telah dirumuskannya. siswa merumuskan masalah yang ingin dipelajari, mereka kemudian diajak untuk bersama-sama merumuskan hipotesis. Perumusan hipotesis didasarkan pada informasi-informasi yang selama ini telah mereka miliki. Hipotesis ini nantinya harus diuji kebenarannya. Untuk melanjutkan sampai tahap ini, tentunya terlebih dahulu siswa harus mengumpulkan data atau informasi-informasi yang dibutuhkan dan relevan.
4. Mengumpulkan Informasi (Data)
Pada tahap keempat model pembelajaran inkuiri ini, siswa bersama kelompoknya harus mengumpulkan sebanyak dan selengkap mungkin data dan informasi yang dibutuhkan. Siswa dan kelompoknya juga harus memilah-milah informasi dan data mana yang relevan dengan tujuan atau pemecahan masalah mereka.  Informasi dan data dikumpulkan dengan beragam metode dan sumber data yang mungkin. Guru bukanlah sumber informasi utama, tetapi lebih berperan sebagai fasilatator sehingga semua kebutuhan siswa dan kelompoknya untuk mengumpulkan data dan informasi yang lengkap dapat berjalan dengan baik. Siswa akan lebih banyak membaca secara mandiri, mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan dari internet, melakukan eksperimen-eksperimen kecil dan sebagainya.
5. Menguji Hipotesis
Siswa kemudian akan diajak untuk memproses data dan informasi yang diperoleh. Mereka dapat belajar mengorganisasikan data ke dalam tabel-tabel, daftar-daftar, atau ringkasan yang akan mempermudah mereka dalam menguji kebenaran hipotesis yang telah mereka susun dilangkah sebelumnya. Di sini mungkin saja terjadi semacam perbedaan antara informasi yang baru mereka peroleh dengan informasi yang telah mereka miliki sebelumnya. Proses berpikir kreatif, kritis, dan analitis akan dibutuhkan di tahap ini, sehingga mereka dapat menguji hipotesis.
6.  Menyimpulkan
Siswa kemudian akan dapat membuat kesimpulan mereka masing-masing tentang hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan. Bisa saja dari pembelajaran yang baru mereka lakukan mereka ternyata mendapati bahwa informasi lama yang telah mereka sebenarnya informasi yang keliru, atau dapat pula sebaliknya, di mana informasi baru yang mereka peroleh semakin memperkuat informasi yang telah mereka miliki itu. Atau dengan kata lain, mereka dapat lebih dalam memahami hal tersebut dibanding sebelumnya.

3.     Kemukakan dampak Instructional dan dampak Pengiring yang Anda harapkan, dan rancanglah bagaimana mengukurnya/ menilainya

Dampak instruksional model ini adalah :
1.    Keterampilan proses sains (KPS)
2.    Strategi penyelidikan secara kreatif.
Dampak pengiring :
1.    Semangat daya cipta dan kreativitas.
2.    Kebebasan, jiwa kreatif pemikiran terbuka.
3.    Otonomi bekerja.
4.    Kemampuan dan semangat kerjasama

Penilaian Dampak Instruksional Keterampilan Proses Sains (KPS)

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PRAKTIKUM 
TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI KELAS VII SMP

Observer        : 
Hari/Tanggal :

Petujuk Pengisian
No
Nama Siswa




Aspek Penilaian KPS




Skor Total
Nilai Angka
Ket
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)














































































































                                 
Keterangan:

(1)   = Observasi
(2)    =    Klasifikasi
(3)    = Mengukur
(4)    = Menggunakan  Hubungan Waktu/Ruang
(5)    = Menggunakan Bilangan
(6)    = Inferensi
(7)    = Komunikasi
(8)    = Memprediksi
(9)    = Mengidentifikasi dan Mengontrol Variabel
(10)  = Interpretasi Data
(11)  = Memformulasi Hipotesis
(12)  = Mendefinisikan secara Operasional
(13)  = Eksperimen

Nilai Akhir Keterampilan Proses Sains (KPS)

KPS = (Jumlah Skor Siswa/ Skor Total) x 100

Penilaian Dampak Pengiring

Predikat
Deskripsi

Semangat daya cipta dan kreativitas siswa dalam mengoperasikan aplikasi Ms. Word 2016

Berpikir terbuka dalam belajar TIK

Sikap bekerja mandiri dalam praktik TIK

Kemampuan untuk bekerja sama dalam pengoperasian Ms. Word 2016

Keterangan:
Baik Sekali
Baik
Cukup Baik







Tidak ada komentar:

Posting Komentar