Jangan lupan malam ini Peter Wijaya. Ikatan janjiku kuperbarui dengan Tuhan. Komitmenku dengan Tuhan kuperbarui.
Malam ini menjadi malam ikatan janji dengan Tuhan dituntaskan. Bukan cinta lama bersemi kembali. Cinta yang tak tuntas akhirnya tuntas. Kasih Bapa kembali kepada anak-anaknya. Tuhan memulihkan hubungan itu di kayu salib. Dalam perjamuan kudus kita tidak hanya memperingati saat-saat kematiannya tetapi makna yang terbesar adalah memperbarui perjanjian yang lama yang dilakukan dalam memperingati Paskah dan kini perjanjian baru adalah bahwa diri-Nyalah yang menjadi anak domba yang disembelih dengan darah-Nya yang mahal. Yesus tidak bercacat dan menjadi domba yang kelu. Dia tahu kehendak Bapanya karena Dia taat sehingga apa yang Bapa mau selalu ada di dalam harti-Nya. Apaakah kita seperti itu? Ataukah kita banyak tidak taat daripada TAAT. Atau ketaatan kita karena berkat. Kekudusan kita karena berkat. Jangan sesat dan jangan jadi nabi palsu. Allah mengembalikan otoritas itu kembali kepada Yesus dan memberikannya kepada kita, tetapi mengapa kita memperolehnya karena kita tidak taat pada otoritas Allah dan hamba-hamba-Nya dan wakilnya melalui pemerintah.
Perjamuan kudus menjadi berubah setelah khotbah tentang apa maksud perjamuan kudus. Dan akhirnya setiap jemaat mengambil perjamuan kudus sendiri-sendiri. Seperti halnya perjamuan kudus ala Calvinis mula-mula. Gak siap terima tubuh Kristus sebaiknya tidak usah. Tetapi toh keyakinan itulah yang membuat saya tetap maju karena perjamuan kudus bulkan simbol, bukan peringatan biasa tetapi Dia sendiri hadir di dalamnya. Dan menyatuh denganku karena perjanjian baru itu ada dalamku. Kami pulang sukacita dan damai sejahtera. Sewaktu aku tulis berita ini jamku diruma sudah jan setengah 3 dinihari. ttemankun kukabari berita ini yang sementara tugas jaga karena dia tidak hadir, maksudku teman spesialku :).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar